Bantu Penanganan Covid-19, Ary Sudarsono Lelang Jersey Pemberian Magic Johnson
Senin, 11 Mei 2020 - 13:03 WIB
JAKARTA - Ary Sudarsono bersama komunitas Manusia Basket Indonesia merasa tergerak dengan kondisi yang terjadi di Indonesia. Karenanya, untuk meringankan beban pemerintah dalam menangani Covid-19 yang terjadi di Tanah Air, Tokoh olahraga Nasional itu pun turut berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan untuk memberantas pandemi COVID-19.
Kegiatan kemanusiaan tersebut dengan melelang jersey pemberian langsung dari pebasket legenda NBA Earvin Johnson Jr atau yang dikenal dengan nama panggungnya Magic Johnson. "Sebenarnya apa yang saya lakukan atas nama komunitas Manusia Basket Indonesia (yang baru dibentuk April 2020) bukan sesuatu yang spesial. Karena sudah banyak komunitas olahraga lainnya, mantan atlet dan atlet aktif serta pemerhati olahraga di Indonesia yang terlebih dulu melakukan hal serupa. Tapi intinya, Manusia Basket Indonesia ingin menyampaikan, bahwa basket itu bukan hanya olahraga, pertandingan atau sekadar bermain saja. Tapi basket itu gambaran tentang sportivitas, kesetiakawanan dalam kehidupan, bagaimana manusia memainkan perannya masing-masing baik secara individu ataupun kelompok, menjadi kepedulian untuk hasil terbaik bagi kelompoknya," ujar Ary Sudarsono selepas diskusi basket live Instagram.
Lebih jauh, Ary menambahkan komunitas ini tidak hanya sebagai ajang silaturahmi para pecinta basket saja. Lebih dari itu, Manusia Basket Indonesia dibentuk untuk mendidik karakter manusia yang mau bergotong royong untuk memajukan basket di Indonesia termasuk aktif di berbagai kegiatan sosial seperti krisis yang terjadi sekarang.
"Kami bukan organisasi eksklusif, siapa saja tanpa terkecuali bisa bergabung di sini mulai dari mereka yang suka basket, mantan pemain, bahkan jurnalis, tanpa batasan umur, golongan suku dan agama," tambah Ary.
Perkenalan Ary Sudarsono dengan Magic Johnson di mulai pada 1991. Saat itu ia tengah bernegoisasi dengan David Stern komisioner NBA untuk meyakinkan tayangan NBA bisa masuk ke Indonesia. David Stern akhirnya mengenalkan beberapa pemain NBA yang masih aktif (salah satunya Magic Johnson) sebagai bagian dari Public Relation NBA Global di berbagai negara. Persahabatan keduanya terus berlanjut, hingga awal 1997 silam, Ary Sudarsono mengundangnya ke Indonesia (bersama Magic Johnson All Stars) untuk bermain eksebisi melawan tim Satria Muda dan juga Indonesia Muda Texmaco di Istora Senayan, Jakarta, dalam rangka mengangkat minat masyarakat mencintai basket dan memotivasi para insan basket Indonesia untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitasnya.
"Magic Johnson adalah salah satu point guard terbaik NBA sepanjang masa yang membawa Lakers 5 kali menjadi juara di jamannya, hal itu juga diamini oleh Michael Jordan pada film dokumenternya The Last Dance. Sosoknya juga seorang karakter manusia yang peduli dengan berbagai kegiatan sosial. Dari tangannya langsung saya memperoleh jersey originalnya (tahun 1991) sebagai apresiasi, karena ia sangat terkesan terhadap perjuangan saya yang memopulerkan basket di negara sebesar Indonesia, meski dia tahu bahwa di sini basket belum sepopuler seperti di Amerika."
"Lelang ini akan saya buka di angka 5 juta. Pemenang lelang nantinya berhak menyumbangkan seluruh donasinya kepada institusi, organisasi sosial sesuai yang diinginkannya. Penawaran lelang sifatnya terbuka, silahkan menghubungi saya secara langsung atau bisa memberikan angka tawarannya di facebook Manusia Basket Indonesia. Hasil lelang akan di umumkan dua minggu dari sekarang," imbuh Ary Sudarsono yang di juluki The Golden Whistle (peluit emas) atau Mr.Showtime di jamannya.
Sementara itu, Wahyu Widayat Jati eks pemain Satria Muda yang turut tampil melawan Magic Johnson Allstar juga memberikan kesan istimewa kepada si pemilik nomor punggung 32 Lakers tersebut. Ia pun berharap lelang jersey Magic Johnson untuk Covid -19 tersebut mendapatkan nilai yang sangat layak.
"Rasanya bangga dan bahagia bisa main lawan Magic Johnson. Istimewanya, cuma 20 orang Indonesia yang bisa langsung lawan Magic dan kebetulan saya salah satunya, sekaligus ditugaskan untuk menjaga dia. Saya sebagai insan basket wajib mendukung apapun itu yang di lakukan orang-orang atau berbagai komunitas, termasuk Manusia Basket Indonesia yang bertujuan mulia untuk berbagi kebaikan, karena tidak semua orang punya empati yang sama. Apalagi jersey yang di lelang itu kelasnya legenda NBA. Doa saya semoga terjual dengan nilai yang pantas, bahkan kalo perlu dibeli dengan harga puluhan atau ratusan juta rupiah," pungkas Wahyu Widayat Jati asisten pelatih tim basket Putra Indonesia.
