Belum Terima Kekalahan dari Sevilla, Koeman Sebut Barca Harusnya Dapat Penalti

Kamis, 11 Februari 2021 - 08:15 WIB
Barcelona menelan kekalahan 0-2 saat jumpa Sevilla di leg pertama Copa del Rey. Pelatih Ronald Koeman merasa Barca seharusnya mendapatkan penalti. Foto: reuters
SEVILLA - Barcelona menelan kekalahan 0-2 saat jumpa Sevilla di leg pertama Copa del Rey di Stadion Sanchez Pizjuan, Kamis (11/2/2021). Namun, pelatih Ronald Koeman masih belum bsa menerimanya dan mengklaim Barca seharusnya mendapatkan penalti.



Pada laga tandang itu Barcelona sempat melakukan serangan melalui Lionel Messi pada menit ke-13. Penyerang asal Argentina itu mencoa meneruskkan umpan Antoine Griezmann, namun bola masih bisa diselamatkan kiper Sevilla, Bono.

Tuan rumah justru unggul pada menit ke-25. Kounde melakukan penetrasi dengan aksi individual dengan melewati hadangan Samuel Umtiti, yang ditutup sepakan keras. Bola tak behasil dibentung kiper Barcelona, Marc-Andre ter Stegen.

Tertinggal dari Sevilla, membuat Barcelona berupaya mendominasi permainan. Hanya saja, usaha klub Katalan itu selalu kandas. Pada babak kedua, peluang emas berhasil didapatkan Frenkie de Jong yang meneruskan bola kepada Messi. Namun, lagi-lagi, Bono bisa menghalaunya.



Pada menit ke-73, para pemain Barcelona menuntut hadiah penalti. Itu terjadi saat Jordi Alba jatuh di dalam area terlarang, tetapi wasit memutuskan hanya memberi tendangan bebas karena menilai pelanggaran yang dilakukan Suso terjadi di luar kotak penalti.



Ironisnya lagi, gawang Barcelona justru kebobolan untuk kedua kalinya. Lebih menyakitkan, itu dilakukan mantan pemainnya, yakni Ivan Rakitic yang lolos dari jebakan offside setelah mengejar umpan terobosan Oliver Torres.

Pemain asal Kroasia itu lalu memastikan kemenangan Sevilla dimeit ke-85. Selepas laga, Koeman membahas keputusan wasit. Juru taktik asal Belanda itu menilai Barcelona harusnya mendapatkan penalti saat Alba dijatuhkan.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More