Nyaris Batal Akibat Pandemi, Drama MotoGP 2020 Berakhir Manis
Selasa, 24 November 2020 - 15:29 WIB
PORTIMAO - MotoGP 2020 resmi berakhir di GP Portugal, akhir pekan kemarin. Banyak cerita yang terjadi selama musim ini. Mulai hampir batal akibat pandemi virus corona (Covid-19) hingga munculnya juara dunia baru.
Tahun ini mungkin menjadi musim tersulit yang harus dilewati semua pihak yang terkait dengan MotoGP, khususnya bos Dorna Sport Carmelo Ezpeleta. Bagaimana tidak, ketika situasi dunia mengalami krisis kesehatan, kejuaraan balapan terpaksa ditunda, Maret lalu. (Baca: Musim Depan, Pembalap Ini Enggan hanya Jadi Pengganggu)
Dorna dituntut memutar otak bagaimana cara agar MotoGP 2020 tetap berjalan. Beruntung, keinginannya tetap menggelar balapan mendapatkan banyak dukungan, mulai dari tim hingga pembalap.
Memang, ada beberapa negara yang batal menjadi tuan rumah MotoGP. Namun, Dorna tidak putus asa. Hasilnya, balapan yang seharusnya dijadwalkan 20 seri dipangkas menjadi 14 seri dan hanya digelar di enam negara dengan sembilan sirkuit.
Namun, balapan terpaksa digelar tanpa kehadiran penonton dan dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat. Ezpeleta pun mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah berjasa membuat MotoGP 2020 bisa terlaksana dengan sukses.
“Setelah harus melepaskan GP di Qatar karena keadaan darurat virus korona, situasinya menjadi rumit. Itu adalah momen yang paling sulit. Tapi, kemudian momen terindah datang. Saya melihat minat semua orang untuk melanjutkan, itu adalah kegembiraan yang luar biasa untuk menerima semua dukungan di sana. Kami mengerti bahwa itu bisa dilakukan,” kata Ezpeleta, dikutip skysportitalia. (Baca juga: AC Milan Masih Tunggu Pemeriksaan Separuh Nyawa Tim)
Selain itu, MotoGP 2020 juga memberikan banyak kejutan di atas lintasan. Rider Suzuki Joan Mir berhasil keluar sebagai juara dunia musim ini. Menariknya, dia meraih sukses dengan hanya sekali merebut kemenangan di GP Eropa. Pencapaian itu membuatnya menjadi rider yang paling sedikit merebut kemenangan dalam semusim bisa menjadi juara dunia MotoGP sepanjang sejarah.
Namun, Mir mengakui melakukan aksi memalukan di seri penutup MotoGP 2020 di sirkuit Algarve. Rider berusia 23 tahun itu harus memulai balapan di posisi ke-20. Bahkan, dia juga gagal menyelesaikan balapan setelah motornya mengalami masalah. Namun, yang paling menyedihkan adalah membuat rider Pramac Racing Francesco Bagnaia mengalami cedera saat balapan berlangsung.
Selain itu, Mir juga hampir menabrak Johann Zarco dan membuat Brad Binder kehilangan banyak waktu. Balapan ini tentu menjadi yang paling buruk baginya selama semusim ini.
“Saya harus meminta maaf kepada Pecco karena terlalu agresif. Terkadang saya mengkritik jenis manuver seperti ini. Itu bukan langkah kotor, tapi bukan yang terbaik, maaf. Saya mengalami beberapa momen menakutkan dan ban belakang semakin rusak. Sungguh memalukan mengakhiri musim seperti ini,” ujar Mir. (Lihat videonya: Hati-hati Modus Penipuan Modifikasi ATM)
Yang jelas, Mir tetap menjadi pembalap paling bahagia karena bisa menjadi juara dunia MotoGP 2020. Tidak hanya itu, dia bersama rekan setimnya, Alex Rins, potensial membawa Suzuki Ecstar menjadi juara tim pada musim ini. Sayang, kesempatan meraih gelar konstruktor pabrikan tak tercapai setelah kalah dari Ducati di seri terakhir.
