Titah Messiah Membuat Pendukung Barcelona Lega
Kamis, 01 Oktober 2020 - 11:35 WIB
Abidal? Messi tidak suka dengan caranya menyalahkan para pemain Barca yang dianggap berperan besar atas dipecatnya Ernesto Valverde, Januari lalu. Messi juga terang-terangan tidak menyukai metode kepelatihan Quique Setien yang dinilai tidak jelas, lemah, dan intensitas rendah.
Menurut Messi, Barca seharusnya bermain menyerang dengan kepemilikan bola dominan, sesuai dengan identitas permainan klub. Kritik Messi terbukti dengan kegagalan Barca meraih trofi musim lalu atau pertama kalinya dalam 12 tahun. (Baca juga: Pneumonia Butuh Penanganan Serius)
Konsekuensinya, Setien dipecat dan digantikan Ronald Koeman. Messi telah bertemu dengan Koeman pada 20 Agustus, tapi semuanya tidak berjalan baik karena tekadnya untuk hengkang telah bulat. Messi bahkan telah mengadakan komunikasi dengan Pelatih Manchester City (Man City) Pep Guardiola mengenai keinginannya hijrah. Keputusan Messi hengkang setelah mengetahui Koeman menghubungi dua sahabat dekatnya, Luis Suarez dan Arturo Vidal, dan memberi tahu keduanya tidak masuk rencananya.
Peluang Messi pergi sebenarnya masih terbuka lebar. Dengan kontraknya yang secara resmi berakhir pada bulan Juni, dia dapat bernegosiasi dengan klub lain mulai Januari mendatang. Tidak ada pertarungan hukum, tidak ada drama, setidaknya seperti yang disaksikan musim panas lalu.
Kalaupun bertahan hingga akhir musim, akankah presiden baru Barca yang terpilih Maret mendatang dapat meyakinkannya untuk bertahan? Sangat tergantung pada apa yang terjadi delapan bulan ke depan. Terlepas dari berbagai spekulasi masa depannya, Messi menegaskan komitmennya saat ini adalah Barca. (Baca juga: 83 Juta Warga India Kemungkinan Telah Terinfeksi Virus Covid-19)
Pemain bernomor 10 tersebut meminta semua pihak tetap mendukung klub. Messi mengindikasikan akan mengerahkan seluruh kemampuan terbaik. “Semua yang mencintai Barca harus bersatu dan berasumsi bahwa yang terbaik ada di depan kita. Menunjukkan gairah dan kegembiraan akan menjadi hal yang penting. Menunjukkan semangat dan kegembiraan akan menjadi satu-satunya cara untuk mencapai tujuan kita, selalu bersatu, dan bergerak ke arah yang sama,” sebut Messi.
Totalitas Messi jelas dibutuhkan Koeman saat Barca menghadapi Celta de Vigo pada lanjutan Primera Liga di Abanca Balaidos, dini hari nanti. Dia akan diandalkan bersama Antoine Griezmann, Philippe Coutinho, dan Ansu Fati di lini depan.
Khusus Fati, sinarnya diprediksi semakin terang benderang. Masih berusia 17 tahun, Fati telah menorehkan beberapa rekor, yakni pemain termuda Barca yang melakoni debut di Primera Liga (16 tahun, 298 hari), Juli 2019, pemain termuda Barca yang mencetak gol di Primera Liga sekaligus pemain termuda ketiga sepanjang sejarah Primera Liga (16 tahun, 304 hari), Agustus 2019, pemain termuda Barca yang bermain di Liga Champions (16 tahun, 321 hari), 17 September 2019, serta pemain termuda yang mencetak gol di Liga Champions (17 tahun, 40 hari), 10 Desember 2019.
Kemajuan yang diperlihatkan Fati membuat banyak pihak yakin jika sang pemain bisa mengikuti jejak beberapa bintang dunia yang bersinar sebelum usia 18 tahun seperti Messi, Cristiano Ronaldo, Kylian Mbappe, Neymar JR, Ronaldo, Diego Maradona, Pele, Paolo Maldini, hingga Francesco Totti.
