Fabio Capello Kecam Ronaldo dan Rabiot Balik Badan saat Tendangan Bebas
Rabu, 10 Maret 2021 - 07:31 WIB
TURIN - Fabio Capello mengkritik habis penampilan Juventus setelah tersingkir di babak 16 besar Liga Champions 2020/2021 . Juventus menang 3-2 atas 10 pemain FC Porto di Allianz Stadium, Selasa (9/3/2021) malam waktu lokal atau Rabu (10/3/2021) dini hari WIB.
Ironisnya, gol mematikan Porto tercipta saat diperkuat 10 pemain akibat Mehdi Taremi dikartu merah menit ke-54. Selain itu, Juventus kebobolan lebih dulu melalui Sergio Oliveira pada menit ke-19 berkat gol penalti.
.
Lalu, Federico Chiesa membalas menit ke-49 dan membuat Juve berbalik unggul menit ke-63. Laga dilanjutkan babak perpanjangan waktu karena Juventus kalah 1-2 di pertemuan pertama. Unggul jumlah pemain, Juve malah kebobolan lagi melalui Sergio Oliveira menit ke-115, yang membuat gol Adrien Rabiot (117) menjadi sia-sia.
.
Bianconeri -julukan Juventus- memiliki waktu satu jam melawan tim yang diperkuat 10 pemain, tetapi tim tamu masih bisa mencetak gol tandang malam itu, yang mengakibatkan agregat 4-4, dan Porto berhak lolos dengan keunggulan produktivitas gol tandang.
Momen yang menentukan adalah di perpanjangan waktu, ketika tendangan bebas Sergio Oliveira menembus di bawah tembok pertahanan, di mana Cristiano Ronaldo dan Adrien Rabiot melompat membelakangi bola.
.
“Itu adalah kesalahan yang tidak bisa dimaafkan,” kata mantan pelatih Juventus, Capello, dalam perannya sebagai pundit Sky Sport Italia, seperti dilansir football-italia.
“Di zaman saya, Anda memilih pemain yang menjadi tembok dan mereka tidak mungkin seseorang yang takut pada bola. Mereka takut pada bola dan melompat menjauh darinya, membalikkan punggung mereka. Itu tidak bisa dimaafkan."
Capello juga mengecam para pemain veteran yang tidak muncul untuk wawancara pascapertandingan, karena hanya Matthijs de Ligt, Federico Chiesa dan Juan Cuadrado yang berbicara kepada saluran televisi tersebut.
“Anda hanya melihat pemain termuda yang benar-benar turun tangan dan menunjukkan wajah mereka pada saat-saat sulit. Di tim ini, ada beberapa veteran yang muncul saat mereka menang untuk mengambil kredit, lalu tidak terlihat saat mereka kalah."
Ironisnya, gol mematikan Porto tercipta saat diperkuat 10 pemain akibat Mehdi Taremi dikartu merah menit ke-54. Selain itu, Juventus kebobolan lebih dulu melalui Sergio Oliveira pada menit ke-19 berkat gol penalti.
.
Lalu, Federico Chiesa membalas menit ke-49 dan membuat Juve berbalik unggul menit ke-63. Laga dilanjutkan babak perpanjangan waktu karena Juventus kalah 1-2 di pertemuan pertama. Unggul jumlah pemain, Juve malah kebobolan lagi melalui Sergio Oliveira menit ke-115, yang membuat gol Adrien Rabiot (117) menjadi sia-sia.
.
Bianconeri -julukan Juventus- memiliki waktu satu jam melawan tim yang diperkuat 10 pemain, tetapi tim tamu masih bisa mencetak gol tandang malam itu, yang mengakibatkan agregat 4-4, dan Porto berhak lolos dengan keunggulan produktivitas gol tandang.
Momen yang menentukan adalah di perpanjangan waktu, ketika tendangan bebas Sergio Oliveira menembus di bawah tembok pertahanan, di mana Cristiano Ronaldo dan Adrien Rabiot melompat membelakangi bola.
.
“Itu adalah kesalahan yang tidak bisa dimaafkan,” kata mantan pelatih Juventus, Capello, dalam perannya sebagai pundit Sky Sport Italia, seperti dilansir football-italia.
“Di zaman saya, Anda memilih pemain yang menjadi tembok dan mereka tidak mungkin seseorang yang takut pada bola. Mereka takut pada bola dan melompat menjauh darinya, membalikkan punggung mereka. Itu tidak bisa dimaafkan."
Capello juga mengecam para pemain veteran yang tidak muncul untuk wawancara pascapertandingan, karena hanya Matthijs de Ligt, Federico Chiesa dan Juan Cuadrado yang berbicara kepada saluran televisi tersebut.
“Anda hanya melihat pemain termuda yang benar-benar turun tangan dan menunjukkan wajah mereka pada saat-saat sulit. Di tim ini, ada beberapa veteran yang muncul saat mereka menang untuk mengambil kredit, lalu tidak terlihat saat mereka kalah."
(sha)
tulis komentar anda