Anomali Real-Inter di Liga Champion
Selasa, 03 November 2020 - 11:35 WIB
Top skor sementara tim, Karim Benzema (empat gol) akan diandalkan di lini depan bersama Marco Asensio dan Eden Hazard yang tengah on fire usai mencetak gol pertamanya sejak 5 Oktober 2019 atau 392 hari ke gawang Huesca. Di lini tengah, Fede Valverde berkoordinasi dengan Casemiro dan Toni Kroos. Sementara jantung pertahanan akan diisi duet kapten Sergio Ramos dan Raphael Varane. (Baca juga: 7 Provinsi Tercatat Nihil Penambahan Kasus Corona)
Jika Madrid sedang menanjak, Inter Milan malah limbung. Hasil 2-2 kontra AC Parma di Seri A, Minggu (1/11) melanjutkan tren negatif I Nerazzurri yang belum menang di dua pertandingan terakhir semua kompetisi. Total, dari enam pertandingan terakhir, Samir Handanovic dkk baru mengemas satu kemenangan.
Hal itu berbanding lurus dengan perjalanan Inter di Grup B di mana mereka berada di posisi ketiga (dua poin) setelah ditahan 2-2 oleh Borussia Monchegladbach, Kamis (22/10) dan 0-0 oleh Shakhtar Donetsk, Rabu (28/10).
Absennya Romelu Lukaku yang mengalami cedera otot diyakini menjadi penyebab menurunnya agresivitas Inter. Pasalnya, penyerang Belgia tersebut merupakan andalan utama I Nerazzurri. Sejauh ini Lukaku telah mencetak 10 gol dari 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi. (Baca juga: Ancaman Pengusaha ke Buruh, Pilih PHK Apa Gaji Naik)
Melawan Madrid, kondisi Lukaku juga masih meragukan sehingga lini depan Inter bertumpu pada Lautaro Martinez dan Alexis Sanchez. Kedua penyerang tersebut diharapkan kembali tajam.
Itu merupakan fokus utama yang harus dibenahi pelatih Antonio Conte. Dia menilai jika mampu memaksimalkan peluang dan mencetak banyak gol, maka peluang Inter memenangkan pertandingan akan sangat besar, termasuk melawan Madrid. Conte tidak ingin pasukannya melakukan kesalahan seperti saat ditahan Parma, di mana I Nerazzurri menciptakan banyak peluang namun hanya dua gol yang mampu dilesakkan.
Harapan Inter untuk tampil lebih baik didukung kembali fitnya Arturo Vidal, Marcelo Brozovic, Ashley Young, dan Danilo D'Ambrosio. Memiliki pemain-pemain utama di dalam tim menjadi modal Inter untuk memperjuangkan tiket ke fase knockout Liga Champions. Mereka bertekad menyudahi kegagalan lolos dari fase grup di dua musim terakhir. (Lihat videonya: Gubernur DKI Umumkan Kenaikan UMP 2021 di Tengah Pandemi)
“Kami menciptakan peluang, tapi masalahnya adalah finishing. Ini bukan hanya tentang penyerang, tetapi juga bek sayap, gelandang, bek. Ketika menyerang kami melibatkan banyak pemain, tetapi untuk ke sekian kalinya, kami tidak tepat atau tidak cukup bagus ketika kami mencapai posisi mencetak gol. Ini mengecewakan dan kami harus lebih baik lagi,” tegas Conte. (Alimansyah)
Jika Madrid sedang menanjak, Inter Milan malah limbung. Hasil 2-2 kontra AC Parma di Seri A, Minggu (1/11) melanjutkan tren negatif I Nerazzurri yang belum menang di dua pertandingan terakhir semua kompetisi. Total, dari enam pertandingan terakhir, Samir Handanovic dkk baru mengemas satu kemenangan.
Hal itu berbanding lurus dengan perjalanan Inter di Grup B di mana mereka berada di posisi ketiga (dua poin) setelah ditahan 2-2 oleh Borussia Monchegladbach, Kamis (22/10) dan 0-0 oleh Shakhtar Donetsk, Rabu (28/10).
Absennya Romelu Lukaku yang mengalami cedera otot diyakini menjadi penyebab menurunnya agresivitas Inter. Pasalnya, penyerang Belgia tersebut merupakan andalan utama I Nerazzurri. Sejauh ini Lukaku telah mencetak 10 gol dari 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi. (Baca juga: Ancaman Pengusaha ke Buruh, Pilih PHK Apa Gaji Naik)
Melawan Madrid, kondisi Lukaku juga masih meragukan sehingga lini depan Inter bertumpu pada Lautaro Martinez dan Alexis Sanchez. Kedua penyerang tersebut diharapkan kembali tajam.
Itu merupakan fokus utama yang harus dibenahi pelatih Antonio Conte. Dia menilai jika mampu memaksimalkan peluang dan mencetak banyak gol, maka peluang Inter memenangkan pertandingan akan sangat besar, termasuk melawan Madrid. Conte tidak ingin pasukannya melakukan kesalahan seperti saat ditahan Parma, di mana I Nerazzurri menciptakan banyak peluang namun hanya dua gol yang mampu dilesakkan.
Harapan Inter untuk tampil lebih baik didukung kembali fitnya Arturo Vidal, Marcelo Brozovic, Ashley Young, dan Danilo D'Ambrosio. Memiliki pemain-pemain utama di dalam tim menjadi modal Inter untuk memperjuangkan tiket ke fase knockout Liga Champions. Mereka bertekad menyudahi kegagalan lolos dari fase grup di dua musim terakhir. (Lihat videonya: Gubernur DKI Umumkan Kenaikan UMP 2021 di Tengah Pandemi)
“Kami menciptakan peluang, tapi masalahnya adalah finishing. Ini bukan hanya tentang penyerang, tetapi juga bek sayap, gelandang, bek. Ketika menyerang kami melibatkan banyak pemain, tetapi untuk ke sekian kalinya, kami tidak tepat atau tidak cukup bagus ketika kami mencapai posisi mencetak gol. Ini mengecewakan dan kami harus lebih baik lagi,” tegas Conte. (Alimansyah)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda