Marek Hamsik Akui Berat Tinggalkan Napoli
Sabtu, 13 Maret 2021 - 18:17 WIB
NAPLES - Marek Hamsik mengatakan sebenarnya sangat mencintai SSC Napoli dan ingin bertahan di Stadio Diego Armando Maradona selama mungkin. Gelandang asal Slovakia tersebut juga menjadikan Zlatan Ibrahimovic sebagai pesepakbola inspiratif.
Hamsik memperkuat Napoli periode 2007-2019. Bersama I Partenopei, dia dipercaya menjadi kapten dan sukses mempersembahkan Coppa Italia: 2011–12, 2013–14 serta Supercoppa Italiana: 2014. Total Hamsik mencetak 121 gol dari 520 penampilannya disemua kompetisi, sebelum akhrirnya pergi pada Februari 2019 untuk memperkuat klub Liga Super China, Dalian Professional (2019-2020).
Pengalaman luar biasa di Napoli begitu dirasakan Hamsik. Melalui wawancara dengan Discovery+Sweden beberapa waktu lalu, dia mengaku masih sangat merindukan mantan klubnya tersebut dan pernah berkeinginan tinggal lebih lama di Naples.
"Napoli memiliki tempat khusus di hati saya, saya bermain selama 11 setengah tahun di sana. Saya melakukan segalanya untuk tinggal selama saya bisa. Saya punya beberapa pilihan untuk pergi, tapi saya tidak pernah berpikir untuk pergi dan saya senang dengan pilihan ini dan karir yang saya lakukan di Naples," ungkap Hamsik dilansir football-italia.net.
Salah satu kebanggaannya adalah dengan keberhasilannya melampaui rekor gol legendaris Napoli, Diego Maradona (115 gol dari 259 penampilannya). Itu menempatkan Hamsik di posisi kedua daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa I Partenopei dibawah Dries Mertens (131 gol dari 347 penampilan).
"Saya mengalahkan rekor gol Maradona. Kami kadang-kadang berbicara di telepon. Kami juga bertukar kemeja. Saya memiliki kemejanya di rumah dengan tanda tangannya. Luar biasa. Dia adalah salah satu pemain terbesar yang pernah ada. Saat saya melihat videonya di TV atau saat saya menonton video di Youtube, menurut saya, dia luar biasa," terang Hamsik.
Kendati telah berusia 33 tahun, Hamsik menegaskan semangatnya untuk terus bermain tetap menggelora dan itu dibuktikannya dengan bergabung ke klub Swedia, IFK Göteborg hingga Agustus 2021. Dia rela memutuskan kontraknya dengan Dalian untuk kembali ke Eropa agar mendapatkan bermain secara reguler sebelum Piala Eropa 2020, musim panas mendatang.
Secara terbuka, Hamsik menjadikan Ibrahimovic sebagai inspirasinya. Di usia 39 tahun, bomber Swedia tersebut tetap bermain di level sepakbola tinggi bersama AC Milan dan kemungkinan besar kembali memperkuat Swedia di Piala Eropa 2020.
“Anda bisa melihat Ibra misalnya. Sesuatu yang luar biasa. menurut saya dia adalah inspirasi tidak hanya untuk orang Swedia tapi juga untuk pemain lain. Bermain di level ini di usia 39 tahun adalah sesuatu yang luar biasa. Tubuhnya luar biasa.Dia melakukan musim yang hebat, mencetak banyak gol. Saya berharap dia bisa membantu timnas Swedia. Saya ingin melihatnya di Piala Eropa 2020,”puji Hamsik.
Hamsik memperkuat Napoli periode 2007-2019. Bersama I Partenopei, dia dipercaya menjadi kapten dan sukses mempersembahkan Coppa Italia: 2011–12, 2013–14 serta Supercoppa Italiana: 2014. Total Hamsik mencetak 121 gol dari 520 penampilannya disemua kompetisi, sebelum akhrirnya pergi pada Februari 2019 untuk memperkuat klub Liga Super China, Dalian Professional (2019-2020).
Pengalaman luar biasa di Napoli begitu dirasakan Hamsik. Melalui wawancara dengan Discovery+Sweden beberapa waktu lalu, dia mengaku masih sangat merindukan mantan klubnya tersebut dan pernah berkeinginan tinggal lebih lama di Naples.
"Napoli memiliki tempat khusus di hati saya, saya bermain selama 11 setengah tahun di sana. Saya melakukan segalanya untuk tinggal selama saya bisa. Saya punya beberapa pilihan untuk pergi, tapi saya tidak pernah berpikir untuk pergi dan saya senang dengan pilihan ini dan karir yang saya lakukan di Naples," ungkap Hamsik dilansir football-italia.net.
Salah satu kebanggaannya adalah dengan keberhasilannya melampaui rekor gol legendaris Napoli, Diego Maradona (115 gol dari 259 penampilannya). Itu menempatkan Hamsik di posisi kedua daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa I Partenopei dibawah Dries Mertens (131 gol dari 347 penampilan).
"Saya mengalahkan rekor gol Maradona. Kami kadang-kadang berbicara di telepon. Kami juga bertukar kemeja. Saya memiliki kemejanya di rumah dengan tanda tangannya. Luar biasa. Dia adalah salah satu pemain terbesar yang pernah ada. Saat saya melihat videonya di TV atau saat saya menonton video di Youtube, menurut saya, dia luar biasa," terang Hamsik.
Kendati telah berusia 33 tahun, Hamsik menegaskan semangatnya untuk terus bermain tetap menggelora dan itu dibuktikannya dengan bergabung ke klub Swedia, IFK Göteborg hingga Agustus 2021. Dia rela memutuskan kontraknya dengan Dalian untuk kembali ke Eropa agar mendapatkan bermain secara reguler sebelum Piala Eropa 2020, musim panas mendatang.
Secara terbuka, Hamsik menjadikan Ibrahimovic sebagai inspirasinya. Di usia 39 tahun, bomber Swedia tersebut tetap bermain di level sepakbola tinggi bersama AC Milan dan kemungkinan besar kembali memperkuat Swedia di Piala Eropa 2020.
“Anda bisa melihat Ibra misalnya. Sesuatu yang luar biasa. menurut saya dia adalah inspirasi tidak hanya untuk orang Swedia tapi juga untuk pemain lain. Bermain di level ini di usia 39 tahun adalah sesuatu yang luar biasa. Tubuhnya luar biasa.Dia melakukan musim yang hebat, mencetak banyak gol. Saya berharap dia bisa membantu timnas Swedia. Saya ingin melihatnya di Piala Eropa 2020,”puji Hamsik.
(abr)
tulis komentar anda