Gaya Main, Emas Olimpiade dan Juara Dunia Owi Disorot BWF
Selasa, 19 Mei 2020 - 11:07 WIB
Richard Mainaky, pelatih ganda campuran Indonesia yang bertanggung jawab untuk mengatur kombinasi mereka, mengingat pekerjaan yang harus dilakukan Tontowi untuk menjadi salah satu yang terbaik di masanya.
’’Nova (Widianto), yang adalah mitra Liliyana, memutuskan untuk pensiun dan saya harus mencari pemain muda untuk dipasangkan dengan Butet. Pilihan pada waktu itu adalah Owi, Muhammad Rijal dan Devin Lahardi. Saya mencoba ketiganya untuk berpasangan dengan Butet dan memang hasilnya semua baik. Tapi perasaan saya adalah bahwa Owi paling cocok untuk Butet, dan Butet sendiri juga paling nyaman dengan Owi. Saya juga berterima kasih kepada PBSI pada waktu itu percaya pada keputusan yang saya buat. ''
’’Owi dan kolaborasi saya menjadi lebih mudah karena Owi taat, dia ingin melakukan apa yang direkomendasikan oleh pelatih. Kami tahu ia memiliki kekurangan dalam gerak kaki, dan ia dilatih untuk itu. Dia bisa menjadi pemain yang tekniknya di atas rata-rata. Dia juga pemain yang cerdas, jika dia menghancurkan dia dapat menargetkan lawannya, dia menghancurkan pada waktu yang tepat,”kata Mainaky.
Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto berterima kasih kepada Ahmad karena telah membuat Indonesia bangga. ’’Tontowi adalah pekerja keras, rajin, tidak pernah tahu kelelahan, terutama ketika dia ditantang. Saya pikir ini bisa menjadi contoh bagi atlet muda; kerja keras dan disiplinnya patut dicontoh,”kata Budiharto.
’’Nova (Widianto), yang adalah mitra Liliyana, memutuskan untuk pensiun dan saya harus mencari pemain muda untuk dipasangkan dengan Butet. Pilihan pada waktu itu adalah Owi, Muhammad Rijal dan Devin Lahardi. Saya mencoba ketiganya untuk berpasangan dengan Butet dan memang hasilnya semua baik. Tapi perasaan saya adalah bahwa Owi paling cocok untuk Butet, dan Butet sendiri juga paling nyaman dengan Owi. Saya juga berterima kasih kepada PBSI pada waktu itu percaya pada keputusan yang saya buat. ''
’’Owi dan kolaborasi saya menjadi lebih mudah karena Owi taat, dia ingin melakukan apa yang direkomendasikan oleh pelatih. Kami tahu ia memiliki kekurangan dalam gerak kaki, dan ia dilatih untuk itu. Dia bisa menjadi pemain yang tekniknya di atas rata-rata. Dia juga pemain yang cerdas, jika dia menghancurkan dia dapat menargetkan lawannya, dia menghancurkan pada waktu yang tepat,”kata Mainaky.
Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto berterima kasih kepada Ahmad karena telah membuat Indonesia bangga. ’’Tontowi adalah pekerja keras, rajin, tidak pernah tahu kelelahan, terutama ketika dia ditantang. Saya pikir ini bisa menjadi contoh bagi atlet muda; kerja keras dan disiplinnya patut dicontoh,”kata Budiharto.
(aww)
tulis komentar anda