Tanpa Pekerjaan, Sarri Masih Terus Diberi Gaji Juventus
Jum'at, 19 Maret 2021 - 20:35 WIB
TURIN- Menganggur namun berpenghasilan tentu sangat menyenangkan, seperti yang dirasakan Maurizio Sarri . Dipecat Juventus , pelatih berusia 62 tahun tersebut terus mendapatkan gaji. Sarri diberhentikan dari tugasnya sebagai pelatih pada 8 Agustus 2020, hanya beberapa hari setelah memenangkan Scudetto untuk La Vecchia Signora. Posisinya kemudian digantikan Andrea Pirlo .
Namun, dikarenakan masih terikat kontrak hingga 2022, Juve tetap memasukkan nama Sarri dalam daftar gaji. Menurut Calcio e Finanza, yang menganalisis Juve menjelang 31 Desember 2020, biaya pemecatan Sarri bahkan lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Memeriksa dokumen dengan cermat, Calcio e Finanzamenemukan bukti Juve harus terus membayar Sarri dan stafnya senilai 15,457 juta euro hingga kontrak berakhir pada Juni 2022.
Tidak hanya itu, karena ada juga biaya lain yang terkait dengan Sarri senilai 1,878 juta euro. Ini membuat total biaya pemberhentian lebih awal menjadi 17,335 juta euro jika berakhir secara alami pada Juni 2022. Namun, ada klausul yang memungkinkan Juventus mengakhiri kesepakatan senilai 2,5 juta euro pada Juni 2021. Terus menanggung gaji Sarri jelas menjadi beban tersendiri bagi Juve.
Dia bisa menjalani liburan dengan senang sembari mensortir tawaran-tawaran menarik sebelum kembali melatih. Sarri dikabarkan masuk dalam radar AC Fiorentina, SSC Napoli hingga Arsenal. Masalahnya, memecat Sarri tidak berdampak signifikan terhadap kinerja tim. Bersama Pirlo, La Vecchia Signora memang sukses meraih Supercopa Italiana dan melaju ke final Coppa Italia.
Juve tampil mengecewakan di dua kompetisi utama. Leonardo Bonucci dkk telah tersingkir di babak 16 besar Liga Champions. Sedangkan di Serie A, kans mempertahankan scudetto sekaligus meraih gelar ke-10 secara beruntun sangat sulit karena tertinggal 10 poin dari pemuncak klasemen sementara, Inter Milan (65 poin). Khusus Liga Champions, itu merupakan salah satu alasan Juve memecat Sarri dan kini Pirlo berada di posisi yang sama.
Kendati demikian, Pirlo tidak merasa cemas. Dia mengatakan Juve mengontraknya untuk jangka panjang sehingga lebih fokus untuk membentuk skuad lebih kompetitif musim depan. “Saya berbicara dengan Presiden Andrea Agnelli di akhir pertandingan leg kedua melawan Porto. Kami berbicara tentang masa depan, dia memberi tahu saya bahwa proyek baru saja dimulai. Kami semua kecewa. Kami ingin lolos tetapi saya tidak berpikir itu adalah akhir dari siklus, siklus baru saja dimulai dan siapa pun yang akan menjadi bagian darinya di masa depan akan bangga, "tegas Pirlo dilansir football-italia.net.
Lihat Juga: Tragedi Berdarah di Belgrade: Pau Cubarsi Butuh 10 Jahitan di Wajah usai Diterjang Tendangan
Namun, dikarenakan masih terikat kontrak hingga 2022, Juve tetap memasukkan nama Sarri dalam daftar gaji. Menurut Calcio e Finanza, yang menganalisis Juve menjelang 31 Desember 2020, biaya pemecatan Sarri bahkan lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Memeriksa dokumen dengan cermat, Calcio e Finanzamenemukan bukti Juve harus terus membayar Sarri dan stafnya senilai 15,457 juta euro hingga kontrak berakhir pada Juni 2022.
Tidak hanya itu, karena ada juga biaya lain yang terkait dengan Sarri senilai 1,878 juta euro. Ini membuat total biaya pemberhentian lebih awal menjadi 17,335 juta euro jika berakhir secara alami pada Juni 2022. Namun, ada klausul yang memungkinkan Juventus mengakhiri kesepakatan senilai 2,5 juta euro pada Juni 2021. Terus menanggung gaji Sarri jelas menjadi beban tersendiri bagi Juve.
Dia bisa menjalani liburan dengan senang sembari mensortir tawaran-tawaran menarik sebelum kembali melatih. Sarri dikabarkan masuk dalam radar AC Fiorentina, SSC Napoli hingga Arsenal. Masalahnya, memecat Sarri tidak berdampak signifikan terhadap kinerja tim. Bersama Pirlo, La Vecchia Signora memang sukses meraih Supercopa Italiana dan melaju ke final Coppa Italia.
Juve tampil mengecewakan di dua kompetisi utama. Leonardo Bonucci dkk telah tersingkir di babak 16 besar Liga Champions. Sedangkan di Serie A, kans mempertahankan scudetto sekaligus meraih gelar ke-10 secara beruntun sangat sulit karena tertinggal 10 poin dari pemuncak klasemen sementara, Inter Milan (65 poin). Khusus Liga Champions, itu merupakan salah satu alasan Juve memecat Sarri dan kini Pirlo berada di posisi yang sama.
Kendati demikian, Pirlo tidak merasa cemas. Dia mengatakan Juve mengontraknya untuk jangka panjang sehingga lebih fokus untuk membentuk skuad lebih kompetitif musim depan. “Saya berbicara dengan Presiden Andrea Agnelli di akhir pertandingan leg kedua melawan Porto. Kami berbicara tentang masa depan, dia memberi tahu saya bahwa proyek baru saja dimulai. Kami semua kecewa. Kami ingin lolos tetapi saya tidak berpikir itu adalah akhir dari siklus, siklus baru saja dimulai dan siapa pun yang akan menjadi bagian darinya di masa depan akan bangga, "tegas Pirlo dilansir football-italia.net.
Lihat Juga: Tragedi Berdarah di Belgrade: Pau Cubarsi Butuh 10 Jahitan di Wajah usai Diterjang Tendangan
(ruf)
tulis komentar anda