Kisah Masa Kecil Kelam Gervonta Davis, Penuh Keputusasaan Sebelum Menemukan Tinju
Kamis, 05 Desember 2024 - 12:28 WIB
Selain ketiadaan figur ayah, ibunya pun tidak bisa hanya berfokus pada Davis. Ia membagi tanggung jawab untuk mengasuh saudara-saudaranya dan tentunya mencari nafkah.
Jika itu belum cukup, Davis untuk waktu yang lama juga menghadapi fakta penyalahgunaan zat terlarang yang menimpa ibunya. Kabarnya, ia bahkan sempat menghabiskan sebagian masa kecilnya di beberapa panti asuhan.
Artikel tahun 2019 yang dimuat Los Angeles Times mengutip pernyataan Gervonta Davis saat menjelaskan kondisinya dulu. Ia menyebut ibu tunggalnya telah dihadapkan pada masalah narkoba dan harus berpisah.
“ …ibu saya menggunakan narkoba..Butuh waktu sekitar tiga tahun bagi nenek saya untuk menerima kami kembali karena kami pindah ke panti asuhan yang berbeda, ke keluarga asuh, ke panti asuhan kelompok. Rasanya seperti kami juga dikurung, satu-satunya waktu kami dapat melihat keluarga kami adalah sekitar 30 menit di ruangan kecil ini. ”
Jalan terjal yang sudah dilalui sejak kecil itu berpengaruh terhadap pembentukan diri Davis. Menjadi orang yang keras, di usia 8 tahun, ia sudah sering berkelahi dengan anak-anak tetangga.
Keadaan mulai berubah saat pamannya, James Walker, mengamati salah satu perkelahian Davis. Di sini, ia berkata kepada keponakannya, “Kita harus mengubah sesuatu yang negatif menjadi positif.”
Setelah itu, pamannya memberikan bantuan dana untuk membelikan peralatan tinju. Kemudian, ia membawa Davis ke pusat kebugaran yang dikelola oleh pelatih Calvin Ford.
Di sini, Davis seakan menemukan sosok pembimbing yang dulu tidak didapatnya saat bersama keluarga. Padahal, Ford sendiri adalah mantan penjahat yang mengubah dirinya melalui tinju.
“Meskipun saya berkelahi di sasana itu, saya merasa mendapatkan kasih sayang yang tidak saya dapatkan di rumah,” kata Davis.
Singkatnya, tinju memberi Davis rasa disiplin dan tujuan hidup. Bukan hanya menjadi pelarian dari kenyataan pahit, ia melihat secercah harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Jika itu belum cukup, Davis untuk waktu yang lama juga menghadapi fakta penyalahgunaan zat terlarang yang menimpa ibunya. Kabarnya, ia bahkan sempat menghabiskan sebagian masa kecilnya di beberapa panti asuhan.
Artikel tahun 2019 yang dimuat Los Angeles Times mengutip pernyataan Gervonta Davis saat menjelaskan kondisinya dulu. Ia menyebut ibu tunggalnya telah dihadapkan pada masalah narkoba dan harus berpisah.
“ …ibu saya menggunakan narkoba..Butuh waktu sekitar tiga tahun bagi nenek saya untuk menerima kami kembali karena kami pindah ke panti asuhan yang berbeda, ke keluarga asuh, ke panti asuhan kelompok. Rasanya seperti kami juga dikurung, satu-satunya waktu kami dapat melihat keluarga kami adalah sekitar 30 menit di ruangan kecil ini. ”
Jalan terjal yang sudah dilalui sejak kecil itu berpengaruh terhadap pembentukan diri Davis. Menjadi orang yang keras, di usia 8 tahun, ia sudah sering berkelahi dengan anak-anak tetangga.
Keadaan mulai berubah saat pamannya, James Walker, mengamati salah satu perkelahian Davis. Di sini, ia berkata kepada keponakannya, “Kita harus mengubah sesuatu yang negatif menjadi positif.”
Setelah itu, pamannya memberikan bantuan dana untuk membelikan peralatan tinju. Kemudian, ia membawa Davis ke pusat kebugaran yang dikelola oleh pelatih Calvin Ford.
Di sini, Davis seakan menemukan sosok pembimbing yang dulu tidak didapatnya saat bersama keluarga. Padahal, Ford sendiri adalah mantan penjahat yang mengubah dirinya melalui tinju.
“Meskipun saya berkelahi di sasana itu, saya merasa mendapatkan kasih sayang yang tidak saya dapatkan di rumah,” kata Davis.
Singkatnya, tinju memberi Davis rasa disiplin dan tujuan hidup. Bukan hanya menjadi pelarian dari kenyataan pahit, ia melihat secercah harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Lihat Juga :
tulis komentar anda