Dimitar Berbatov: Konyol, Chelsea Beli Kai Havertz Kemahalan
Sabtu, 12 September 2020 - 22:01 WIB
LONDON - Chelsea menggelontorkan lebih dari 200 juta pound untuk membeli tujuh pemain, salah satunya Kai Havertz . Manuver belanja Chelsea dikritik karena dianggap terlalu boros.
Mantan penyerang Manchester United, Dimitar Berbatov, melempar kritik pada kebijakan belanja Chelsea di jendela transfer musim panas. Salah satunya dengan membeli Kai Havertz dari Bayer Leverkusen dengan harga 75,8 juta pound atau setara Rp1,44 triliun. (Lihat Grafis: Ansu Fati Calon Penerus Lionel Messi )
“Ini konyol, jumlah itu terlalu banyak. Jumlah uang yang dihabiskan Chelsea untuk membeli Kai Havertz terlalu banyak!” kata Berbatov dikutip Daily Mail.
Sebagai mantan penyerang Liga Inggris dan Bundesliga, Berbatov yakin Havertz adalah pemain yang punya kemampuan mencetak gol. Namun sekali lagi ia merasa Chelsea terlalu mengandalkan kekuatan finansial. (Baca Juga: Klopp Sindir Chelsea, Kami Bukan Klub Milik Negara dan Oligarki )
Kritik terhadap manuver belanja Chelsea sebelumnya sudah diutarakan pelatih Liverpool, Juergen Klopp. Pria berkebangsaan Jerman itu menyebut sepak bola tak adil karena beberapa klub punya kekuatan finansial yang hebat berkat disokong negara dan oligarki.
Mantan penyerang Manchester United, Dimitar Berbatov, melempar kritik pada kebijakan belanja Chelsea di jendela transfer musim panas. Salah satunya dengan membeli Kai Havertz dari Bayer Leverkusen dengan harga 75,8 juta pound atau setara Rp1,44 triliun. (Lihat Grafis: Ansu Fati Calon Penerus Lionel Messi )
“Ini konyol, jumlah itu terlalu banyak. Jumlah uang yang dihabiskan Chelsea untuk membeli Kai Havertz terlalu banyak!” kata Berbatov dikutip Daily Mail.
Sebagai mantan penyerang Liga Inggris dan Bundesliga, Berbatov yakin Havertz adalah pemain yang punya kemampuan mencetak gol. Namun sekali lagi ia merasa Chelsea terlalu mengandalkan kekuatan finansial. (Baca Juga: Klopp Sindir Chelsea, Kami Bukan Klub Milik Negara dan Oligarki )
Kritik terhadap manuver belanja Chelsea sebelumnya sudah diutarakan pelatih Liverpool, Juergen Klopp. Pria berkebangsaan Jerman itu menyebut sepak bola tak adil karena beberapa klub punya kekuatan finansial yang hebat berkat disokong negara dan oligarki.
(mirz)
tulis komentar anda