Kubur Mimpi Buruk, Thiem Songsong US Open 2020
Selasa, 01 September 2020 - 06:05 WIB
Petenis Austria Dominic Thiem mengalami mimpi buruk dalam persiapan tampil di turnamen tenis Grand Slam US Open 2020/Foto/Tennishead.net
NEW YORK - Petenis Austria Dominic Thiem mengalami mimpi buruk dalam persiapan tampil di turnamen tenis Grand Slam US Open 2020. Finalis Australian Open 2020 itu tersingkir di babak kedua Western & Southern Open pekan lalu. Tapi Thiem yakin dapat membalikkan keadaan tepat waktu.
Petenis berusia 26 tahun itu menjadi unggulan kedua di Flushing Meadows dengan absennya Rafa Nadal dan Roger Federer. Thiem diharapkan menjadi penantang terkuat bagi peringkat 1 dunia Novak Djokovic , yang mengalahkan dirinya dalam lima set thriller di final Australia Terbuka 2020. ( ).
Namun, di Western & Southern Open Thiem hanya berhasil memenangkan tiga game di putaran kedua melawan petenis Serbia Filip Krajinovic setelah mendapatkan bye pada putaran pertama.
“Hal-hal seperti itu, pertandingan seperti itu, kerap terjadi. Saya tidak mendapatkan hari terbaik saya. Begitulah hasil itu datang," kata Thiem kepada wartawan. ( ).
“Saya paham kekuatan saya. Saya tahu banyak segala hal bisa berubah dengan sangat cepat. Yah, saya harap saya bisa lebih baik d i US Open . ”
Thiem, yang juga menjadi finalis di dua Grand Slam Prancis Terbuka terakhir, memulai kampanye US Open 2020 melawan petenis Spanyol Jaume Munar, Selasa (1/9/2020). Thiem mengalahkan Munar di Brasil pada turnamen terakhirnya sebelum sirkuit ditangguhkan karena pandemi Covid-19 pada Maret 2020.
Thiem biasanya jarang bertahan di kota tuan rumah turnamen setelah kekalahan di babak awal. Namun, di Western & Southern Open 2020 yang berlangsung di New York karena pandemi, Thiem tidak dapat pergi keluar New York. ( ).
“Biasanya jika kalah, saya naik pesawat dan pergi ke tempat lain. Lebih mudah melupakannya," katanya.
“Di sini Anda terjebak di tempat yang sama untuk waktu yang sangat lama. Jadi, tidaklah mudah melupakan kekalahan, dan memikirkan hal-hal yang berbeda. Hari-hari terakhir, tentu saja, (saya) berlatih dan bersiap untuk US Open ."
Petenis berusia 26 tahun itu menjadi unggulan kedua di Flushing Meadows dengan absennya Rafa Nadal dan Roger Federer. Thiem diharapkan menjadi penantang terkuat bagi peringkat 1 dunia Novak Djokovic , yang mengalahkan dirinya dalam lima set thriller di final Australia Terbuka 2020. ( ).
Namun, di Western & Southern Open Thiem hanya berhasil memenangkan tiga game di putaran kedua melawan petenis Serbia Filip Krajinovic setelah mendapatkan bye pada putaran pertama.
“Hal-hal seperti itu, pertandingan seperti itu, kerap terjadi. Saya tidak mendapatkan hari terbaik saya. Begitulah hasil itu datang," kata Thiem kepada wartawan. ( ).
“Saya paham kekuatan saya. Saya tahu banyak segala hal bisa berubah dengan sangat cepat. Yah, saya harap saya bisa lebih baik d i US Open . ”
Thiem, yang juga menjadi finalis di dua Grand Slam Prancis Terbuka terakhir, memulai kampanye US Open 2020 melawan petenis Spanyol Jaume Munar, Selasa (1/9/2020). Thiem mengalahkan Munar di Brasil pada turnamen terakhirnya sebelum sirkuit ditangguhkan karena pandemi Covid-19 pada Maret 2020.
Thiem biasanya jarang bertahan di kota tuan rumah turnamen setelah kekalahan di babak awal. Namun, di Western & Southern Open 2020 yang berlangsung di New York karena pandemi, Thiem tidak dapat pergi keluar New York. ( ).
“Biasanya jika kalah, saya naik pesawat dan pergi ke tempat lain. Lebih mudah melupakannya," katanya.
“Di sini Anda terjebak di tempat yang sama untuk waktu yang sangat lama. Jadi, tidaklah mudah melupakan kekalahan, dan memikirkan hal-hal yang berbeda. Hari-hari terakhir, tentu saja, (saya) berlatih dan bersiap untuk US Open ."
(sha)
tulis komentar anda