Terjangkit Covid-19, Legenda Inter Milan: Aku Meremehkannya
Selasa, 12 Mei 2020 - 20:36 WIB
MILAN - Salah seorang legenda Inter Milan, Giuseppe Bergomi, mengaku terinfeksi virus corona baru alias covid-19. Bergomi yang bekerja sebagai komentator sepak bola sekaligus pelatih akademi Labeneamata-julukan Inter Milan menyebut dirinya bodoh lantaran sempat memandang enteng virus tersebut.
Bergomi bercerita saat mulai menunjukkan gejala covid-19, dirinya tidak berperilaku benar. Ia tetap sibuk melakoni berbagai kesibukannya. Bek legendaris Inter Milan itu menduga terpapar covid-19 lantaran aktivitasnya yang padat dan bertemu dengan banyak orang.
"Aku bodoh, aku meremehkannya. Pada 21 Februari, saya menjalani sesi latihan terakhir dan salah satu anak laki-laki menderita pneumonia, sejak saat itu kami tidak bermain lagi," ujar Bergomi, dilansir dari Football Italia, Selasa (12/5/2020).
"Pada 26 Februari, saya berada di Naples untuk mengomentari pertandingan melawan Barcelona, kemudian saya berada di Perugia untuk menonton pertandingan melawan Benevento."
"Menurut pendapat saya, saya pernah meremehkannya sebelumnya, saya sudah terlalu banyak berhubungan dengan orang-orang," sambung Bergomi yang mengaku kondisinya kini membaik.
Bergomi melanjutkan dirinya tahu terpapar covid-19 setelah menjalani serangkaian tes. Ia juga menyebut sejumlah gejala berupa flu, keluhan terkait indra penciuman dan tak bisa duduk karena rasa sakit yang begitu kuat di punggungnya.
"Saya melakukan tes serologi dan hasilnya saya kembali positif untuk IgG dan negatif untuk IgM. Pada awal Maret, saya sakit. Saya memiliki masalah dengan indera penciuman dan punggung saya, tetapi tidak dengan paru-paru saya," ujar Bergomi kepada Ciccio Valenti di Instagram, menurut Corriere dello Sport.
“Sekarang, keberuntungan saya memiliki antibodi, tetapi mereka menjelaskan kepada saya bahwa antibodi itu tidak akan melindungi saya 100 persen karena virusnya berubah. Jika saya akan mendapatkannya lagi, saya harus mendapatkan versi ringan," jelasnya.
Lebih jauh, Bergomi menyebut kondisinya saat ini sudah lebih baik. Bahkan, dirinya sudah mulai berlari lagi. "Sekarang, saya baik-baik saja, saya mulai berlari lagi. Saya hanya melakukan tes serologi, saya mencoba melakukan swab, tetapi mereka mengatakan kepada saya bahwa setelah 30 hari saya harusnya baik-baik saja," tandasnya.
Bergomi bercerita saat mulai menunjukkan gejala covid-19, dirinya tidak berperilaku benar. Ia tetap sibuk melakoni berbagai kesibukannya. Bek legendaris Inter Milan itu menduga terpapar covid-19 lantaran aktivitasnya yang padat dan bertemu dengan banyak orang.
"Aku bodoh, aku meremehkannya. Pada 21 Februari, saya menjalani sesi latihan terakhir dan salah satu anak laki-laki menderita pneumonia, sejak saat itu kami tidak bermain lagi," ujar Bergomi, dilansir dari Football Italia, Selasa (12/5/2020).
"Pada 26 Februari, saya berada di Naples untuk mengomentari pertandingan melawan Barcelona, kemudian saya berada di Perugia untuk menonton pertandingan melawan Benevento."
"Menurut pendapat saya, saya pernah meremehkannya sebelumnya, saya sudah terlalu banyak berhubungan dengan orang-orang," sambung Bergomi yang mengaku kondisinya kini membaik.
Bergomi melanjutkan dirinya tahu terpapar covid-19 setelah menjalani serangkaian tes. Ia juga menyebut sejumlah gejala berupa flu, keluhan terkait indra penciuman dan tak bisa duduk karena rasa sakit yang begitu kuat di punggungnya.
"Saya melakukan tes serologi dan hasilnya saya kembali positif untuk IgG dan negatif untuk IgM. Pada awal Maret, saya sakit. Saya memiliki masalah dengan indera penciuman dan punggung saya, tetapi tidak dengan paru-paru saya," ujar Bergomi kepada Ciccio Valenti di Instagram, menurut Corriere dello Sport.
“Sekarang, keberuntungan saya memiliki antibodi, tetapi mereka menjelaskan kepada saya bahwa antibodi itu tidak akan melindungi saya 100 persen karena virusnya berubah. Jika saya akan mendapatkannya lagi, saya harus mendapatkan versi ringan," jelasnya.
Lebih jauh, Bergomi menyebut kondisinya saat ini sudah lebih baik. Bahkan, dirinya sudah mulai berlari lagi. "Sekarang, saya baik-baik saja, saya mulai berlari lagi. Saya hanya melakukan tes serologi, saya mencoba melakukan swab, tetapi mereka mengatakan kepada saya bahwa setelah 30 hari saya harusnya baik-baik saja," tandasnya.
(tri)
tulis komentar anda