50 Tahun Rumble in the Jungle: Kisah di Balik Kemenangan Legendaris Muhammad Ali
Rabu, 30 Oktober 2024 - 20:08 WIB
"Kedokteran di sana belum terlalu maju. Di sana? Dia berbicara tentang Zaire, yang sekarang menjadi Republik Demokratik Kongo," kata Kilroy.
Foto: DailyStar
Ali tiba di Afrika bersama Kilroy lebih dari 50 hari sebelumnya. Kilroy menuturkan bahwa tim mendarat di Zaire pukul 2 pagi.
"Semua orang di sana berteriak-teriak. Ali bertanya kepada saya, 'Siapa yang tidak mereka sukai di sini?' dan saya menjawabnya, 'Orang Belgia karena orang Belgia menempatkan anjing di antara orang kulit hitam di sini'. Mereka berteriak 'Ali, Ali'. Ali menempelkan jarinya di bibir untuk menyuruh mereka diam dan kemudian berteriak 'George Foreman adalah orang Belgia'. Mereka mulai berteriak "Ali, boma ye'."
Mengapa mereka ada di sana? Mobutu Sese Seko adalah pemimpin Zaire dan ingin pertarungan itu "mendongkrak pariwisata" di negara itu. Kedengarannya sangat mirip dengan apa yang terjadi saat ini di Arab Saudi, tetapi Ali dan Foreman tidak banyak mendapat kritik karena pergi ke negara itu untuk mendapatkan bayaran USD5 juta.
Foto: DailyStar
Pertarungan itu dipromosikan oleh Don King, tetapi ada banyak pihak yang terlibat dalam pembuatan pertarungan itu. "Anda tidak akan memberikan sepeser pun agar Ali menang," kata Jerry Izenberg, wartawan tinju legendaris yang berada di pinggir ring untuk Newark Star-Ledger.
Foto: DailyStar
Tiba di Afrika
Ali tiba di Afrika bersama Kilroy lebih dari 50 hari sebelumnya. Kilroy menuturkan bahwa tim mendarat di Zaire pukul 2 pagi.
"Semua orang di sana berteriak-teriak. Ali bertanya kepada saya, 'Siapa yang tidak mereka sukai di sini?' dan saya menjawabnya, 'Orang Belgia karena orang Belgia menempatkan anjing di antara orang kulit hitam di sini'. Mereka berteriak 'Ali, Ali'. Ali menempelkan jarinya di bibir untuk menyuruh mereka diam dan kemudian berteriak 'George Foreman adalah orang Belgia'. Mereka mulai berteriak "Ali, boma ye'."
Mengapa mereka ada di sana? Mobutu Sese Seko adalah pemimpin Zaire dan ingin pertarungan itu "mendongkrak pariwisata" di negara itu. Kedengarannya sangat mirip dengan apa yang terjadi saat ini di Arab Saudi, tetapi Ali dan Foreman tidak banyak mendapat kritik karena pergi ke negara itu untuk mendapatkan bayaran USD5 juta.
Foto: DailyStar
Pertarungan itu dipromosikan oleh Don King, tetapi ada banyak pihak yang terlibat dalam pembuatan pertarungan itu. "Anda tidak akan memberikan sepeser pun agar Ali menang," kata Jerry Izenberg, wartawan tinju legendaris yang berada di pinggir ring untuk Newark Star-Ledger.
tulis komentar anda