Sulit Menang, Ini Modal Son Heung-min ke Markas Liverpool
Selasa, 15 Desember 2020 - 22:37 WIB
LONDON - Gelandang serang Tottenham Hotspur Son Heung-min membuat sejarah baru kembali menjadi pemain terbaik Korea Selatan . Ini adalah gelar kelima yang diraih Son sejak mendapatkanya pada 2013. Kali pertam dia mendapatkan gelar saat masih memperkuat Bayern Leverkusen di Bundesliga. Dia mengalahkan pemain Jeonbuk Hyundai Son Jun-ho dan Ahn Byung-jun dari Suwon FC.
Penobatan Son sebagai pemain terbaik Korsel terbilang wajar. Musim ini, bisa disebut salah satu tahun terbaik kariernya di sepak bola Inggris sejak memperkuat Tottenham pada 2015. Pemain berusia 28 tahun itu sukses melesakkan 10 gol dan empat assist di Liga Primer. Total sudah 50 gol dilesakkan di Liga Primer sekaligus top skorpemain Asia diLiga Primer. ( )
Kombinasinya bersama penyerang Harry Kane menghasilan 32 gol sekaligus menjadi pasangan tersubur setelah Didier Drogba dan Frank Lampar dengan 36 gol. Pelatih Tottenham Jose Mourinho dibuat kagum dengan kerjasama keduanya. “Mereka bermain seperti binatang. Kerja keras mereka seperti binatang saat tim sedang tidak memegang bola, Ini bukan perihal mencetak gol dan menjadi pemain kelas dunia. Mereka adalah para profesional yang siap memberikan apa saja untuk tim,” kata Mourinho dilansir dari Daily Mail setelah timnya mengalahkan Arsenal 2-0.
Kontribusi besar Son membuat dia menjadi pemain terbaik bulan Oktober. Dia juga sedang bersaing untuk mendapatkan gelar Puskas Award untuk gol terbaik FIFA dengan golnya saat pertandingan Burnley in the pada Desember tahun lalu. Dia bersaing dengan pemain Uruguay Luis Suarez dan Giorgian De Arrascaeta yang akan diumumkan pada 17 Desember nanti. Gol tersebut sudah menjadi yang terbaik Tottenham dan Liga Primer musim ini.
Predikat pemain terbaik Korea Selatan tersebut diharapkan bisa memotivasi penampilan Son saat pertandingan melawan Liverpool, Kamis (19/12). Pertandingan di Anfield akan menjadi penentu siapa pemuncak klasemen sementara Liga Primer. Tottenham dan Liverpool berada di peringkat satu dan dua dan hanya dipisahkan oleh agregate gol.
Tantangan Tottenham terasa berat karena rekor pertemuan mereka terbilang buruk. Kane dkk hanya menang dalam 26 lawatan ke Anfield. Dalam 25 pertemuan lainnya, Tottenham delapan kali kalah dan 17 laga lainnya berakhir imbang. Lebih parah, kemenangan terakhir Tottenham di Anfield terjadi pada Mei 2011 saat masih ditukangi Harry Redknapp.
(ruf)
tulis komentar anda