Diego dan Heidi, Jejak Sang Legenda di Swiss
Sabtu, 05 Desember 2020 - 13:30 WIB
TIDAK banyak jejak Diego Armando Maradona di Heidiland. Selain bukan negara gila sepak bola, Swiss yang saat itu FIFA-nya dikuasai Sepp Blatter, memiliki hubungan kurang harmonis. Kendati demikian, jejak legenda Argentina itu tetap ada di Heidiland.
Publik Swiss pertama kali menikmati kepiawaian Maradona pada 1986. Dalam partai persahabatan antara Klub Zurich Grasshopper melawan Argentina, penampilan Maradona kurang mengesankan. Meski Argentina menang 1-0, namun perannya hampir tidak terlihat. (Baca: Napoli Menjadi Milik Maradona)
Gol tunggal itupun terjadi di menit ke 78. Meski partai persahabatan, Albiceleste saat itu menghadapi klub terkuat di Swiss. Grasshopper adalah juara liga yang sangat dominan. “Grasshopper klub tangguh. Kami kesulitan menaklukkannya dengan mudah di Zurich,“ kata Maradona.
Pertandingan yang disiarkan langsung ke delapan negara di Amerika Latin itu digelar Stadion Hardturm, Zurich. Stadion itu kini sudah tidak ada lagi.
Kesempatan kedua menyaksikan Maradona terjadi setahun kemudian. Sebelum melawan Italia pada partai persahabatan di 1987, FC Regensdorf sebuah klub di Liga Kedua Swiss berkesempatan melawan Maradona dan kawan kawan. (Baca juga: Maldini Merasa Malu dan Harus Meminta Maaf ke Maradona)
Kali ini, pemain yang terkenal dengan gol tangan tuhannya itu tampil gemilang. Sembilan gol tanpa balas harus diterima FC Regensdorf. Claudio Caniggia memporak-porandakan pertahanan klub dari pinggiran kota Zurich itu.
“Bola hanya bisa kami kuasai jika kami memulai pertandingan, setelah kebobolan gol,” kenang Alain Panner, pemain FC Regensdorf.
Argentina memang menang telak melawan FC Regensdorf, namun akhirnya keok saat menghadapi Italia empat hari kemudian.
Pada 1989 adalah kesempatan istimewa bagi publik Swiss untuk menyaksikan kembali Maradona . Sebab, penampilan kali ini bukan dalam partai persahabatan. Namun pertandingan hidup mati pada Piala UEFA ketika SSC Napoli melawan FC Wettingen.
Publik Swiss pertama kali menikmati kepiawaian Maradona pada 1986. Dalam partai persahabatan antara Klub Zurich Grasshopper melawan Argentina, penampilan Maradona kurang mengesankan. Meski Argentina menang 1-0, namun perannya hampir tidak terlihat. (Baca: Napoli Menjadi Milik Maradona)
Gol tunggal itupun terjadi di menit ke 78. Meski partai persahabatan, Albiceleste saat itu menghadapi klub terkuat di Swiss. Grasshopper adalah juara liga yang sangat dominan. “Grasshopper klub tangguh. Kami kesulitan menaklukkannya dengan mudah di Zurich,“ kata Maradona.
Pertandingan yang disiarkan langsung ke delapan negara di Amerika Latin itu digelar Stadion Hardturm, Zurich. Stadion itu kini sudah tidak ada lagi.
Kesempatan kedua menyaksikan Maradona terjadi setahun kemudian. Sebelum melawan Italia pada partai persahabatan di 1987, FC Regensdorf sebuah klub di Liga Kedua Swiss berkesempatan melawan Maradona dan kawan kawan. (Baca juga: Maldini Merasa Malu dan Harus Meminta Maaf ke Maradona)
Kali ini, pemain yang terkenal dengan gol tangan tuhannya itu tampil gemilang. Sembilan gol tanpa balas harus diterima FC Regensdorf. Claudio Caniggia memporak-porandakan pertahanan klub dari pinggiran kota Zurich itu.
“Bola hanya bisa kami kuasai jika kami memulai pertandingan, setelah kebobolan gol,” kenang Alain Panner, pemain FC Regensdorf.
Argentina memang menang telak melawan FC Regensdorf, namun akhirnya keok saat menghadapi Italia empat hari kemudian.
Pada 1989 adalah kesempatan istimewa bagi publik Swiss untuk menyaksikan kembali Maradona . Sebab, penampilan kali ini bukan dalam partai persahabatan. Namun pertandingan hidup mati pada Piala UEFA ketika SSC Napoli melawan FC Wettingen.
tulis komentar anda