Kekalahan Memalukan Avni Yildirim Paksa WBC Ubah Penentuan Mandatory
Selasa, 02 Maret 2021 - 08:22 WIB
LAS VEGAS - Kekalahan memalukan Avni Yildirim dari Saul Canelo Alvarez di ronde 3 memaksa WBC mengubah proses pemilihan mandatory atau penantang wajib. Yildirim menyerah karena pelatihnya Joel Diaz menyerah sebelum ronde keempat setelah petinju Turki itu dirobohkan Canelo di ronde 3.
Nah, kekalahan memalukan Yildirim itu lah yang membuat WBC akan mengubah struktur peringkat dan penantang wajib. ’’Saya minta maaf mengenai Avni, sangat disayangkan,’’kata Presiden WBC Mauricio Sulaiman kepada Boxing Social.
’’Kami memiliki harapan yang besar, dan ini adalah masalah di mana kami [WBC] perlu melihat proses yang tidak berhasil. Jelas, ada hal-hal yang harus kita lihat kembali dan lihat apa yang terjadi dan bagaimana hal-hal berkembang,’’paparnya.
"Seperti yang saya katakan, dia [Canelo] sangat sukses, dia dalam kondisi sangat baik, dan panggung itu seharusnya untuk pertarungan yang jauh lebih hebat."
Setelah Canelo mengalahkan Callum Smith, dia diberi waktu 90 hari oleh WBC untuk mempertahankan sabuknya melawan Yildirim. Tetapi petinju Turki itu -- yang disingkirkan oleh Chris Eubank Jr pada 2017-- kalah dari Anthony Dirrell dan tidak bertarung dalam dua tahun.
Yildirim ditetapkan sebagai wajib karena kekalahan kontroversial dari Dirrell, di mana ia kalah setelah poinnya dipotong setelah terjadi bentrokan kepala yang tidak disengaja.Meskipun ada seruan untuk pertandingan ulang, David Benavidez kemudian memenangkan gelar dari Dirrell, tapi Yildirim ditetapkan menjadi penantang No1.
Canelo kemudian merebut sabuk kosong setelah gelar Benavidez dicopot karena gagal mencapai bobot saat menghadapi Roamer Alexis Angulo. Selanjutnya, Canelo dijadwalkan untuk melawan pemegang gelar WBO Billy Joe Saunders dalam unifikasi Kelas Menengah Super pada 8 Mei.
’’Luar biasa, dia bisa mempersatukan seluruh divisi. Itu adalah proses bagaimana itu dimulai, dan kita bisa melihat tahun yang sangat aktif, dan mudah-mudahan akan terus seperti itu untuk Canelo dan tinju,’’kata Sulaiman. ’’Pertandingan yang luar biasa, ini akan menjadi pertarungan yang sensasional.’’
Nah, kekalahan memalukan Yildirim itu lah yang membuat WBC akan mengubah struktur peringkat dan penantang wajib. ’’Saya minta maaf mengenai Avni, sangat disayangkan,’’kata Presiden WBC Mauricio Sulaiman kepada Boxing Social.
’’Kami memiliki harapan yang besar, dan ini adalah masalah di mana kami [WBC] perlu melihat proses yang tidak berhasil. Jelas, ada hal-hal yang harus kita lihat kembali dan lihat apa yang terjadi dan bagaimana hal-hal berkembang,’’paparnya.
"Seperti yang saya katakan, dia [Canelo] sangat sukses, dia dalam kondisi sangat baik, dan panggung itu seharusnya untuk pertarungan yang jauh lebih hebat."
Setelah Canelo mengalahkan Callum Smith, dia diberi waktu 90 hari oleh WBC untuk mempertahankan sabuknya melawan Yildirim. Tetapi petinju Turki itu -- yang disingkirkan oleh Chris Eubank Jr pada 2017-- kalah dari Anthony Dirrell dan tidak bertarung dalam dua tahun.
Yildirim ditetapkan sebagai wajib karena kekalahan kontroversial dari Dirrell, di mana ia kalah setelah poinnya dipotong setelah terjadi bentrokan kepala yang tidak disengaja.Meskipun ada seruan untuk pertandingan ulang, David Benavidez kemudian memenangkan gelar dari Dirrell, tapi Yildirim ditetapkan menjadi penantang No1.
Canelo kemudian merebut sabuk kosong setelah gelar Benavidez dicopot karena gagal mencapai bobot saat menghadapi Roamer Alexis Angulo. Selanjutnya, Canelo dijadwalkan untuk melawan pemegang gelar WBO Billy Joe Saunders dalam unifikasi Kelas Menengah Super pada 8 Mei.
’’Luar biasa, dia bisa mempersatukan seluruh divisi. Itu adalah proses bagaimana itu dimulai, dan kita bisa melihat tahun yang sangat aktif, dan mudah-mudahan akan terus seperti itu untuk Canelo dan tinju,’’kata Sulaiman. ’’Pertandingan yang luar biasa, ini akan menjadi pertarungan yang sensasional.’’
(aww)
tulis komentar anda