Kegiatan kemanusiaan tersebut dengan melelang jersey pemberian langsung dari pebasket legenda NBA Earvin Johnson Jr atau yang dikenal dengan nama panggungnya Magic Johnson. "Sebenarnya apa yang saya lakukan atas nama komunitas Manusia Basket Indonesia (yang baru dibentuk April 2020) bukan sesuatu yang spesial. Karena sudah banyak komunitas olahraga lainnya, mantan atlet dan atlet aktif serta pemerhati olahraga di Indonesia yang terlebih dulu melakukan hal serupa. Tapi intinya, Manusia Basket Indonesia ingin menyampaikan, bahwa basket itu bukan hanya olahraga, pertandingan atau sekadar bermain saja. Tapi basket itu gambaran tentang sportivitas, kesetiakawanan dalam kehidupan, bagaimana manusia memainkan perannya masing-masing baik secara individu ataupun kelompok, menjadi kepedulian untuk hasil terbaik bagi kelompoknya," ujar Ary Sudarsono selepas diskusi basket live Instagram.
Lebih jauh, Ary menambahkan komunitas ini tidak hanya sebagai ajang silaturahmi para pecinta basket saja. Lebih dari itu, Manusia Basket Indonesia dibentuk untuk mendidik karakter manusia yang mau bergotong royong untuk memajukan basket di Indonesia termasuk aktif di berbagai kegiatan sosial seperti krisis yang terjadi sekarang.
"Kami bukan organisasi eksklusif, siapa saja tanpa terkecuali bisa bergabung di sini mulai dari mereka yang suka basket, mantan pemain, bahkan jurnalis, tanpa batasan umur, golongan suku dan agama," tambah Ary.
Perkenalan Ary Sudarsono dengan Magic Johnson di mulai pada 1991. Saat itu ia tengah bernegoisasi dengan David Stern komisioner NBA untuk meyakinkan tayangan NBA bisa masuk ke Indonesia. David Stern akhirnya mengenalkan beberapa pemain NBA yang masih aktif (salah satunya Magic Johnson) sebagai bagian dari Public Relation NBA Global di berbagai negara. Persahabatan keduanya terus berlanjut, hingga awal 1997 silam, Ary Sudarsono mengundangnya ke Indonesia (bersama Magic Johnson All Stars) untuk bermain eksebisi melawan tim Satria Muda dan juga Indonesia Muda Texmaco di Istora Senayan, Jakarta, dalam rangka mengangkat minat masyarakat mencintai basket dan memotivasi para insan basket Indonesia untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitasnya.
"Magic Johnson adalah salah satu point guard terbaik NBA sepanjang masa yang membawa Lakers 5 kali menjadi juara di jamannya, hal itu juga diamini oleh Michael Jordan pada film dokumenternya The Last Dance. Sosoknya juga seorang karakter manusia yang peduli dengan berbagai kegiatan sosial. Dari tangannya langsung saya memperoleh jersey originalnya (tahun 1991) sebagai apresiasi, karena ia sangat terkesan terhadap perjuangan saya yang memopulerkan basket di negara sebesar Indonesia, meski dia tahu bahwa di sini basket belum sepopuler seperti di Amerika."
"Lelang ini akan saya buka di angka 5 juta. Pemenang lelang nantinya berhak menyumbangkan seluruh donasinya kepada institusi, organisasi sosial sesuai yang diinginkannya. Penawaran lelang sifatnya terbuka, silahkan menghubungi saya secara langsung atau bisa memberikan angka tawarannya di facebook Manusia Basket Indonesia. Hasil lelang akan di umumkan dua minggu dari sekarang," imbuh Ary Sudarsono yang di juluki The Golden Whistle (peluit emas) atau Mr.Showtime di jamannya.
Sementara itu, Wahyu Widayat Jati eks pemain Satria Muda yang turut tampil melawan Magic Johnson Allstar juga memberikan kesan istimewa kepada si pemilik nomor punggung 32 Lakers tersebut. Ia pun berharap lelang jersey Magic Johnson untuk Covid -19 tersebut mendapatkan nilai yang sangat layak.
"Rasanya bangga dan bahagia bisa main lawan Magic Johnson. Istimewanya, cuma 20 orang Indonesia yang bisa langsung lawan Magic dan kebetulan saya salah satunya, sekaligus ditugaskan untuk menjaga dia. Saya sebagai insan basket wajib mendukung apapun itu yang di lakukan orang-orang atau berbagai komunitas, termasuk Manusia Basket Indonesia yang bertujuan mulia untuk berbagi kebaikan, karena tidak semua orang punya empati yang sama. Apalagi jersey yang di lelang itu kelasnya legenda NBA. Doa saya semoga terjual dengan nilai yang pantas, bahkan kalo perlu dibeli dengan harga puluhan atau ratusan juta rupiah," pungkas Wahyu Widayat Jati asisten pelatih tim basket Putra Indonesia.
(mirz)
tulis komentar anda