Jorge Lorenzo, Pria Humble yang Rindu Stempel Juara Dunia MotoGP
Rabu, 15 April 2020 - 17:04 WIB
DUBAI - Sudah hampir sebulan Jorge Lorenzo telah menjalani masa karantina mandiri di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), sambil menunggu waktu yang tepat untuk kembali ke Lugano. Selama terisolasi, pembalap berjuluk X-Fuera selalu menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan positif, salah satunya berbincang dengan para pengikutnya di Instragram pribadinya.
Ini merupakan cara Lorenzo menghilangkan rasa jenuh selama menjalani masa karantina mandiri. Dalam obrolan terbarunya dengan para pengikut Instagram pribadinya, pembalap jomblo tersebut menjawab pertanyaan apakah dirinya masih bisa menjadi juara dunia MotoGP jika tidak memutuskan pensiun dini pada 2019 lalu Lorenzo menjawab iya.
Tapi Lorenzo menggarisbawahi bahwa dirinya sudah tidak tertarik lagi untuk membalap bersama sirkus MotoGP. Menurutnya, sekarang dia sedang menikmati kehidupan di luar lintasan dan ia tidak ingin disibukkan dengan jadwal promosi atau balapan lagi.
"Jika Anda bertanya kepada saya apakah saya merasa bisa menjadi juara dunia lagi, saya akan mengatakan ya. Jika saya ingin melakukannya, saya jawab tidak. Jika Anda bertanya kepada saya tim mana yang ingin saya lawan tanpa ragu, itu adalah Yamaha," kata Lorenzo dikutip dari Corsedimoto, Rabu (15/4/2020).
Ada juga pembicaraan tentang kerendahan hati Lorenzo yang banyak menuai pujian dari berbagai kalangan. Disinggung mengenai hal itu, pembalap asal Spanyol mengatakan bahwa dirinya tidak pernah memandang seseorang dari status sosialnya.
"Beberapa orang bertanya kepada saya apakah saya rendah hati. Saya berbalik bertanya kepada mereka, apa artinya rendah hati bagi Anda? Ada beberapa aspek kerendahan hati. Jika saya rendah hati dalam arti luas dari kata itu, saya akan mengatakan ya. Dalam arti bahwa saya biasanya memperlakukan semua orang sama, terlepas dari posisi sosial. Jika saya rendah hati secara ekonomi, untungnya tidak saat ini. Saya bisa berada di masa depan jika segalanya berubah. Tapi secara ekonomi saya tidak rendah hati," pungkas Lorenzo.
Ini merupakan cara Lorenzo menghilangkan rasa jenuh selama menjalani masa karantina mandiri. Dalam obrolan terbarunya dengan para pengikut Instagram pribadinya, pembalap jomblo tersebut menjawab pertanyaan apakah dirinya masih bisa menjadi juara dunia MotoGP jika tidak memutuskan pensiun dini pada 2019 lalu Lorenzo menjawab iya.
Tapi Lorenzo menggarisbawahi bahwa dirinya sudah tidak tertarik lagi untuk membalap bersama sirkus MotoGP. Menurutnya, sekarang dia sedang menikmati kehidupan di luar lintasan dan ia tidak ingin disibukkan dengan jadwal promosi atau balapan lagi.
"Jika Anda bertanya kepada saya apakah saya merasa bisa menjadi juara dunia lagi, saya akan mengatakan ya. Jika saya ingin melakukannya, saya jawab tidak. Jika Anda bertanya kepada saya tim mana yang ingin saya lawan tanpa ragu, itu adalah Yamaha," kata Lorenzo dikutip dari Corsedimoto, Rabu (15/4/2020).
Ada juga pembicaraan tentang kerendahan hati Lorenzo yang banyak menuai pujian dari berbagai kalangan. Disinggung mengenai hal itu, pembalap asal Spanyol mengatakan bahwa dirinya tidak pernah memandang seseorang dari status sosialnya.
"Beberapa orang bertanya kepada saya apakah saya rendah hati. Saya berbalik bertanya kepada mereka, apa artinya rendah hati bagi Anda? Ada beberapa aspek kerendahan hati. Jika saya rendah hati dalam arti luas dari kata itu, saya akan mengatakan ya. Dalam arti bahwa saya biasanya memperlakukan semua orang sama, terlepas dari posisi sosial. Jika saya rendah hati secara ekonomi, untungnya tidak saat ini. Saya bisa berada di masa depan jika segalanya berubah. Tapi secara ekonomi saya tidak rendah hati," pungkas Lorenzo.
(mirz)
tulis komentar anda