Akankah 2024 Jadi Tahun yang Sama bagi Tim Tszyu seperti Era Ayahnya 1997?

Kamis, 24 Oktober 2024 - 12:35 WIB
Yang terburuk dari semuanya, ini seharusnya menjadi laga comeback-nya; yaitu kemenangan yang terjadi setelah kekalahan pertama seorang petarung. Itu tidak akan pernah mudah, tidak ada yang mengatakan itu, namun setelah kekalahannya atas Sebastian Fundora pada bulan Maret, harapannya adalah bahwa Tszyu akan kembali ke jalur yang benar dan mengembalikan kepercayaan diri yang mungkin telah hilang. Namun, dengan memilih untuk melawan Murtazaliev, pengalaman itu justru lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.

Tszyu, 29 tahun, tetap menantang. "Saya akan segera kembali dan tetap bertarung dalam laga-laga besar," katanya. "Hal utama yang ayah saya katakan kepada saya ketika saya masih muda adalah jangan pernah menyerah. Jika Anda mengincar bintang dan jatuh bangun di tengah jalan, teruslah maju. Dan saya akan terus maju."



Pada tahun 1997, Kostya Tszyu mengalami salah satu dari tahun-tahun itu. Dimulai, baik tahun itu sendiri maupun ketidakberuntungannya, pada bulan Januari ketika ia bertarung melawan Leonardo Mas untuk mempertahankan gelar juara kelas welter junior IBF, yang menjadi daya tarik utamanya adalah karena pertandingan itu ditempatkan di undercard dari pertandingan terakhir Oscar De La Hoya untuk mempertahankan gelar juara dunia kelas welter junior WBC. Secara teori, idenya adalah bahwa Tszyu akan menang dan tampil mengesankan saat melawan Mas, lalu memposisikan dirinya untuk pertarungan melawan De La Hoya pada suatu hari nanti, jika "si Anak Emas" itu tetap berada di kelas 63,5 kg.

Pada saat itu, Kostya melihat kesempatan ini dengan cara yang sama seperti Tim, putranya, melihat pertarungan melawan, katakanlah, Terence Crawford; satu kesempatan yang terlalu bagus untuk ditolak. Namun, pertama-tama, ia harus melewati si Anak Emas, lawan yang mudah dikalahkan dan lawan yang lebih mudah diabaikan. Hanya dalam waktu 20 detik, Tszyu berhasil menyapunya dengan sebuah hook kiri, yang membuat penantangnya yang lebih tinggi itu terjatuh dan merasa malu, walau ia belum mengeluarkan keringat. Ia lalu berlanjut menyeran pada sisa stanza pembuka, menjatuhkannya lagi dengan sebuah hook kiri, kali ini dengan 20 detik tersisa pada ronde tersebut. Kali ini, dia juga nampak kurang yakin untuk kembali berdiri.

Ia lalu melanjutkan serangan ke arah lawnanya pada sisa ronde pembuka, menjatuhkannya lagi dengan sebuah hook kiri, kali ini dengan 20 detik tersisa pada ronde tersebut. Kali ini,lawannya juga nampak kurang yakin untuk kembali berdiri. Namun, berkat perjuangannya, ia akhirnya dapat melakukannya, dengan hitungan ketujuh, dan saat ia kembali berdiri, ia mencoba memegangi Tszyu. Saat itulah, dalam posisi clinch ini, Tszyu berbaris dan melepaskan pukulan kanan, dengan waktu yang tepat dengan suara Joe Cortez, sang wasit, yang menyerukan "break".
(aww)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More