Maria Sharapova Terharu Pernah Ditonton Ibunya dari Ketinggian 30 Ribu Kaki
Jum'at, 01 Januari 2021 - 10:04 WIB
LOS ANGELES - Kisah mengenai Maria Sharapova terus menarik untuk diikuti. Belum lama ini, mantan petenis berkebangsaan Rusia itu menuturkan sebuah cerita yang mengharukan. Ketika merebut gelar Grand Slam Wimbledon 2004, sang ibu menyaksikannya dari ketinggian 30 ribu kaki.
( Pevoli Bahenol Ini Tidak Ingin Dikecewakan pada 2021 )
Kala itu Sharapova masih remaja, yakni berusia 17 tahun. Namun, dia mampu mengejutkan dunia usai mengalahkan petenis senior Serena Williams di partai final lewat pertarungan dua set 6-1 dan 6-4.
Setelah berhasil mengalahkan Serena di lapangan rumput Wimbledon, Sharapova langsung memeluk sang ayah. Akan tetapi, kebahagiaan itu kurang lengkap tanpa kehadiran sang ibu, Yelena Sharapova.
Sang ibu tidak bisa hadir langsung karena sedang dalam perjalanan dengan pesawat terbang. Namun, Yelena menyempatkan diri untuk menyaksikan kemenangan putrinya lewat tayangan televisi di kabin.
“Yang terlintas di kepala saya saat itu adalah ibu. Dia sedang terbang selama final berlangsung. Saya ingin menelefonnya, tetapi lupa dia sedang ada di pesawat,” ujar Sharapova, dilansir Essentially Sports.
“Saat itu, televisi kecil di kabin pesawat mulai menjadi sebuah hal yang lumrah. Dia terbang sembari menonton saya bermain. Dia melihat saya menang dari ketinggian di atas 30 ribu kaki,” imbuh perempuan bertinggi badan 188 cm itu.
Di sisi lain, Yelena juga berusaha menelefon putrinya. Ia sampai meminta izin kepada pramugari pesawat untuk melakukan panggilan telefon. Bagi Sharapova, itu adalah sebuah momen yang sangat spesial.
“Sementara itu, ibu berusaha menelefon saya. Dia sampai meminta izin kepada pramugari, apakah mungkin menelefon karena ini penting untuk anaknya. Itu adalah momen yang sangat spesial,” tutup pemilik merk permen Sugarpova itu.
Keluarga memang sangat penting bagi Sharapova. Ia juga pernah bercerita bagaimana keluarganya kesulitan untuk beradaptasi saat pindah dari Rusia ke AS. Pasalnya, mereka sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris saat itu.
( Temani Ronaldo di Dubai, Georgina Kenakan Pakaian Menggoda )
Lebih parah lagi, Yelena sempat tidak diperkenankan datang ke AS selama 2-3 tahun awal kepindahan. Hal itu dikarenakan masalah visa. Jadilah, Sharapova dan ayahnya tinggal berdua saja di sebuah negara asing, demi merintis karier di dunia tenis.
( Pevoli Bahenol Ini Tidak Ingin Dikecewakan pada 2021 )
Kala itu Sharapova masih remaja, yakni berusia 17 tahun. Namun, dia mampu mengejutkan dunia usai mengalahkan petenis senior Serena Williams di partai final lewat pertarungan dua set 6-1 dan 6-4.
Setelah berhasil mengalahkan Serena di lapangan rumput Wimbledon, Sharapova langsung memeluk sang ayah. Akan tetapi, kebahagiaan itu kurang lengkap tanpa kehadiran sang ibu, Yelena Sharapova.
Sang ibu tidak bisa hadir langsung karena sedang dalam perjalanan dengan pesawat terbang. Namun, Yelena menyempatkan diri untuk menyaksikan kemenangan putrinya lewat tayangan televisi di kabin.
“Yang terlintas di kepala saya saat itu adalah ibu. Dia sedang terbang selama final berlangsung. Saya ingin menelefonnya, tetapi lupa dia sedang ada di pesawat,” ujar Sharapova, dilansir Essentially Sports.
“Saat itu, televisi kecil di kabin pesawat mulai menjadi sebuah hal yang lumrah. Dia terbang sembari menonton saya bermain. Dia melihat saya menang dari ketinggian di atas 30 ribu kaki,” imbuh perempuan bertinggi badan 188 cm itu.
Di sisi lain, Yelena juga berusaha menelefon putrinya. Ia sampai meminta izin kepada pramugari pesawat untuk melakukan panggilan telefon. Bagi Sharapova, itu adalah sebuah momen yang sangat spesial.
“Sementara itu, ibu berusaha menelefon saya. Dia sampai meminta izin kepada pramugari, apakah mungkin menelefon karena ini penting untuk anaknya. Itu adalah momen yang sangat spesial,” tutup pemilik merk permen Sugarpova itu.
Keluarga memang sangat penting bagi Sharapova. Ia juga pernah bercerita bagaimana keluarganya kesulitan untuk beradaptasi saat pindah dari Rusia ke AS. Pasalnya, mereka sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris saat itu.
( Temani Ronaldo di Dubai, Georgina Kenakan Pakaian Menggoda )
Lebih parah lagi, Yelena sempat tidak diperkenankan datang ke AS selama 2-3 tahun awal kepindahan. Hal itu dikarenakan masalah visa. Jadilah, Sharapova dan ayahnya tinggal berdua saja di sebuah negara asing, demi merintis karier di dunia tenis.
(mirz)
tulis komentar anda