Mantan Kiper Timnas Indonesia Sudarno Meninggal Dunia, PSSI Ucapkan Dukacita

JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) PSSI , Mochamad Iriawan, menyampaikan rasa dukacita yang mendalam atas meninggalnya kiper legendaris Tim Nasional (Timnas) Indonesia , Sudarno. Dia mendoakan seluruh keluarga yang ditinggalkan tetap diberi ketabahan dan kesabaran.



Kabar dukacita memang kembali menyelimuti dunia sepak bola Indonesia. Sosok legendaris dalam persepakbolaan Tanah Air, Sudarno, tutup usia pada Rabu (3/2/2021). Kabar meninggalnya Sudarno disampaikan pelatih Madura United, Rahmad Darmawan.



“Innalillahi wainnaillaihi rojiun, telah meninggal dunia sobat kita legenda penjaga gawang Timnas Indonesia, Sudarno, pada 3 Februari 2021. Semoga diampuni dosanya dan amal baiknya diterima Allah SWT, Aamiin,” bunyi pesan singkat kerabat Sudarno yang diterima Okezone.

Kabar dukacita ini sampai ke telinga pemimpin induk sepak bola Indonesia. Iwan Bule -sapaan akrab Mochamad Iriawan- yang berduka mendengarnya langsung menyampaikan rasa belasungkawanya lewat sebuah cuitan di akun Twitter resminya, @iriawan84.

“Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Allahummaghfirlahu warhamhu waafihi wafuanhu,” tulis Mochamad Iriawan.

"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Sudarno (legenda penjaga gawang timnas). Semoga almarhum mendapat tempat yg mulia di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran. Aamiin,” tukasnya.

Sudarno yang lahir pada 10 Juli 1953 diketahui telah menjadi sosok legendaris di kancah sepak bola Indonesia. Dia merupakan salah satu kiper yang kerap kali menjadi pilihan untuk mengawal gawang Merah Putih pada era 70-an.

Sudarno juga pernah membela sejumlah klub ternama di Indonesia, seperti Persija Jakarta dan juga PSMS Medan. Dia pernah membawa Persija Jakarta juara bersama PSMS Medan di era perserikatan pada 1975.



Setelah pensiun, Sudarno terus berkiprah di dunia sepak bola dengan mengemban pekerjaan baru sebagai pelatih. Dia bekerja sebagai pelatih penjaga gawang Timnas Indonesia. Pekerjaan itu diembannya dalam tiga periode, yakni 2000-2001, 2002-2004, dan 2004-2007.