Memasuki musim 2020/2021, Fati mencetak dua gol saat membantu Barca menang 4-0 atas Villarreal pada pertandingan Primera Liga, Senin (28/9). Di bawah komando Koeman, Fati diharapkan akan semakin berkembang. Koeman menilai Fati memiliki masa depan bagus asalkan mampu mempertahankan konsistensi performanya. (Lihat videonya: Tempat Karaoke di Depok Ditutup Paksa Petugas)
Menurut Messi, Barca seharusnya bermain menyerang dengan kepemilikan bola dominan, sesuai dengan identitas permainan klub. Kritik Messi terbukti dengan kegagalan Barca meraih trofi musim lalu atau pertama kalinya dalam 12 tahun. (Baca juga: Pneumonia Butuh Penanganan Serius)
Konsekuensinya, Setien dipecat dan digantikan Ronald Koeman. Messi telah bertemu dengan Koeman pada 20 Agustus, tapi semuanya tidak berjalan baik karena tekadnya untuk hengkang telah bulat. Messi bahkan telah mengadakan komunikasi dengan Pelatih Manchester City (Man City) Pep Guardiola mengenai keinginannya hijrah. Keputusan Messi hengkang setelah mengetahui Koeman menghubungi dua sahabat dekatnya, Luis Suarez dan Arturo Vidal, dan memberi tahu keduanya tidak masuk rencananya.
Peluang Messi pergi sebenarnya masih terbuka lebar. Dengan kontraknya yang secara resmi berakhir pada bulan Juni, dia dapat bernegosiasi dengan klub lain mulai Januari mendatang. Tidak ada pertarungan hukum, tidak ada drama, setidaknya seperti yang disaksikan musim panas lalu.
Kalaupun bertahan hingga akhir musim, akankah presiden baru Barca yang terpilih Maret mendatang dapat meyakinkannya untuk bertahan? Sangat tergantung pada apa yang terjadi delapan bulan ke depan. Terlepas dari berbagai spekulasi masa depannya, Messi menegaskan komitmennya saat ini adalah Barca. (Baca juga: 83 Juta Warga India Kemungkinan Telah Terinfeksi Virus Covid-19)
Pemain bernomor 10 tersebut meminta semua pihak tetap mendukung klub. Messi mengindikasikan akan mengerahkan seluruh kemampuan terbaik. “Semua yang mencintai Barca harus bersatu dan berasumsi bahwa yang terbaik ada di depan kita. Menunjukkan gairah dan kegembiraan akan menjadi hal yang penting. Menunjukkan semangat dan kegembiraan akan menjadi satu-satunya cara untuk mencapai tujuan kita, selalu bersatu, dan bergerak ke arah yang sama,” sebut Messi.
Totalitas Messi jelas dibutuhkan Koeman saat Barca menghadapi Celta de Vigo pada lanjutan Primera Liga di Abanca Balaidos, dini hari nanti. Dia akan diandalkan bersama Antoine Griezmann, Philippe Coutinho, dan Ansu Fati di lini depan.
Khusus Fati, sinarnya diprediksi semakin terang benderang. Masih berusia 17 tahun, Fati telah menorehkan beberapa rekor, yakni pemain termuda Barca yang melakoni debut di Primera Liga (16 tahun, 298 hari), Juli 2019, pemain termuda Barca yang mencetak gol di Primera Liga sekaligus pemain termuda ketiga sepanjang sejarah Primera Liga (16 tahun, 304 hari), Agustus 2019, pemain termuda Barca yang bermain di Liga Champions (16 tahun, 321 hari), 17 September 2019, serta pemain termuda yang mencetak gol di Liga Champions (17 tahun, 40 hari), 10 Desember 2019.
Kemajuan yang diperlihatkan Fati membuat banyak pihak yakin jika sang pemain bisa mengikuti jejak beberapa bintang dunia yang bersinar sebelum usia 18 tahun seperti Messi, Cristiano Ronaldo, Kylian Mbappe, Neymar JR, Ronaldo, Diego Maradona, Pele, Paolo Maldini, hingga Francesco Totti.
Memasuki musim 2020/2021, Fati mencetak dua gol saat membantu Barca menang 4-0 atas Villarreal pada pertandingan Primera Liga, Senin (28/9). Di bawah komando Koeman, Fati diharapkan akan semakin berkembang. Koeman menilai Fati memiliki masa depan bagus asalkan mampu mempertahankan konsistensi performanya. (Lihat videonya: Tempat Karaoke di Depok Ditutup Paksa Petugas)
tulis komentar anda