Marco Parolo: Mentalitas Minim, Lazio Harus Banyak Belajar dari Bayern
Kamis, 18 Maret 2021 - 06:31 WIB
MUNICH - Penyerang Lazio Marco Parolo mencetak gol bersejarah di Liga Champions 2020/2021 meski timnya dikalahkan Bayern Muenchen pada leg kedua babak 16 besar di Allianz Stadium, Rabu (17/3/2021) malam waktu lokal atau Kamis (18/3/2021)dini hari WIB. Parolo mengakui Lazio tidak memiliki mentalitas yang tepat baik di Serie A maupun di kompetisi Eropa.
Gelandang veteran itu tampil dari bangku cadangan dan mencetak gol saat kalah 2-1 melawan Bayern. Lazio tersingkir setelah kalah agregat 6-2.
.
Dalam usia 36 tahun 51 hari, Parolo menjadi pemain tertua ketiga yang mencetak gol di babak sistem gugur Liga Champions setelah Paolo Maldini (36 tahun 333 hari) dan Ryan Giggs (37 tahun 148 hari).
“Gol ini adalah hadiah pribadi dan saya senang dengannya. Sebagai seorang anak saya dulu bermimpi mencetak gol di Liga Champions, jadi mendapatkan dua gol dalam satu musim adalah pencapaian yang cukup,” kata Parolo kepada Sky Sport Italia.
.
“Kami harus belajar dari mentalitas Bayern Muenchen, karena meskipun memenangkan leg pertama tandang 4-1, mereka bermain penuh hasrat sepanjang pertandingan, mengejar bola dan ada Thomas Muller yang memberikan instruksi."
“Di Italia, jika kami memenangkan leg pertama 4-1, biasanya kami melihat tim angkat pedal gas. Yang masih mengganggu saya adalah leg pertama, karena kami membuat kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari."
“Kami merasakan sengatan berada di sistem gugur Liga Champions untuk pertama kalinya dan Bayern sangat nyaman dengan situasinya.”
Gelandang veteran itu tampil dari bangku cadangan dan mencetak gol saat kalah 2-1 melawan Bayern. Lazio tersingkir setelah kalah agregat 6-2.
.
Dalam usia 36 tahun 51 hari, Parolo menjadi pemain tertua ketiga yang mencetak gol di babak sistem gugur Liga Champions setelah Paolo Maldini (36 tahun 333 hari) dan Ryan Giggs (37 tahun 148 hari).
“Gol ini adalah hadiah pribadi dan saya senang dengannya. Sebagai seorang anak saya dulu bermimpi mencetak gol di Liga Champions, jadi mendapatkan dua gol dalam satu musim adalah pencapaian yang cukup,” kata Parolo kepada Sky Sport Italia.
.
“Kami harus belajar dari mentalitas Bayern Muenchen, karena meskipun memenangkan leg pertama tandang 4-1, mereka bermain penuh hasrat sepanjang pertandingan, mengejar bola dan ada Thomas Muller yang memberikan instruksi."
“Di Italia, jika kami memenangkan leg pertama 4-1, biasanya kami melihat tim angkat pedal gas. Yang masih mengganggu saya adalah leg pertama, karena kami membuat kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari."
“Kami merasakan sengatan berada di sistem gugur Liga Champions untuk pertama kalinya dan Bayern sangat nyaman dengan situasinya.”
tulis komentar anda