Selain itu, cedera rider Repsol Honda Marc Marquez di sepanjang musim ini turut membuat MotoGP 2020 berjalan sedikit lebih menarik. Tercatat ada sembilan rider yang mampu menembus podium pertama. Selain Mir, ada Rins, Maverick Vinales, Fabio Quartararo, Binder, Andrea Dovizioso, Miguel Oliveira, Franco Morbidelli, dan Danilo Petrucci. Jumlah tersebut sama seperti yang terjadi pada MotoGP 2016. (Raikhul Amar)
Tahun ini mungkin menjadi musim tersulit yang harus dilewati semua pihak yang terkait dengan MotoGP, khususnya bos Dorna Sport Carmelo Ezpeleta. Bagaimana tidak, ketika situasi dunia mengalami krisis kesehatan, kejuaraan balapan terpaksa ditunda, Maret lalu. (Baca: Musim Depan, Pembalap Ini Enggan hanya Jadi Pengganggu)
Dorna dituntut memutar otak bagaimana cara agar MotoGP 2020 tetap berjalan. Beruntung, keinginannya tetap menggelar balapan mendapatkan banyak dukungan, mulai dari tim hingga pembalap.
Memang, ada beberapa negara yang batal menjadi tuan rumah MotoGP. Namun, Dorna tidak putus asa. Hasilnya, balapan yang seharusnya dijadwalkan 20 seri dipangkas menjadi 14 seri dan hanya digelar di enam negara dengan sembilan sirkuit.
Namun, balapan terpaksa digelar tanpa kehadiran penonton dan dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat. Ezpeleta pun mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah berjasa membuat MotoGP 2020 bisa terlaksana dengan sukses.
“Setelah harus melepaskan GP di Qatar karena keadaan darurat virus korona, situasinya menjadi rumit. Itu adalah momen yang paling sulit. Tapi, kemudian momen terindah datang. Saya melihat minat semua orang untuk melanjutkan, itu adalah kegembiraan yang luar biasa untuk menerima semua dukungan di sana. Kami mengerti bahwa itu bisa dilakukan,” kata Ezpeleta, dikutip skysportitalia. (Baca juga: AC Milan Masih Tunggu Pemeriksaan Separuh Nyawa Tim)
Selain itu, MotoGP 2020 juga memberikan banyak kejutan di atas lintasan. Rider Suzuki Joan Mir berhasil keluar sebagai juara dunia musim ini. Menariknya, dia meraih sukses dengan hanya sekali merebut kemenangan di GP Eropa. Pencapaian itu membuatnya menjadi rider yang paling sedikit merebut kemenangan dalam semusim bisa menjadi juara dunia MotoGP sepanjang sejarah.
Namun, Mir mengakui melakukan aksi memalukan di seri penutup MotoGP 2020 di sirkuit Algarve. Rider berusia 23 tahun itu harus memulai balapan di posisi ke-20. Bahkan, dia juga gagal menyelesaikan balapan setelah motornya mengalami masalah. Namun, yang paling menyedihkan adalah membuat rider Pramac Racing Francesco Bagnaia mengalami cedera saat balapan berlangsung.
Selain itu, Mir juga hampir menabrak Johann Zarco dan membuat Brad Binder kehilangan banyak waktu. Balapan ini tentu menjadi yang paling buruk baginya selama semusim ini.
“Saya harus meminta maaf kepada Pecco karena terlalu agresif. Terkadang saya mengkritik jenis manuver seperti ini. Itu bukan langkah kotor, tapi bukan yang terbaik, maaf. Saya mengalami beberapa momen menakutkan dan ban belakang semakin rusak. Sungguh memalukan mengakhiri musim seperti ini,” ujar Mir. (Lihat videonya: Hati-hati Modus Penipuan Modifikasi ATM)
Yang jelas, Mir tetap menjadi pembalap paling bahagia karena bisa menjadi juara dunia MotoGP 2020. Tidak hanya itu, dia bersama rekan setimnya, Alex Rins, potensial membawa Suzuki Ecstar menjadi juara tim pada musim ini. Sayang, kesempatan meraih gelar konstruktor pabrikan tak tercapai setelah kalah dari Ducati di seri terakhir.
Selain itu, cedera rider Repsol Honda Marc Marquez di sepanjang musim ini turut membuat MotoGP 2020 berjalan sedikit lebih menarik. Tercatat ada sembilan rider yang mampu menembus podium pertama. Selain Mir, ada Rins, Maverick Vinales, Fabio Quartararo, Binder, Andrea Dovizioso, Miguel Oliveira, Franco Morbidelli, dan Danilo Petrucci. Jumlah tersebut sama seperti yang terjadi pada MotoGP 2016. (Raikhul Amar)
(ysw)
tulis komentar anda