Pantaskah Messi Dihargai Tinggi?
Jum'at, 28 Agustus 2020 - 11:36 WIB
BARCELONA - Kabar mengenai keinginan Lionel Messi meninggalkan Barcelona musim panas ini telah menjadi trending topic di jagat sepak bola dalam beberapa hari terakhir. Perdebatan mengenai berapa harga yang harus dibayarkan klub-klub peminat untuk mengeluarkannya dari Camp Nou juga ikut mengemuka.
Dalam kurun 16 tahun terakhir, bersama Cristiano Ronaldo (CR7), Messi diklaim sebagai pemain terhebat di generasi modern dan bahkan yang pernah ada. Sejauh ini, Messi telah mencetak 634 gol untuk Barcelona dan 70 gol untuk Argentina (total 704 gol). Musim 2011/2012 adalah musim paling produktifnya untuk klub dan negaranya, dengan mencetak 82 gol yang menakjubkan.
Hingga musim 2018/2019, Messi telah mencetak lebih dari 40 gol per musim sejak Ballon d'Or pertamanya (2009). Mayoritas golnya, tepatnya 444 gol, telah dicetak selama 16 tahun di Primera Liga, meskipun dia juga telah mencetak 115 gol di panggung elite Eropa dalam perjalanannya meraih empat gelar Liga Champions selama di Barca. (Baca: Bikin Barcelona Gerah, Man City Tawari Messi Kontrak 3 Musim)
Messi adalah ancaman dari area mana pun, membobol gawang dari luar kotak pada 121 kesempatan, dengan 53 di antaranya dari tendangan bebas langsung. Sementara 586 dari 704 golnya dikonversi dengan kaki kiri favoritnya.
Torehan terbesar pemain Argentina ini dalam satu pertandingan adalah lima gol melawan Bayer Leverkusen pada Maret 2012, mencetak empat gol dalam satu pertandingan sebanyak enam kali, dan dia telah mencatatkan 54 hattrick hingga saat ini.
Dalam perjalanannya, Messi dan CR7 adalah pemain aktif yang termasuk dalam klub 700 gol. Sebuah pencapaian prestisius yang telah diraih hanya oleh lima pemain lain sepanjang sejarah: Gerd Muller, Ferenc Puskas, Pele, Romario, dan Josef Bican.
Status Messi yang melegenda jelas tidak bisa disangkal. Tapi, apakah saat ini dia masih di puncak permainannya? Ini adalah pertanyaan yang harus dipertimbangkan klub-klub peminat Messi karena mereka mempertimbangkan paket keuangan yang besar untuk membawanya dari Barca.
Apalagi, kondisi ekonomi dunia sedang lesu akibat hantaman pandemi Covid-19. Selain itu, usia Messi yang telah menginjak 33 tahun merupakan fakta lainnya yang bisa menjadi pertimbangan klub peminat. Patut dicermati, musim 2019/2020 adalah musim pertama Messi tanpa trofi dalam 12 tahun ditambah dengan tersingkir dari Liga Champions dengan kekalahan 2-8 yang memalukan dari Bayern Muenchen di perempat final. (Baca juga: Kapal Perang AS Sengaja Dibakar, Seorang Pelaut Jadi Tersangka)
Dalam kurun 16 tahun terakhir, bersama Cristiano Ronaldo (CR7), Messi diklaim sebagai pemain terhebat di generasi modern dan bahkan yang pernah ada. Sejauh ini, Messi telah mencetak 634 gol untuk Barcelona dan 70 gol untuk Argentina (total 704 gol). Musim 2011/2012 adalah musim paling produktifnya untuk klub dan negaranya, dengan mencetak 82 gol yang menakjubkan.
Hingga musim 2018/2019, Messi telah mencetak lebih dari 40 gol per musim sejak Ballon d'Or pertamanya (2009). Mayoritas golnya, tepatnya 444 gol, telah dicetak selama 16 tahun di Primera Liga, meskipun dia juga telah mencetak 115 gol di panggung elite Eropa dalam perjalanannya meraih empat gelar Liga Champions selama di Barca. (Baca: Bikin Barcelona Gerah, Man City Tawari Messi Kontrak 3 Musim)
Messi adalah ancaman dari area mana pun, membobol gawang dari luar kotak pada 121 kesempatan, dengan 53 di antaranya dari tendangan bebas langsung. Sementara 586 dari 704 golnya dikonversi dengan kaki kiri favoritnya.
Torehan terbesar pemain Argentina ini dalam satu pertandingan adalah lima gol melawan Bayer Leverkusen pada Maret 2012, mencetak empat gol dalam satu pertandingan sebanyak enam kali, dan dia telah mencatatkan 54 hattrick hingga saat ini.
Dalam perjalanannya, Messi dan CR7 adalah pemain aktif yang termasuk dalam klub 700 gol. Sebuah pencapaian prestisius yang telah diraih hanya oleh lima pemain lain sepanjang sejarah: Gerd Muller, Ferenc Puskas, Pele, Romario, dan Josef Bican.
Status Messi yang melegenda jelas tidak bisa disangkal. Tapi, apakah saat ini dia masih di puncak permainannya? Ini adalah pertanyaan yang harus dipertimbangkan klub-klub peminat Messi karena mereka mempertimbangkan paket keuangan yang besar untuk membawanya dari Barca.
Apalagi, kondisi ekonomi dunia sedang lesu akibat hantaman pandemi Covid-19. Selain itu, usia Messi yang telah menginjak 33 tahun merupakan fakta lainnya yang bisa menjadi pertimbangan klub peminat. Patut dicermati, musim 2019/2020 adalah musim pertama Messi tanpa trofi dalam 12 tahun ditambah dengan tersingkir dari Liga Champions dengan kekalahan 2-8 yang memalukan dari Bayern Muenchen di perempat final. (Baca juga: Kapal Perang AS Sengaja Dibakar, Seorang Pelaut Jadi Tersangka)
tulis komentar anda