3 Alasan Erick Thohir Wawancara Patrick Kluivert di Hari Natal
Jum'at, 10 Januari 2025 - 10:28 WIB
Tiga alasan Erick Thohir mewawancarai Patrick Kluivert di Hari Natal. Salah satunya adalah menguji komitmen dan keseriusan pelatih pengganti Shin Tae-yong.
Erick Thohir menjelaskan alasan mengapa dirinya memilih tanggal 25 Desember 2024 sebagai momen untuk mewawancarai calon pelatih Timnas Indonesia. Ia menekankan bukannya tidak menghormati hari besar, namun ia ingin melihat komitmen dan keseriusan pelatih tersebut.
"Saya bahkan tawarkan pada 25 Desember 2024, di Hari Natal, bukan tidak menghormati hari besar, tetapi untuk mengetes komitmen. Dari tiga pelatih, ada satu yang datang. Itu yang saya lihat poinnya lebih," tutur Erick Thohir.
Proses wawancara di Hari Natal ini mengundang komentar dari Pandji Pragiwaksono. Dalam Instagram pribadinya, komika itu menyebut siapa pun yang datang dalam wawancara kerja di tanggal 25 Desember disebutnya tak memiliki nilai-nilai kekeluargaan. Ia kemudian tak mau memiliki seorang manajer Timnas Indonesia yang tak memiliki nilai-nilai kekeluargaan.
"Gue nggak mau punya manajer Timnas yang nggak punya nilai-nilai kekeluargaan. Nanti ketika Patrick Kluivert ngelatih, pemain-pemain kita ingin berlebaran, dia bilang, 'Nggak ada Lebaran, latihan, gue aja pas tanggal 25 interview kerja, ngapain lu?' nanti dia gitu lagi, orang dia nggak punya nilai-nilai tersebut," pungkas Pandji.
Erick Thohir menjelaskan alasan mengapa dirinya memilih tanggal 25 Desember 2024 sebagai momen untuk mewawancarai calon pelatih Timnas Indonesia. Ia menekankan bukannya tidak menghormati hari besar, namun ia ingin melihat komitmen dan keseriusan pelatih tersebut.
"Saya bahkan tawarkan pada 25 Desember 2024, di Hari Natal, bukan tidak menghormati hari besar, tetapi untuk mengetes komitmen. Dari tiga pelatih, ada satu yang datang. Itu yang saya lihat poinnya lebih," tutur Erick Thohir.
Baca Juga
Berikut 3 Alasan Erick Thohir Wawancara Patrick Kluivert di Hari Natal:
1. Menguji Komitmen dan Keseriusan
Dengan menawarkan wawancara di Hari Natal, sebuah hari libur besar bagi umat Kristiani, PSSI ingin melihat seberapa besar komitmen dan keseriusan calon pelatih terhadap posisi tersebut. Jika seorang pelatih rela meluangkan waktu di hari yang spesial untuk keluarga demi mengejar mimpinya melatih Timnas Indonesia, hal itu menunjukkan dedikasi yang tinggi.2. Membedakan Kandidat
PSSI memiliki beberapa kandidat pelatih untuk menggantikan Shin Tae-yong. Dengan mengadakan wawancara di hari Natal, PSSI ingin melihat siapa yang benar-benar serius dan bersedia untuk berkomitmen penuh terhadap tugas ini. Hanya calon yang bersedia datang di hari libur menunjukkan kesungguhannya.3. Menunjukkan Keseriusan PSSI
Dengan mengadakan wawancara di Hari Natal, PSSI juga menunjukkan keseriusan mereka dalam mencari pelatih yang tepat untuk Timnas Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa PSSI tidak main-main dalam membangun timnas yang kuat dan berprestasi.Baca Juga
Proses wawancara di Hari Natal ini mengundang komentar dari Pandji Pragiwaksono. Dalam Instagram pribadinya, komika itu menyebut siapa pun yang datang dalam wawancara kerja di tanggal 25 Desember disebutnya tak memiliki nilai-nilai kekeluargaan. Ia kemudian tak mau memiliki seorang manajer Timnas Indonesia yang tak memiliki nilai-nilai kekeluargaan.
"Gue nggak mau punya manajer Timnas yang nggak punya nilai-nilai kekeluargaan. Nanti ketika Patrick Kluivert ngelatih, pemain-pemain kita ingin berlebaran, dia bilang, 'Nggak ada Lebaran, latihan, gue aja pas tanggal 25 interview kerja, ngapain lu?' nanti dia gitu lagi, orang dia nggak punya nilai-nilai tersebut," pungkas Pandji.
(yov)
Lihat Juga :
tulis komentar anda