Indian Wells Masters Bisa Kembali Batal
Selasa, 08 Desember 2020 - 15:34 WIB
LONDON - Jadwal ATP dan WTA Tour 2021 belum juga terbentuk. Namun, salah satu turnamen terbesar di luar Grand Slam , Indian Wells Masters, kemungkinan akan kembali dibatalkan untuk tahun kedua kali secara beruntun akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Berbagai sumber melaporkan, turnamen di Indian Wells itu kemungkinan bakal dibatalkan dalam beberapa hari ke depan karena masih mengalami kesulitan mengatasi pandemi Covid-19. Baik ATP dan WTA saat ini sedang dalam proses melakukan perubahan jadwal menyusul penundaan Australia Terbuka hingga Februari. (Baca: Jalan Awal Menutup Musim)
Pihak penyelenggara Indian Wells menginginkan jaminan dari otoritas lokal dapat menampung setidaknya 25% dari jumlah penonton. Namun, itu masih jauh dari kata pasti karena Riverside Country, daerah turnamen berlangsung, belum aman dari Covid-19 yang makin mengganas.
Dilaporkan ada 1.148 kasus baru dan 15 kematian terkait virus, akhir pekan kemarin. Mengingat masalah ini, berbagai laporan mengatakan bahwa Indian Wells akan dibatalkan. Jon Wertheim dari Sports Illustrated mengatakan telah mendengar bahwa pengumuman itu akan segera dibuat dalam waktu dekat.
Dua otoritas tenis, ATP dan WTA , sedang bekerja untuk menyesuaikan dengan perkembangan situasi Covid-19. Indian Wells bisa mengalami kerugian besar. Tahun ini, turnamen itu juga dibatalkan karena masalah pandemi Covid-19 dan kehilangan pendapatan lokal sebesar USD400 juta (Rp5,6 triliun). (Baca juga: Penanganan Terkini Kanker Usus Besar)
Jika kembali mengalami penundaan, wilayah tersebut berpotensi kehilangan total pendapatan sebesar USD800 juta (Rp 11,3 triliun) dalam dua tahun. Indian Wells Masters awalnya direncanakan digelar pada Maret atau dua pekan setelah Australia Terbuka 2021 berlangsung.
Jika acara tersebut dibatalkan secara resmi, ini bisa menjadi berkah terselubung untuk Montpellier, Marseille, Rotterdam, dan turnamen lapangan tanah liat di Amerika Selatan menggelar turnamen. Pasalnya, jadwal acara-acara tersebut diragukan karena penundaan dari Grand Slam pembuka musim tersebut.
Pada WTA Tour , mereka telah mengonfirmasi dapat menggelar turnamen pertama pada 2021 di luar Australia, dengan kemungkinan besar akan diadakan di Dubai. Sementara ATP Tour masih belum jelas di mana turnamen pertama pada 2021.
Sebelumnya, turnamen tenis putra pertama kalinya berlangsung di Doha pada pekan pertama bulan Januari. Di tengah masa sulit dan tantangan yang masih akan berlanjut, CEO WTA Steve Simon masih optimistis targetnya bisa melangsungkan turnamen dalam jadwal penuh pada 2021 bisa terwujud, termasuk menggelar Indian Wells Masters. (Baca juga: Peneliti Korea Buat Biodiesel dari Kardus Bekas)
“Kami merencanakan menggelar turnamen dengan penuh, sekitar 53-55 turnamen. Kami memiliki pandangan ke depan untuk mengetahui apa yang akan dihadapi sehingga dapat merencanakan apa yang tidak bisa dilakukan pada tahun ini,” kata Simon, dilansir tennisworld.
Sementara itu, Tenis Australia (TA) juga telah mengonfirmasi bahwa mereka berniat menggelar undian kualifikasi Australia Terbuka di luar negeri sebelum 15 Januari, jadwal di mana para pemain akan mulai berdatangan untuk memulai proses karantina selama 14 hari. Namun, pihaknya belum mengumumkan di mana turnamen itu akan berlangsung. (Raikhul Amar)
Berbagai sumber melaporkan, turnamen di Indian Wells itu kemungkinan bakal dibatalkan dalam beberapa hari ke depan karena masih mengalami kesulitan mengatasi pandemi Covid-19. Baik ATP dan WTA saat ini sedang dalam proses melakukan perubahan jadwal menyusul penundaan Australia Terbuka hingga Februari. (Baca: Jalan Awal Menutup Musim)
Pihak penyelenggara Indian Wells menginginkan jaminan dari otoritas lokal dapat menampung setidaknya 25% dari jumlah penonton. Namun, itu masih jauh dari kata pasti karena Riverside Country, daerah turnamen berlangsung, belum aman dari Covid-19 yang makin mengganas.
Dilaporkan ada 1.148 kasus baru dan 15 kematian terkait virus, akhir pekan kemarin. Mengingat masalah ini, berbagai laporan mengatakan bahwa Indian Wells akan dibatalkan. Jon Wertheim dari Sports Illustrated mengatakan telah mendengar bahwa pengumuman itu akan segera dibuat dalam waktu dekat.
Dua otoritas tenis, ATP dan WTA , sedang bekerja untuk menyesuaikan dengan perkembangan situasi Covid-19. Indian Wells bisa mengalami kerugian besar. Tahun ini, turnamen itu juga dibatalkan karena masalah pandemi Covid-19 dan kehilangan pendapatan lokal sebesar USD400 juta (Rp5,6 triliun). (Baca juga: Penanganan Terkini Kanker Usus Besar)
Jika kembali mengalami penundaan, wilayah tersebut berpotensi kehilangan total pendapatan sebesar USD800 juta (Rp 11,3 triliun) dalam dua tahun. Indian Wells Masters awalnya direncanakan digelar pada Maret atau dua pekan setelah Australia Terbuka 2021 berlangsung.
Jika acara tersebut dibatalkan secara resmi, ini bisa menjadi berkah terselubung untuk Montpellier, Marseille, Rotterdam, dan turnamen lapangan tanah liat di Amerika Selatan menggelar turnamen. Pasalnya, jadwal acara-acara tersebut diragukan karena penundaan dari Grand Slam pembuka musim tersebut.
Pada WTA Tour , mereka telah mengonfirmasi dapat menggelar turnamen pertama pada 2021 di luar Australia, dengan kemungkinan besar akan diadakan di Dubai. Sementara ATP Tour masih belum jelas di mana turnamen pertama pada 2021.
Sebelumnya, turnamen tenis putra pertama kalinya berlangsung di Doha pada pekan pertama bulan Januari. Di tengah masa sulit dan tantangan yang masih akan berlanjut, CEO WTA Steve Simon masih optimistis targetnya bisa melangsungkan turnamen dalam jadwal penuh pada 2021 bisa terwujud, termasuk menggelar Indian Wells Masters. (Baca juga: Peneliti Korea Buat Biodiesel dari Kardus Bekas)
“Kami merencanakan menggelar turnamen dengan penuh, sekitar 53-55 turnamen. Kami memiliki pandangan ke depan untuk mengetahui apa yang akan dihadapi sehingga dapat merencanakan apa yang tidak bisa dilakukan pada tahun ini,” kata Simon, dilansir tennisworld.
Sementara itu, Tenis Australia (TA) juga telah mengonfirmasi bahwa mereka berniat menggelar undian kualifikasi Australia Terbuka di luar negeri sebelum 15 Januari, jadwal di mana para pemain akan mulai berdatangan untuk memulai proses karantina selama 14 hari. Namun, pihaknya belum mengumumkan di mana turnamen itu akan berlangsung. (Raikhul Amar)
(ysw)
tulis komentar anda