Koeman Perlihatkan Harapan di Liga Champions
Selasa, 24 November 2020 - 12:35 WIB
Dalam situasi sulit tersebut, Koeman bisa sedikit lega karena memiliki waktu menarik napas dengan bermain di pentas Eropa. Setidaknya, melihat penampilan Messi dkk sejauh ini di ajang Liga Champions. Lihat saja bagaimana perjalanan mereka masih sempurna.
Tiga pertandingan dengan tiga kemenangan. Barca memimpin klasemen sementara Grup G, di atas Juventus dengan sembilan poin dari tiga pertandingan yang dijalani. Perolehan ini jauh dari yang diperlihatkan saat mereka bermain di kompetisi lokal.
Alasan ini yang membuat Koeman bisa kembali berharap Liga Champions sebagai lilin kecil di tengah lorong gelap perjalanan Blaugrana di kompetisi domestik, seperti pertandingan-pertandingan sebelumnya. Mari kita runut bagaimana Liga Champions menjadi penyelamat Koeman.
Dimulai saat Barcelona bermain imbang melawan Sevilla (1-1) dan dikalahkan Getafe 0-1, mereka kemudian mendapatkan kemenangan pada debut Liga Champions saat mengalahkan Ferencvaros dengan skor telak 5-1. Kembali dari Eropa, Barcelona kemudian dipermalukan Real Madrid 1-3 di Camp Nou. (Baca juga: Tips Memilih Dokter untuk Konsultasi Anak)
Namun, begitu kembali ke Eropa, Barcelona berhasil mempermalukan juara bertahan Seri A Juventus dua gol tanpa balas. Masalahnya, kemenangan itu tak membuat mereka bisa menang melawan Deportivo Alaves karena harus puas dengan hasil imbang 1-1.
Hasil itu membuat Koeman mendapatkan kritik, tapi lagi dan lagi diselamatkan saat bermain melawan Dynamo Kiev, karena Barca menang 2-1. Kini, setelah mereka baru saja menelan kekalahan 0-1 dari Atletico, Barca akan kembali ke pentas Eropa.
Giliran Barca harus terbang NSK Olimpiyskiy, kandang Dynamo Kyiv. Pertandingan ini menjadi penting karena jika berhasil mendapatkan kemenangan atas wakil Ukraina tersebut, hampir bisa dipastikan Barca akan melenggang ke fase gugur. Setidaknya, mereka bisa berhitung di posisi runner-up.
Dengan tekanan setelah kekalahan 0-1 dari Atletico dan deret pemain yang cedera, Koeman dituntut harus bisa membuat komposisi tim terbaik. Absennya Gerrad Pique, Samuel Umtiti, Ronald Araujo, Ansu Fati, dan Osmane Dembele yang menepi karena cedera, jelas butuh kecerdikan sendiri dari Koeman. “Seperti pelatih mana pun, saya khawatir. Ada banyak pemain yang cedera akhir-akhir ini karena jadwal yang kami miliki," tandasnya. (Baca juga: Mendadak Nganggur, Kartu Prakerja Banyak Diburu Laki-laki)
Seperti dikutip situs UEFA, Dynamo dan Barca sudah bertemu 11 kali. Lima pertandingan terakhir di fase grup Liga Champions UEFA. Pada Pertemuan terakhir sebelum musim ini, Barcelona menang 2-0 di kandang dan 2-1 di Kyiv pada musim 2009/2010, Messi mencetak gol di kedua pertandingan.
Di sisi lain, Dynamo tercatat memenangkan tiga dari 11 pertandingan tersebut secara keseluruhan. Duel yang paling diingat adalah saat Liga Champions UEFA 1997/1998 ketika Dynamo menang 3-0 di kandang dan mengempaskan Barcelona di Camp Nou dengan skor 4-0. Andriy Shevchenko muncul ke permukaan dengan tiga gol yang dicetak.
Tiga pertandingan dengan tiga kemenangan. Barca memimpin klasemen sementara Grup G, di atas Juventus dengan sembilan poin dari tiga pertandingan yang dijalani. Perolehan ini jauh dari yang diperlihatkan saat mereka bermain di kompetisi lokal.
Alasan ini yang membuat Koeman bisa kembali berharap Liga Champions sebagai lilin kecil di tengah lorong gelap perjalanan Blaugrana di kompetisi domestik, seperti pertandingan-pertandingan sebelumnya. Mari kita runut bagaimana Liga Champions menjadi penyelamat Koeman.
Dimulai saat Barcelona bermain imbang melawan Sevilla (1-1) dan dikalahkan Getafe 0-1, mereka kemudian mendapatkan kemenangan pada debut Liga Champions saat mengalahkan Ferencvaros dengan skor telak 5-1. Kembali dari Eropa, Barcelona kemudian dipermalukan Real Madrid 1-3 di Camp Nou. (Baca juga: Tips Memilih Dokter untuk Konsultasi Anak)
Namun, begitu kembali ke Eropa, Barcelona berhasil mempermalukan juara bertahan Seri A Juventus dua gol tanpa balas. Masalahnya, kemenangan itu tak membuat mereka bisa menang melawan Deportivo Alaves karena harus puas dengan hasil imbang 1-1.
Hasil itu membuat Koeman mendapatkan kritik, tapi lagi dan lagi diselamatkan saat bermain melawan Dynamo Kiev, karena Barca menang 2-1. Kini, setelah mereka baru saja menelan kekalahan 0-1 dari Atletico, Barca akan kembali ke pentas Eropa.
Giliran Barca harus terbang NSK Olimpiyskiy, kandang Dynamo Kyiv. Pertandingan ini menjadi penting karena jika berhasil mendapatkan kemenangan atas wakil Ukraina tersebut, hampir bisa dipastikan Barca akan melenggang ke fase gugur. Setidaknya, mereka bisa berhitung di posisi runner-up.
Dengan tekanan setelah kekalahan 0-1 dari Atletico dan deret pemain yang cedera, Koeman dituntut harus bisa membuat komposisi tim terbaik. Absennya Gerrad Pique, Samuel Umtiti, Ronald Araujo, Ansu Fati, dan Osmane Dembele yang menepi karena cedera, jelas butuh kecerdikan sendiri dari Koeman. “Seperti pelatih mana pun, saya khawatir. Ada banyak pemain yang cedera akhir-akhir ini karena jadwal yang kami miliki," tandasnya. (Baca juga: Mendadak Nganggur, Kartu Prakerja Banyak Diburu Laki-laki)
Seperti dikutip situs UEFA, Dynamo dan Barca sudah bertemu 11 kali. Lima pertandingan terakhir di fase grup Liga Champions UEFA. Pada Pertemuan terakhir sebelum musim ini, Barcelona menang 2-0 di kandang dan 2-1 di Kyiv pada musim 2009/2010, Messi mencetak gol di kedua pertandingan.
Di sisi lain, Dynamo tercatat memenangkan tiga dari 11 pertandingan tersebut secara keseluruhan. Duel yang paling diingat adalah saat Liga Champions UEFA 1997/1998 ketika Dynamo menang 3-0 di kandang dan mengempaskan Barcelona di Camp Nou dengan skor 4-0. Andriy Shevchenko muncul ke permukaan dengan tiga gol yang dicetak.
tulis komentar anda