Terdampak Pandemi Corona, Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Batal
Kamis, 22 Oktober 2020 - 14:56 WIB
KUALA LUMPUR - BWF World Junior Championships 2020 di Auckland, Selandia Baru dipastikan batal. Pandemi virus corona menjadi alasan utama penyelenggara membatalkan kejuaraan dunia bulu tangkis junior yang sedianya digelar pada 11-24 Januari 2021 mendatang.
Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund menyatakan pembatasan perjalanan ke Selandia Baru dan situasi kesehatan global yang belum menentu akibat wabah Covid-19 menjadi alasan utama pembatalan turnamen. Menurutnya, Selandia Baru mewajibkan karantina selama 14 hari bagi seluruhpeserta jika ingin tetap digelar. Sementara, jumlah atlet yang terlibat tidak kurang dari 400 orang belum termasuk ofisial masing-masing negara.
“Dengan adanya pembatasan masuk dan kerumitan terkait dengan situasi Covid-19 termasuk tuan rumah untuk edisi berikutnya sudah tersedia nanti pada 2021, penundaan bukanlah pilihan,” jelas Lund dilansir laman BWF, Kamis (22/10).
Baca juga : Coach Shin, Barito Putera Ngasih Kode Panggil Bagus Kahfi Nih
Namun, federasi badminton Selandia Baru tetap berkomitmen menjadi tuan rumah Kejuaraan Junior Dunia. BWF telah menerima proposal baru untuk menggelar ajang serupa pada 2024 sebagai pengganti edisi yang dibatalkan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Federasi Badminton Selandia Baru, penyelenggara turnamen, mitranya ATEED dan Pemerintah Selandia Baru, atas antusiasme dan komitmen mereka untuk menyelenggarakan Kejuaraan Junior Dunia. Kami memberikan jatah tuan rumah pada 2024 sebagai bentuk penghargaan atas upaya mereka,” kata Lund.
Terkait pemain junior yang akan berusia 19 tahun ini dan sudah berlatih selama masa pandemi, Lund meminta agar mereka terus mengembangkan bakatnya sebagai atlet bulu tangkis dan bersiap tampil di ajang internasional terbuka.
“Ini merupakan tahun yang sulit dan luar biasa selama pandemi, tetapi kami semua menantikan kalender bulu tangkis internasional junior yang lebih konsisten pada 2021 dan Kejuaraan Junior Dunia BWF berikutnya di China pada Oktober 2021,” pungkasnya.
Chief Executive Federasi Badminton Selandia Baru Joe Hitchcock menyatakan, pembatalan turnamen merupakan pilihan paling realistis. Namun, menurut dia, kesehatan dan keselamatan seluruh pihak terkait jauh lebih penting mengingat virus corona masih belum bisa dikendalikan.
“Kami tahu bahwa dunia sangat menantikan untuk mengunjungi Selandia Baru dan menikmati acara yang benar-benar menginspirasi bersama para pemain bulu tangkis muda terbaik di planet ini dan kami merasakan semua yang terkena dampak pembatalan ini,” tambahnya.
Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund menyatakan pembatasan perjalanan ke Selandia Baru dan situasi kesehatan global yang belum menentu akibat wabah Covid-19 menjadi alasan utama pembatalan turnamen. Menurutnya, Selandia Baru mewajibkan karantina selama 14 hari bagi seluruhpeserta jika ingin tetap digelar. Sementara, jumlah atlet yang terlibat tidak kurang dari 400 orang belum termasuk ofisial masing-masing negara.
“Dengan adanya pembatasan masuk dan kerumitan terkait dengan situasi Covid-19 termasuk tuan rumah untuk edisi berikutnya sudah tersedia nanti pada 2021, penundaan bukanlah pilihan,” jelas Lund dilansir laman BWF, Kamis (22/10).
Baca juga : Coach Shin, Barito Putera Ngasih Kode Panggil Bagus Kahfi Nih
Namun, federasi badminton Selandia Baru tetap berkomitmen menjadi tuan rumah Kejuaraan Junior Dunia. BWF telah menerima proposal baru untuk menggelar ajang serupa pada 2024 sebagai pengganti edisi yang dibatalkan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Federasi Badminton Selandia Baru, penyelenggara turnamen, mitranya ATEED dan Pemerintah Selandia Baru, atas antusiasme dan komitmen mereka untuk menyelenggarakan Kejuaraan Junior Dunia. Kami memberikan jatah tuan rumah pada 2024 sebagai bentuk penghargaan atas upaya mereka,” kata Lund.
Terkait pemain junior yang akan berusia 19 tahun ini dan sudah berlatih selama masa pandemi, Lund meminta agar mereka terus mengembangkan bakatnya sebagai atlet bulu tangkis dan bersiap tampil di ajang internasional terbuka.
“Ini merupakan tahun yang sulit dan luar biasa selama pandemi, tetapi kami semua menantikan kalender bulu tangkis internasional junior yang lebih konsisten pada 2021 dan Kejuaraan Junior Dunia BWF berikutnya di China pada Oktober 2021,” pungkasnya.
Chief Executive Federasi Badminton Selandia Baru Joe Hitchcock menyatakan, pembatalan turnamen merupakan pilihan paling realistis. Namun, menurut dia, kesehatan dan keselamatan seluruh pihak terkait jauh lebih penting mengingat virus corona masih belum bisa dikendalikan.
“Kami tahu bahwa dunia sangat menantikan untuk mengunjungi Selandia Baru dan menikmati acara yang benar-benar menginspirasi bersama para pemain bulu tangkis muda terbaik di planet ini dan kami merasakan semua yang terkena dampak pembatalan ini,” tambahnya.
(abr)
tulis komentar anda