Quartararo Rela Kehilangan Gelar MotoGP 2020
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 14:02 WIB
ARAGON - Fabio Quartararo tidak ingin menghabiskan terlalu banyak energi hanya memikirkan gelar juara dunia MotoGP. Dia menegaskan jika ia bakal legawa andai menempati posisi runner up pada klasemen di empat seri tersisa musim ini.
"Saya marah di garis finis, saya hanya berteriak, tapi ketika saya sampai di kotak pit saya harus tenang. Ini berat bagi saya dan itu satu-satunya hal yang membuat saya bahagia pada hari Minggu, yaitu saya tetap tenang," ungkap Quartararo dikutip dari Crash, Sabtu (24/10/2020).
Pembalap yang memenangkan lebih dari satu balapan MotoGP musim ini mengatakan, dia dengan senang hati mendaftarkan namanya sebagai runner up dalam klasemen akhir jika ia menyelesaikan balapan kurang maksimal di empat seri tersisa. Dikatakannya, dirinya tidak akan merasa rugi. (Baca juga: Juara Dunia MotoGP 2020 Ternyata Tidak Masuk Rencana Mir )
"Ketika saya naik kelas dari Moto2 ke MotoGP, jika seseorang mengatakan kepada saya bahwa saya akan menjadi yang kedua di kejuaraan MotoGP dengan empat balapan tersisa hanya di tahun kedua saya, di tim yang baru lahir tahun lalu, saya akan senang. Saya akan melakukan yang terbaik. Saya pikir kami memiliki potensi untuk bertarung. Kami tidak akan menyerah. Ini trek yang sulit bagi kami, tetapi kami tahu bahwa Portimao dan Valencia akan sangat bagus."
"Saya akan memberikan 100% saya untuk balapan ini dan pasti kami akan melakukannya sampai saat-saat terakhir,"
Sekarang prioritas pertama Quartararo untuk balapan kedua di Aragon akhir pekan ini adalah menghindari terulangnya masalah tekanan ban yang membuatnya kesulitan dari posisi terdepan ke posisi 18. Dia pun sudah menentukan ban yang akan dipilihnya pada balapan akhir pekan nanti. (Baca juga: Posisinya Direbut, Crutchlow Justru Puji Rookie MotoGP Ini )
"Ban depan medium adalah pilihan yang tepat untuk balapan. Saya bisa konfirmasi hari ini bahwa medium lebih baik daripada soft. Hanya saja kami tidak memiliki banyak pengalaman untuk mengatur tekanan awal. Masalahnya adalah, kami pikir, karena kami tidak menemukan sesuatu yang benar-benar jelas, tetapi untuk gaya berkendara saya - kami memiliki protokol, Franco dan saya, bahwa kami harus memulai dengan tekanan minimum," pungkas Quartararo.
"Saya marah di garis finis, saya hanya berteriak, tapi ketika saya sampai di kotak pit saya harus tenang. Ini berat bagi saya dan itu satu-satunya hal yang membuat saya bahagia pada hari Minggu, yaitu saya tetap tenang," ungkap Quartararo dikutip dari Crash, Sabtu (24/10/2020).
Pembalap yang memenangkan lebih dari satu balapan MotoGP musim ini mengatakan, dia dengan senang hati mendaftarkan namanya sebagai runner up dalam klasemen akhir jika ia menyelesaikan balapan kurang maksimal di empat seri tersisa. Dikatakannya, dirinya tidak akan merasa rugi. (Baca juga: Juara Dunia MotoGP 2020 Ternyata Tidak Masuk Rencana Mir )
"Ketika saya naik kelas dari Moto2 ke MotoGP, jika seseorang mengatakan kepada saya bahwa saya akan menjadi yang kedua di kejuaraan MotoGP dengan empat balapan tersisa hanya di tahun kedua saya, di tim yang baru lahir tahun lalu, saya akan senang. Saya akan melakukan yang terbaik. Saya pikir kami memiliki potensi untuk bertarung. Kami tidak akan menyerah. Ini trek yang sulit bagi kami, tetapi kami tahu bahwa Portimao dan Valencia akan sangat bagus."
"Saya akan memberikan 100% saya untuk balapan ini dan pasti kami akan melakukannya sampai saat-saat terakhir,"
Sekarang prioritas pertama Quartararo untuk balapan kedua di Aragon akhir pekan ini adalah menghindari terulangnya masalah tekanan ban yang membuatnya kesulitan dari posisi terdepan ke posisi 18. Dia pun sudah menentukan ban yang akan dipilihnya pada balapan akhir pekan nanti. (Baca juga: Posisinya Direbut, Crutchlow Justru Puji Rookie MotoGP Ini )
"Ban depan medium adalah pilihan yang tepat untuk balapan. Saya bisa konfirmasi hari ini bahwa medium lebih baik daripada soft. Hanya saja kami tidak memiliki banyak pengalaman untuk mengatur tekanan awal. Masalahnya adalah, kami pikir, karena kami tidak menemukan sesuatu yang benar-benar jelas, tetapi untuk gaya berkendara saya - kami memiliki protokol, Franco dan saya, bahwa kami harus memulai dengan tekanan minimum," pungkas Quartararo.
(sha)
tulis komentar anda