Ini Alasan Tuchel Setelah PSG Dihajar Manchester United
Rabu, 21 Oktober 2020 - 17:05 WIB
PARIS - Paris Saint Germain (PSG) harus mengakui kekuatan Manchester United (MU) saat bentrok pada laga pertama penyisihan Grup H Liga Champions musim 2020/2021. Walau berstatus tamu, Setan Merah bisa menang 2-1.
(Baca Juga: Rashford Antar Man United Taklukkan Paris )
Ini cukup mengejutkan mengingat PSG sempat memenangi dua laga kandang terbarunya di Ligue 1, termasuk melibas Angers SCO 6-1. Saat meladeni MU di Parc des Princes, Rabu (21/10/2020), penguasa Prancis itu kalah akibat penalti Bruno Fernandes (23) dan gol Marcus Rashford (87), yang hanya diperkecil gol bunuh diri Anthony Martial (55).
Pelatih Thomas Tuchel kemudian menjelaskan mengapa PSG bisa sampai kalah dari MU. Itu karena para pasukannya kesulitan mengembangkan permainan lantaran tampil di ruangan tertutup alias tanpa penonton setia.
“Sangat sulit terus bermain di ruangan tertutup, sangat sulit. Sekarang atmosfirnya di Liga Champions tidak lagi sama. Itu salah satu alasan (mengapa PSG kalah dari MU), tapi bukan faktor utama. Kami akan menganalisa dan melakukan diskusi, tapi di ruangan tertutup,” ucapnya, dilansir skysport.
Pernyataan Tuchel sekilas tidak sesuai fakta. Pasalnya, di Liga Champions musim lalu PSG bisa meraih sejumlah kemenangan di babak gugur yang digelar di Lisbon, Portugal, meski tampil tanpa penonton, dan mampu melaju hingga ke final walau dikalahkan Bayern Muenchen 0-1.
“Saya tidak perlu memperlihatkan bukti, saya tahu ini grup yang sulit. Saya tahu apa kekurangan kami. Kami punya banyak pemain cedera, pemain yang sudah membuktikan apa yang bisa mereka lakukan. Kami sudah berusaha. Tapi, saya akan selalu membela pemain saya. Sebab, mereka pemain yang sama yang tampil bagus pada pekan lalu, bulan lalu,” lanjut Tuchel.
(Baca Juga: PSG Takluk dari Man United, Thomas Tuchel : Ini Kekalahan Terburuk )
Pada laga kandang itu PSG tidak diperkuat sejumlah pemain seperti Marquinhos dan Marco Verratti. Sementara Neymar dan Kylian Mbappe yang jadi andalan ternyata bisa dinetralisir lini belakang sesuai taktik Ole Gunnar Solskjaer.
(Baca Juga: Rashford Antar Man United Taklukkan Paris )
Ini cukup mengejutkan mengingat PSG sempat memenangi dua laga kandang terbarunya di Ligue 1, termasuk melibas Angers SCO 6-1. Saat meladeni MU di Parc des Princes, Rabu (21/10/2020), penguasa Prancis itu kalah akibat penalti Bruno Fernandes (23) dan gol Marcus Rashford (87), yang hanya diperkecil gol bunuh diri Anthony Martial (55).
Pelatih Thomas Tuchel kemudian menjelaskan mengapa PSG bisa sampai kalah dari MU. Itu karena para pasukannya kesulitan mengembangkan permainan lantaran tampil di ruangan tertutup alias tanpa penonton setia.
“Sangat sulit terus bermain di ruangan tertutup, sangat sulit. Sekarang atmosfirnya di Liga Champions tidak lagi sama. Itu salah satu alasan (mengapa PSG kalah dari MU), tapi bukan faktor utama. Kami akan menganalisa dan melakukan diskusi, tapi di ruangan tertutup,” ucapnya, dilansir skysport.
Pernyataan Tuchel sekilas tidak sesuai fakta. Pasalnya, di Liga Champions musim lalu PSG bisa meraih sejumlah kemenangan di babak gugur yang digelar di Lisbon, Portugal, meski tampil tanpa penonton, dan mampu melaju hingga ke final walau dikalahkan Bayern Muenchen 0-1.
“Saya tidak perlu memperlihatkan bukti, saya tahu ini grup yang sulit. Saya tahu apa kekurangan kami. Kami punya banyak pemain cedera, pemain yang sudah membuktikan apa yang bisa mereka lakukan. Kami sudah berusaha. Tapi, saya akan selalu membela pemain saya. Sebab, mereka pemain yang sama yang tampil bagus pada pekan lalu, bulan lalu,” lanjut Tuchel.
(Baca Juga: PSG Takluk dari Man United, Thomas Tuchel : Ini Kekalahan Terburuk )
Pada laga kandang itu PSG tidak diperkuat sejumlah pemain seperti Marquinhos dan Marco Verratti. Sementara Neymar dan Kylian Mbappe yang jadi andalan ternyata bisa dinetralisir lini belakang sesuai taktik Ole Gunnar Solskjaer.
(mirz)
tulis komentar anda