Di Tengah Pandemi Corona, Inggris Akan Berupaya Gelar Formula One
Selasa, 12 Mei 2020 - 12:35 WIB
LONDON - Formula One (F1) terus berjuang keras agar bisa menyelenggarakan Grand Prix Inggris pada Juli mendatang. Pasalnya, Negeri Tiga Singa akan menerapkan tindakan karantina ketat terhadap setiap pengunjung untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Meski begitu, Pemerintah Inggris menyatakan akan memberikan pengecualian untuk olahraga, termasuk F1 dan tim sepak bola untuk melakukan perjalanan ke Inggris dan kembali tanpa batasan ketika kompetisi dimulai. Namun, para atlet dan tim diharapkan bisa menjalani protokol pengujian yang ketat dan mengisolasi diri mereka segera jika saat dites terbukti positif terinfeksi virus corona. (Baca: F1 Bakal Kehilangan 4 Tim Gara-Gara Virus Corona)
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam pidato yang disiarkan televisi Inggris pada Minggu (10/5) menyatakan secara tegas akan melakukan karantina jika ada yang datang ke negaranya di tengah pandemi virus yang juga biasa disebut Covid-19 itu. "Ini akan segera tiba waktunya untuk memaksakan karantina kepada orang yang datang ke negara ini melalui udara," kata Johnson, dilansir Skysport.
Tidak hanya itu, sebuah asosiasi yang mewakili maskapai penerbangan Inggris mengatakan pemerintah merencanakan masa karantina selama 14 hari bagi semua orang yang datang dari luar negeri untuk menghindari gelombang kedua wabah yang bermula dari Wuhan, China, tersebut.
Krisis kesehatan akibat virus corona di Inggris memang menjadi pukulan telak khususnya bagi olahraga. Dari cabang sepak bola, saat ini Manchester City dan Chelsea masih bersaing di Liga Champions, yang telah dihentikan pada babak 16 besar pada Maret lalu. Kedua tim ini tentu membutuhkan pembebasan untuk melanjutkan kompetisi karena akan bersaing dengan tim dari negara lain.
Selain itu, karantina juga bisa dilakukan untuk F1, yang dijadwalkan akan menggelar balapan di Sirkuit Silverstone, 19 Juli mendatang. Perlombaan itu akan menjadi peringatan F1 Inggris sebagai tuan rumah yang ke-70 sejak pertama kali menggelar kejuaraan dunia pada 1950.
Meski tujuh dari 10 tim F1 berbasis di Inggris, seluruh anggota kru dan pembalap lebih dulu akan menjalani balapan pembuka di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, 5 dan 12 Juli. Di sana, mereka akan secara efektif diisolasi selama dua pekan dan menjalani pengujian virus corona. Protokol serupa akan diterapkan saat seluruh tim sudah berada di Sirkuit Silverstone. (Baca juga: Wabah Corona Tak Kunjung Reda, Tim F1 Tutup Sementara Pabriknya)
Direktur Pelaksana F1 Ross Brawn menyatakan ada beberapa protokol yang ditetapkan untuk diterapkan pada balapan pembuka musim ini. Pihaknya akan menguji semua orang dan harus memiliki izin sebelum bergerak ke paddock. Setelah itu, setiap dua hari seluruh kru akan diuji sementara di paddock oleh otoritas yang berwenang dan terpercaya.
"Kami juga akan memiliki batasan untuk setiap pergerakan semua orang. Kita harus menciptakan lingkungan yang aman, sehat dalam dirinya sendiri, secara efektif itu adalah isolasi kecil. Tim akan tetap berada di dalam grup mereka sendiri. Mereka tidak akan bergaul dengan tim lain. mereka akan tinggal di hotel mereka sendiri," kata Brawn.
