Dulu Bengal, Kyrgios Kini Jadi Petenis Manis Kesayangan Australia
Minggu, 08 November 2020 - 14:21 WIB
CANBERRA - Nick Kyrgios dikenal sebagai petenis 'nakal' dengan berbagai kontroversi yang dilakukannya pada beberapa tahun lalu. Kini, petenis asal Australia itu perlahan-lahan mengubah perilakunya menjadi lebih menyenangkan sejak awal tahun ini.
Kyrgios sering melakukan ulah yang tidak diduga sebagai petenis profesional. Seperti meluapkan emosi di atas lapangan dengan melempar kursi, hingga ngamuk-ngamuk kepada wasit. Tidak hanya itu, dia juga kerap melancarkan pernyataan kontroversi ke sesama pemain yang membuatnya dipandang buruk oleh sebagian petenis dunia.
Baca juga : Ternyata, Presiden AS Joe Biden Mantan Pemain American Football
Kini, Kyrgios tengah berjuang untuk mengubah persepsi buruknya di hadapan publik sejak awal tahun ini. Yang pertama adalah menepati janjinya menyumbangkan USD200 untuk setiap ace yang didapatkannya selama bertanding pada Januari lalu. Ketika itu, uang tersebut disumbangkan untuk korban kebakaran hebat yang terjadi di Australia. Dia bersama komunitas Rally for Relief berhasil mengumpulkan USD4,8 juta.
“Saya tidak merasa lebih diterima. Lebih dari itu, publik di Australia mulai memahami tentang saya, bukan hanya tenis,” kata Kyrgios.
Selain itu, Kyrgios juga tidak ingin mengikuti para pesaingnya untuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat Terbuka dan Prancis Terbuka , dan memilih untuk tetap tinggal di Canberra sepanjang tahun ini.
Baca juga : Sambangi Man City, Klopp Jamin Liverpool Tidak Akan Panik
Alih-alih terbang ke seluruh dunia dan berkompetisi untuk memenangkan turnamen, petenis berusia 25 tahun itu mengalihkan perhatiannya untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Banyak orang Australia kehilangan pekerjaan karena wabah Covid-19 , meninggalkan di Canberra tanpa sumber pendapatan untuk kebutuhan dasar, seperti makanan dan sewa tempat tinggal. Kyrgios pun masuk dan menepati janjinya di media sosial, serta mengantarkan kotak-kotak belanjaan untuk disalurkan di sekitar jalan-jalan Canberra bagi yang membutuhkan.
Baca juga : Pol Espargaro Bidik Podium Juara untuk Kado Perpisahan KTM
“Saya membeli bahan makanan senilai USD8000 dalam satu waktu dan semua orang bertanya, dan saya berkata, 'Ini bukan untuk saya!. Saya tidak melakukan itu untuk media apa pun. Saya benar-benar meluangkan waktu saya karena saya pikir itu hal yang benar untuk dilakukan,” lanjutnya.
Yang jelas, tetap berada di rumah, meski dirinya mengakui sangat "membosankan", justru menjadi sebuah keajaiban bagi bintang tenis Australia itu. Kini, dia berharap situasi cepat berlalu agar bisa kembali ke panggung besar untuk bermain di Australia Terbuka 2021.
Kyrgios sering melakukan ulah yang tidak diduga sebagai petenis profesional. Seperti meluapkan emosi di atas lapangan dengan melempar kursi, hingga ngamuk-ngamuk kepada wasit. Tidak hanya itu, dia juga kerap melancarkan pernyataan kontroversi ke sesama pemain yang membuatnya dipandang buruk oleh sebagian petenis dunia.
Baca juga : Ternyata, Presiden AS Joe Biden Mantan Pemain American Football
Kini, Kyrgios tengah berjuang untuk mengubah persepsi buruknya di hadapan publik sejak awal tahun ini. Yang pertama adalah menepati janjinya menyumbangkan USD200 untuk setiap ace yang didapatkannya selama bertanding pada Januari lalu. Ketika itu, uang tersebut disumbangkan untuk korban kebakaran hebat yang terjadi di Australia. Dia bersama komunitas Rally for Relief berhasil mengumpulkan USD4,8 juta.
“Saya tidak merasa lebih diterima. Lebih dari itu, publik di Australia mulai memahami tentang saya, bukan hanya tenis,” kata Kyrgios.
Selain itu, Kyrgios juga tidak ingin mengikuti para pesaingnya untuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat Terbuka dan Prancis Terbuka , dan memilih untuk tetap tinggal di Canberra sepanjang tahun ini.
Baca juga : Sambangi Man City, Klopp Jamin Liverpool Tidak Akan Panik
Alih-alih terbang ke seluruh dunia dan berkompetisi untuk memenangkan turnamen, petenis berusia 25 tahun itu mengalihkan perhatiannya untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Banyak orang Australia kehilangan pekerjaan karena wabah Covid-19 , meninggalkan di Canberra tanpa sumber pendapatan untuk kebutuhan dasar, seperti makanan dan sewa tempat tinggal. Kyrgios pun masuk dan menepati janjinya di media sosial, serta mengantarkan kotak-kotak belanjaan untuk disalurkan di sekitar jalan-jalan Canberra bagi yang membutuhkan.
Baca juga : Pol Espargaro Bidik Podium Juara untuk Kado Perpisahan KTM
“Saya membeli bahan makanan senilai USD8000 dalam satu waktu dan semua orang bertanya, dan saya berkata, 'Ini bukan untuk saya!. Saya tidak melakukan itu untuk media apa pun. Saya benar-benar meluangkan waktu saya karena saya pikir itu hal yang benar untuk dilakukan,” lanjutnya.
Yang jelas, tetap berada di rumah, meski dirinya mengakui sangat "membosankan", justru menjadi sebuah keajaiban bagi bintang tenis Australia itu. Kini, dia berharap situasi cepat berlalu agar bisa kembali ke panggung besar untuk bermain di Australia Terbuka 2021.
(abr)
tulis komentar anda