Bundesliga Akan Bergulir, Ancaman Cedera Lebih Mengkhawatirkan Pemain

Jum'at, 15 Mei 2020 - 09:30 WIB
Sejumlah pemain Byern Muenchen sedang berlatih. Foto/Bundesliga
MUNICH - Liga Sepak Bola Jerman (DFL) telah melakukan berbagai upaya agar Bundesliga dapat dilanjutkan dengan aman dan sebaik mungkin. Tapi, risiko tetaplah ada, terutama dari para pemain. Mereka khawatir mendapatkan cedera serius yang jauh lebih besar daripada biasanya.

Terasa masuk akal mengingat sebelumnya para pemain hanya berlatih di rumah masing-masing menggunakan alat-alat pribadi. Para pemain jelas membutuhkan waktu karena setelah absen selama dua bulan, mereka harus memulai berlatih secara bertahap mulai dari kebugaran hingga dalam kelompok kecil.

Keraguan tersebut diungkapkan Profesor Wilhelm Bloch, seorang dokter olahraga yang bekerja di Universitas Olahraga Jerman di Cologne. Bloch mengatakan kondisi tubuh para pemain tidak fit karena sudah lama absen di pertandingan. Akibatnya, para pemain sangat berisiko terkena cedera serius. (Baca: Tak Berhenti Bikin Gol, Haalan Kini Pecahkan Rekor Bundesliga)



Bloch melihat ancaman cedera yang lebih jelas bahkan lebih merusak. Dia menilai jika pemain cedera parah, otomatis nilai jualnya akan turun drastis dan karier hebat yang telah dibangun terancam hancur. “Saya tidak berpikir para pemain siap secara optimal. Kami harus berasumsi bahwa tidak semua orang telah bekerja sebaik mungkin dalam kelompok kecil dan pelatihan di rumah. Pengondisian yang kurang ideal berarti risiko yang lebih tinggi," kata Bloch, dilansir dw.com.

Senada dengan Bloch, Sammy Margo, fisio wanita pertama yang bekerja di sepak bola profesional di Inggris, mengatakan berlatih menggunakan alat-alat pribadi di rumah tidak akan banyak membantu mempersiapkan para pemain beraksi. Kurangnya pemantauan selama terhentinya sepak bola dapat memiliki konsekuensi negatif.

"Biasanya ada faktor yang dapat memprediksi apakah seseorang akan terluka. Karena, semua orang tidak ada dan sistem normal belum terjadi dan banyak faktor yang digunakan untuk memprediksi cedera telah diambil. Siapa yang tahu apakah statistik itu sedang diukur?" papar Margo.

Kekhawatiran ahli medis ini juga menyatakan keraguan berdasarkan kesehatan tentang kembali berkompetisi dalam keadaan saat ini, yakni ancaman cedera. Dengan kontrak beberapa pemain berakhir pada Juni, kerusakan serius dapat membuat pemain kehilangan mata pencaharian mereka, terutama di divisi yang lebih rendah.

Hal itu pun membuat Pelatih Fabio Capello khawatir. Dia mengatakan cedera para pemain lebih menakutkan dari virus. Dia menilai para pemain bakal mengalami cedera parah jika dipaksakan bermain dengan jadwal dalam satu pekan. (Baca juga: Terkait Uighur, Klub Jerman Tutup Akademi di China)

"Pemain benar-benar khawatir tentang cedera. Saya takut cedera lebih menakutkan dari virus. Risiko cedera otot sudah tinggi dalam pelatihan. Jika mereka bermain tiga pertandingan dalam sepekan, waktu pemulihan fisik antara satu pertandingan dan yang lain akan sulit," tutur Capello.

Alasan cedera juga menjadi alasan pelatih-pelatih Liga Primer. Mereka meminta lebih banyak waktu sehingga para tim dapat melakukan pramusim yang lebih lama dan lebih baik mempersiapkan pemain mereka setelah hampir dua bulan kompetisi terhenti.

Ada kesadaran bahwa risiko cedera akan lebih besar saat kompetisi kembali bergulir. Liga Primer mencoba mengakomodasi permintaan para pelatih. Berdasarkan protokol yang dirilis, Rabu (13/5), terdapat aturan-aturan bukan hanya langkah-langkah keamanan dan kebersihan, termasuk melarang melakukan tekel dalam pelatihan. (Alimansyah)
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More