Asosiasi Pemain Minta Revisi Jadwal Internasional
Kamis, 12 November 2020 - 12:35 WIB
Dia telah meminta otoritas terpusat bertanggung jawab atas pengujian, sebuah ide yang dibagikan Federasi. “ASL bukan bagian dari dunia kita dan dapat bertindak secara mandiri di sektor lain, dari sekolah hingga bisnis,”sebut Calcagno. (Baca juga: Kiat Pangkas Berat Badan Selama Pandemi)
Sikap aktif Italia diyakini akan diikuti kompetisi elite Eropa lainnya. Masukan serta kritikan dari berbagai pihak diharapkan didengarkan UEFA dan FIFA sehingga ditemukan titik temu terbaik antara kalender internasional dengan kompetisi yang diikuti klub-klub.
Selain asosiasi pemain, pelatih juga mengeluhkan jadwal yang padat tahun ini. Pelatih Paris Saint-Germain Thomas Tuchel menyebut jadwal padat bisa membuat pemain mati di lapangan. "Pemain tidak memiliki fase pemulihan untuk memungkinkan mereka kembali dan fase persiapan. Ini bukan rahasia, itu terjadi dalam olahraga. Persiapan memengaruhi cedera dan performa,” tuturnya.
Jadwal padat membuat banyak pemain didera cedera. Le Parisen sudah kehilangan beberapa pemain andalan karena cedera. Jika dibuat rata-rata, para pemain harus tampil tiga kali sehari. "Kami akan membunuh para pemain. Itulah yang selalu saya katakan. Kami akan membunuh mereka karena ada kaitan penting antara persiapan, performa, dan istirahat," tandas Tuchel.
Dari Spanyol, Pelatih Barcelona Ronald Koeman juga mengeluhkan jadwal padat yang harus dijalani timnya. Menurut dia, rapatnya satu pertandingan ke pertandingan lain membuat timnya tidak bisa mengelola taktik dengan baik. "Banyak pemain internasional di sini dan tentu saja kami menginginkan mereka. Dengan demikian, kami bisa fokus kepada taktik," kata Koeman. (Lihat videonya: Fenoema Pohon Pisang Berdaun Putih Gegerkan Warga Kudus)
Arsitek Manchester United Ole Gunnar Solskjaer tak kalah pusing. Dia tak habis pikir dengan jadwal yang harus dijalani MU. Menurutnya, kubunya kini benar-benar pasrah dengan jadwal kompetisi yang sangat padat dan berat yang harus dijalani. (Alimansyah)
Sikap aktif Italia diyakini akan diikuti kompetisi elite Eropa lainnya. Masukan serta kritikan dari berbagai pihak diharapkan didengarkan UEFA dan FIFA sehingga ditemukan titik temu terbaik antara kalender internasional dengan kompetisi yang diikuti klub-klub.
Selain asosiasi pemain, pelatih juga mengeluhkan jadwal yang padat tahun ini. Pelatih Paris Saint-Germain Thomas Tuchel menyebut jadwal padat bisa membuat pemain mati di lapangan. "Pemain tidak memiliki fase pemulihan untuk memungkinkan mereka kembali dan fase persiapan. Ini bukan rahasia, itu terjadi dalam olahraga. Persiapan memengaruhi cedera dan performa,” tuturnya.
Jadwal padat membuat banyak pemain didera cedera. Le Parisen sudah kehilangan beberapa pemain andalan karena cedera. Jika dibuat rata-rata, para pemain harus tampil tiga kali sehari. "Kami akan membunuh para pemain. Itulah yang selalu saya katakan. Kami akan membunuh mereka karena ada kaitan penting antara persiapan, performa, dan istirahat," tandas Tuchel.
Dari Spanyol, Pelatih Barcelona Ronald Koeman juga mengeluhkan jadwal padat yang harus dijalani timnya. Menurut dia, rapatnya satu pertandingan ke pertandingan lain membuat timnya tidak bisa mengelola taktik dengan baik. "Banyak pemain internasional di sini dan tentu saja kami menginginkan mereka. Dengan demikian, kami bisa fokus kepada taktik," kata Koeman. (Lihat videonya: Fenoema Pohon Pisang Berdaun Putih Gegerkan Warga Kudus)
Arsitek Manchester United Ole Gunnar Solskjaer tak kalah pusing. Dia tak habis pikir dengan jadwal yang harus dijalani MU. Menurutnya, kubunya kini benar-benar pasrah dengan jadwal kompetisi yang sangat padat dan berat yang harus dijalani. (Alimansyah)
(ysw)
tulis komentar anda