Efek Covid-19 Paksa Pasangan Inggris Mundur dari All England 2021
Selasa, 16 Maret 2021 - 18:55 WIB
BIRMINGHAM - Efek Covid-19 ternyata berpengaruh besar bagi para penderitanya. Salah satunya pebulutangkis Inggris, Gabby Adcock yang memilih melewatkan All England 2021 karena masih merasakan efek dari virus yang menyerang sistem pernafasan itu.
Pebulutangkis berusia 30 tahun ini pertama kali jatuh sakit saat Natal tahun lalu. Hal itu terjadi karena dampak dari infeksi dari Covid-19 sebelumnya. Kondisi itu membuatnya mulai terasa lemah, dan tidak dapat berolahraga maksimal dan selalu mengalami kelelahan.
Kepada BBC Sport, Gabby Adcock merasa tidak siap bersaing bersama suaminya Chris Adcock di kejuaraan bergengsi tersebut. “Saya tidak ingin melangkah ke lapangan saat saya tidak dikondisi untuk menang. Karena saya hanya ingin lakukan, pergi ke turnamen jika mengetahui saya bisa menang,” katanya.
Pasangan ganda campuran yang telah dua kali menjadi juara Eropa ini memastikan akan menarik dari dari All England. Itu sekaligus memastikan Adcocks akan melewatkan salah satu acara terbesar tahun ini dan kompetisi penting menjelang Olimpiade di Tokyo.
Gabby mengatakan dia belum bisa berlatih mendekati level yang dibutuhkan untuk melakukan permainan di lapangan, setelah tanda-tanda (Covid-19) pertama muncul tiga bulan lalu. “Saya hanya berpikir itu aneh karena saya mulai melakukan pemanasan dan saya melihat detak jantung saya meningkat drastis. Ini meningkat menjadi 160 dalam satu menit,” ucapnya.
Sebulan kemudian, Gabby mencoba untuk kembali tetapi langsung menyadari bahwa tidak mungkin dilakukannya. “Saya merasa baik-baik saja. Saya melakukan beberapa beban, dan bersepeda ringan. Tapi keesokan harinya saya merasa tidak enak dan minggu berikutnya saya tidak bisa berbuat apa-apa. Sakit kepala itu kembali dan saya perlu istirahat lagi,” paparnya.
Sedangkan Chris juga merasa terkejut dengan efek dari Covid-19 itu. Sebab, dia melihat istrinya ini seperti tidak mengalami masalah apa pun. “Ini mengejutkan tidak hanya bagi kami, tetapi juga bagi semua orang di markas Badminton Inggris karena semua orang tahu betapa bugar dan kuatnya Gabby,” ujarnya.
“Setiap atlet ingin pergi ke Olimpiade, tetapi ini tentang apa yang dilakukan dengan kesehatan yang benar dan bijaksana dan tidak ada gunanya berusaha keras untuk sampai kesana ketika Anda tidak tahu apa efek merugikan yang bisa ditimbulkan,” ungkapnya.
Pebulutangkis berusia 30 tahun ini pertama kali jatuh sakit saat Natal tahun lalu. Hal itu terjadi karena dampak dari infeksi dari Covid-19 sebelumnya. Kondisi itu membuatnya mulai terasa lemah, dan tidak dapat berolahraga maksimal dan selalu mengalami kelelahan.
Kepada BBC Sport, Gabby Adcock merasa tidak siap bersaing bersama suaminya Chris Adcock di kejuaraan bergengsi tersebut. “Saya tidak ingin melangkah ke lapangan saat saya tidak dikondisi untuk menang. Karena saya hanya ingin lakukan, pergi ke turnamen jika mengetahui saya bisa menang,” katanya.
Pasangan ganda campuran yang telah dua kali menjadi juara Eropa ini memastikan akan menarik dari dari All England. Itu sekaligus memastikan Adcocks akan melewatkan salah satu acara terbesar tahun ini dan kompetisi penting menjelang Olimpiade di Tokyo.
Gabby mengatakan dia belum bisa berlatih mendekati level yang dibutuhkan untuk melakukan permainan di lapangan, setelah tanda-tanda (Covid-19) pertama muncul tiga bulan lalu. “Saya hanya berpikir itu aneh karena saya mulai melakukan pemanasan dan saya melihat detak jantung saya meningkat drastis. Ini meningkat menjadi 160 dalam satu menit,” ucapnya.
Sebulan kemudian, Gabby mencoba untuk kembali tetapi langsung menyadari bahwa tidak mungkin dilakukannya. “Saya merasa baik-baik saja. Saya melakukan beberapa beban, dan bersepeda ringan. Tapi keesokan harinya saya merasa tidak enak dan minggu berikutnya saya tidak bisa berbuat apa-apa. Sakit kepala itu kembali dan saya perlu istirahat lagi,” paparnya.
Sedangkan Chris juga merasa terkejut dengan efek dari Covid-19 itu. Sebab, dia melihat istrinya ini seperti tidak mengalami masalah apa pun. “Ini mengejutkan tidak hanya bagi kami, tetapi juga bagi semua orang di markas Badminton Inggris karena semua orang tahu betapa bugar dan kuatnya Gabby,” ujarnya.
“Setiap atlet ingin pergi ke Olimpiade, tetapi ini tentang apa yang dilakukan dengan kesehatan yang benar dan bijaksana dan tidak ada gunanya berusaha keras untuk sampai kesana ketika Anda tidak tahu apa efek merugikan yang bisa ditimbulkan,” ungkapnya.
(abr)
tulis komentar anda