Rossi dan Pol Beda Pendapat Menyoal Pengenalan Sistem Komunikasi Radio di MotoGP
Minggu, 13 September 2020 - 13:01 WIB
MISANO - Valentino Rossi menyambut positif pengenalan komunikasi radio yang diberlakukan Dorna Sports selaku otoritas tertinggi di kejuaraan grand prix MotoGP . Menurutnya, jika tes yang akan datang terbukti sukses, itu tidak akan mengubah DNA balapan di MotoGP.
Pada Jumat (11/9/2020), di Misano terungkap bahwa paddock Honda, Stefan Bradl telah diminta oleh Dorna Sports untuk menguji sistem komunikasi radio helm. Nantinya, Dorna juga akan menguji sistem tersebut kepada sirkus MotoGP saat menjalani pengujian resmi di Sirkuit Misano, Selasa (15/9).
Tujuan Dorna Sports mengenalkan sistem komunikasi radio tersebut untuk mengomunikasikan pesan keselamatan dari Race Direction, seperti saat bendera kuning atau merah dikeluarkan petugas lintasan. Dorna juga mengonfirmasi bahwa sistem tersebut pada akhirnya dapat mencakup komunikasi antar tim seperti di F1. (Baca juga: Maverick Vinales Rebut Pole Position di MotoGP San Marino )
"Saya menyukainya. Bagi saya, itu bagus. Karena memang benar saya adalah pembalap jadul, tapi terkadang saya juga pengemudi mobil, dan dengan mobil, semua orang menggunakan komunikasi dengan pit box. Bagi saya, itu akan menjadi langkah maju yang bagus untuk MotoGP," ungkap Rossi dikutip dari Crash, Minggu (13/9).
Meski demikian, pengenalan komunikasi radio ini mengalami tantangan mengingat ada banyak sistem yang harus dipelajari pembalap. Pasalnya, saat ini para pembalap sudah disibukkan dengan pesan pada dashboard. (Baca juga: Rossi Incar Podium Ke-200 di MotoGP San Marino )
Pol Espargaro misalnya. Pembalap KTM tersebut mengaku lebih suka menentukan sikap tentang semua sistem ini. "Jika kami menyalakan radio maka langkah selanjutnya adalah pitbox akan mengontrol apa yang terjadi dengan motor. Langkah ketiga adalah orang di dalam garasi akan melihat bahwa ban aus dan berputar dan semua hal ini akan memberi tahu pengendara apa yang harus dilakukan."
"Ini akan lebih sedikit manusiawi dan lebih banyak mesin dan inilah yang terjadi di F1 dan saya tidak terlalu menyukainya. Saya ingin membuatnya lebih manusiawi dan lebih sportif. Sudah dengan melibatkan sepeda motor, itu tidak adil! Jika kami terus menempatkan hal-hal seperti ini agar menjadi kurang adil," tegas Pol.
Namun, Rossi menegaskan komunikasi radio adalah bagian menyenangkan dan menarik dari F1 dan tidak akan mengubah DNA balapan MotoGP. Lebih lanjut, poin penting MotoGP dibandingkan dengan Formula 1 adalah balapan lebih menyenangkan karena pertarungannya lebih kuat.
"Di Formula 1 kami mendengar banyak komunikasi radio karena lucu, dan menarik, dan karena selama balapan Anda memiliki banyak lap ketika tidak terjadi apa-apa. Tapi menurut saya MotoGP tidak lebih menyenangkan karena tidak ada komunikasi radio. Jadi bagi saya, kami adalah level teratas dalam balapan motor, dan komunikasi dengan box akan meningkatkan level kami. Saya pikir kami bisa mendapatkan waktu selama latihan, saat Anda melambat, Anda bisa berbicara dengan box, sedikit. Bagi saya ini menarik. Itu tidak akan mengubah DNA balapan kami, saya kira," pungkas Rossi.
Pada Jumat (11/9/2020), di Misano terungkap bahwa paddock Honda, Stefan Bradl telah diminta oleh Dorna Sports untuk menguji sistem komunikasi radio helm. Nantinya, Dorna juga akan menguji sistem tersebut kepada sirkus MotoGP saat menjalani pengujian resmi di Sirkuit Misano, Selasa (15/9).
Tujuan Dorna Sports mengenalkan sistem komunikasi radio tersebut untuk mengomunikasikan pesan keselamatan dari Race Direction, seperti saat bendera kuning atau merah dikeluarkan petugas lintasan. Dorna juga mengonfirmasi bahwa sistem tersebut pada akhirnya dapat mencakup komunikasi antar tim seperti di F1. (Baca juga: Maverick Vinales Rebut Pole Position di MotoGP San Marino )
"Saya menyukainya. Bagi saya, itu bagus. Karena memang benar saya adalah pembalap jadul, tapi terkadang saya juga pengemudi mobil, dan dengan mobil, semua orang menggunakan komunikasi dengan pit box. Bagi saya, itu akan menjadi langkah maju yang bagus untuk MotoGP," ungkap Rossi dikutip dari Crash, Minggu (13/9).
Meski demikian, pengenalan komunikasi radio ini mengalami tantangan mengingat ada banyak sistem yang harus dipelajari pembalap. Pasalnya, saat ini para pembalap sudah disibukkan dengan pesan pada dashboard. (Baca juga: Rossi Incar Podium Ke-200 di MotoGP San Marino )
Pol Espargaro misalnya. Pembalap KTM tersebut mengaku lebih suka menentukan sikap tentang semua sistem ini. "Jika kami menyalakan radio maka langkah selanjutnya adalah pitbox akan mengontrol apa yang terjadi dengan motor. Langkah ketiga adalah orang di dalam garasi akan melihat bahwa ban aus dan berputar dan semua hal ini akan memberi tahu pengendara apa yang harus dilakukan."
"Ini akan lebih sedikit manusiawi dan lebih banyak mesin dan inilah yang terjadi di F1 dan saya tidak terlalu menyukainya. Saya ingin membuatnya lebih manusiawi dan lebih sportif. Sudah dengan melibatkan sepeda motor, itu tidak adil! Jika kami terus menempatkan hal-hal seperti ini agar menjadi kurang adil," tegas Pol.
Namun, Rossi menegaskan komunikasi radio adalah bagian menyenangkan dan menarik dari F1 dan tidak akan mengubah DNA balapan MotoGP. Lebih lanjut, poin penting MotoGP dibandingkan dengan Formula 1 adalah balapan lebih menyenangkan karena pertarungannya lebih kuat.
"Di Formula 1 kami mendengar banyak komunikasi radio karena lucu, dan menarik, dan karena selama balapan Anda memiliki banyak lap ketika tidak terjadi apa-apa. Tapi menurut saya MotoGP tidak lebih menyenangkan karena tidak ada komunikasi radio. Jadi bagi saya, kami adalah level teratas dalam balapan motor, dan komunikasi dengan box akan meningkatkan level kami. Saya pikir kami bisa mendapatkan waktu selama latihan, saat Anda melambat, Anda bisa berbicara dengan box, sedikit. Bagi saya ini menarik. Itu tidak akan mengubah DNA balapan kami, saya kira," pungkas Rossi.
(bbk)
tulis komentar anda