Ganda Putra Indonesia Terpuruk di Thailand Open, Harapan Tetap Ada
Senin, 25 Januari 2021 - 18:30 WIB
BANGKOK - Ganda putra Indonesia yang biasanya merajai turnamen-turnamen BWF justru mengalami kegagalan di Thailand Open 2021. Dalam dua penyelenggaraan, tak ada satu pun wakil yang menjadi juara.
Di dua turnamen tersebut, Indonesia menurunkan lima wakil pada nomor ganda putra. Selain Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Merah Putih juga menurunkan tiga pasangan muda.
Mereka adalah Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Menariknya, penampilan ketiga pasangan muda ini mendapatkan pujian dari pelatih Herry Iman Pierngadi.
Ahsan/Hendra dan Fajar/Rian yang diharapkan bisa menjadi andalan di ganda putra gagal menampilkan performa terbaiknya. Bahkan, tidak ada satu pun dari mereka yang menembus partai final.
Kejutan justru dibuat Leo/Daniel lantaran mampu melangkah hingga semifinal Yonex Thailand Open 2021. Sayangnya, mereka gagal melaju ke partai puncak karena kalah dari pasangan Malaysia, Goh V. Shem/Tan Wee Kiong.
Kendati demikian, perjuangan Leo/Daniel mendapat pujian dari Herry IP. Terlebih, itu merupakan debutnya di turnamen level super 1000. Dia menilai anak didiknya itu berhasil mengatasi tekanan dengan baik.
Herry IP juga senang melihat perjuangan Fikri/Bagas dan Pramudya/Yeremia. Dia merasa ada harapan bagi sektor ganda putra Indonesia di masa depan.
“Mereka pertama kali turun di super 1000, tapi bisa melawan dan oke mainnya. Jadi di satu sisi, ada harapan dengan tiga pasangan-pasangan muda ini,” ujar Herry IP, dikutip dari laman resmi PBSI.
“Mulai kelihatan hasil latihan mereka, bisa bersaing dengan lawan-lawan negara lain juga. Jadi ada dua sisi. Memang satunya gagal, yang satunya ada harapanlah," lanjut pelatih yang dijuluki Naga Api tersebut.
“Itu hasil selama 10 bulan lebih sparing dan latihan bersama dengan pemain-pemain top 10 yang ada di Indonesia. Seperti Kevin/Marcus, Ahsan/Hendra, dan Fajar/Rian," pungkasnya.
Di dua turnamen tersebut, Indonesia menurunkan lima wakil pada nomor ganda putra. Selain Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Merah Putih juga menurunkan tiga pasangan muda.
Baca Juga
Mereka adalah Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Menariknya, penampilan ketiga pasangan muda ini mendapatkan pujian dari pelatih Herry Iman Pierngadi.
Ahsan/Hendra dan Fajar/Rian yang diharapkan bisa menjadi andalan di ganda putra gagal menampilkan performa terbaiknya. Bahkan, tidak ada satu pun dari mereka yang menembus partai final.
Kejutan justru dibuat Leo/Daniel lantaran mampu melangkah hingga semifinal Yonex Thailand Open 2021. Sayangnya, mereka gagal melaju ke partai puncak karena kalah dari pasangan Malaysia, Goh V. Shem/Tan Wee Kiong.
Kendati demikian, perjuangan Leo/Daniel mendapat pujian dari Herry IP. Terlebih, itu merupakan debutnya di turnamen level super 1000. Dia menilai anak didiknya itu berhasil mengatasi tekanan dengan baik.
Herry IP juga senang melihat perjuangan Fikri/Bagas dan Pramudya/Yeremia. Dia merasa ada harapan bagi sektor ganda putra Indonesia di masa depan.
“Mereka pertama kali turun di super 1000, tapi bisa melawan dan oke mainnya. Jadi di satu sisi, ada harapan dengan tiga pasangan-pasangan muda ini,” ujar Herry IP, dikutip dari laman resmi PBSI.
“Mulai kelihatan hasil latihan mereka, bisa bersaing dengan lawan-lawan negara lain juga. Jadi ada dua sisi. Memang satunya gagal, yang satunya ada harapanlah," lanjut pelatih yang dijuluki Naga Api tersebut.
Baca Juga
“Itu hasil selama 10 bulan lebih sparing dan latihan bersama dengan pemain-pemain top 10 yang ada di Indonesia. Seperti Kevin/Marcus, Ahsan/Hendra, dan Fajar/Rian," pungkasnya.
(mirz)
tulis komentar anda