Sebelumnya, Silverstone telah menjelaskan bahwa balapan harus mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Inggris dan tidak membebani kepolisian atau layanan medis. Pasalnya, korban meninggal dunia akibat virus korona di Inggris sudah mencapai 31.855 atau menjadi yang kedua tertinggi di dunia di belakang Amerika Serikat sebanyak 80.787 orang. (Raikhul Amar)
Meski begitu, Pemerintah Inggris menyatakan akan memberikan pengecualian untuk olahraga, termasuk F1 dan tim sepak bola untuk melakukan perjalanan ke Inggris dan kembali tanpa batasan ketika kompetisi dimulai. Namun, para atlet dan tim diharapkan bisa menjalani protokol pengujian yang ketat dan mengisolasi diri mereka segera jika saat dites terbukti positif terinfeksi virus corona. (Baca: F1 Bakal Kehilangan 4 Tim Gara-Gara Virus Corona)
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam pidato yang disiarkan televisi Inggris pada Minggu (10/5) menyatakan secara tegas akan melakukan karantina jika ada yang datang ke negaranya di tengah pandemi virus yang juga biasa disebut Covid-19 itu. "Ini akan segera tiba waktunya untuk memaksakan karantina kepada orang yang datang ke negara ini melalui udara," kata Johnson, dilansir Skysport.
Tidak hanya itu, sebuah asosiasi yang mewakili maskapai penerbangan Inggris mengatakan pemerintah merencanakan masa karantina selama 14 hari bagi semua orang yang datang dari luar negeri untuk menghindari gelombang kedua wabah yang bermula dari Wuhan, China, tersebut.
Krisis kesehatan akibat virus corona di Inggris memang menjadi pukulan telak khususnya bagi olahraga. Dari cabang sepak bola, saat ini Manchester City dan Chelsea masih bersaing di Liga Champions, yang telah dihentikan pada babak 16 besar pada Maret lalu. Kedua tim ini tentu membutuhkan pembebasan untuk melanjutkan kompetisi karena akan bersaing dengan tim dari negara lain.
Selain itu, karantina juga bisa dilakukan untuk F1, yang dijadwalkan akan menggelar balapan di Sirkuit Silverstone, 19 Juli mendatang. Perlombaan itu akan menjadi peringatan F1 Inggris sebagai tuan rumah yang ke-70 sejak pertama kali menggelar kejuaraan dunia pada 1950.
Meski tujuh dari 10 tim F1 berbasis di Inggris, seluruh anggota kru dan pembalap lebih dulu akan menjalani balapan pembuka di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, 5 dan 12 Juli. Di sana, mereka akan secara efektif diisolasi selama dua pekan dan menjalani pengujian virus corona. Protokol serupa akan diterapkan saat seluruh tim sudah berada di Sirkuit Silverstone. (Baca juga: Wabah Corona Tak Kunjung Reda, Tim F1 Tutup Sementara Pabriknya)
Direktur Pelaksana F1 Ross Brawn menyatakan ada beberapa protokol yang ditetapkan untuk diterapkan pada balapan pembuka musim ini. Pihaknya akan menguji semua orang dan harus memiliki izin sebelum bergerak ke paddock. Setelah itu, setiap dua hari seluruh kru akan diuji sementara di paddock oleh otoritas yang berwenang dan terpercaya.
"Kami juga akan memiliki batasan untuk setiap pergerakan semua orang. Kita harus menciptakan lingkungan yang aman, sehat dalam dirinya sendiri, secara efektif itu adalah isolasi kecil. Tim akan tetap berada di dalam grup mereka sendiri. Mereka tidak akan bergaul dengan tim lain. mereka akan tinggal di hotel mereka sendiri," kata Brawn.
Sebelumnya, Silverstone telah menjelaskan bahwa balapan harus mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Inggris dan tidak membebani kepolisian atau layanan medis. Pasalnya, korban meninggal dunia akibat virus korona di Inggris sudah mencapai 31.855 atau menjadi yang kedua tertinggi di dunia di belakang Amerika Serikat sebanyak 80.787 orang. (Raikhul Amar)
(ysw)
tulis komentar anda