Kempo Indonesia Borong Lima Emas dalam Kejuaraan Dunia Virtual 2021

Senin, 05 April 2021 - 19:35 WIB
Kempo Indonesia Borong Lima Emas dalam Kejuaraan Dunia Virtual 2021. Foto: Istimewa
JAKARTA - Persatuan Olahraga Kempo Indonesia (Porkemi) kembali berpartisipasi dalam gelaran E-Kempo IKF World Championship 2021 yang berlangsung 2-3 April lalu. Di ajang itu, atlet-atlet Indonesia menunjukkan peningkatan prestasi dalam kompetisi yang berlangsung secara virtual ini.

Indonesia yang berpartisipasi dalam 28 dari 36 nomor kata merebut lima medali emas, enam medali perak, dan lima medali perunggu dalam kompetisi ini. Hasil ini merupakan peningkatan karena dalam kejuaraan pertama, Indonesia hanya mendapatkan satu medali perak dan satu medali perunggu.

Baca Juga: 13 Atlet Kempo Sulsel Prima Uji Skill di Kejurnas Mangupura Open Bali

Indonesia meraih medali di berbagai kategori usia, dari yang paling muda kategori usia 5-7 tahun hingga yang tertua kategori usia di atas 37 tahun dan para peraih medali berasal dari delapan provinsi berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan prestasi yang dilakukan oleh Porkemi telah merata, meski organisasi ini baru berusia dua tahun.

“Kami senang karena hal ini menunjukkan pembinaan prestasi olahraga kempo telah merata dan tidak hanya terpusat di Jakarta. Meski baru berusia dua tahun, Porkemi telah berkembang dan ada di 24 provinsi dengan lebih dari 100 graha, dan lebih dari 2.500 anggota. Tapi bukan jumlah anggota yang kami kejar karena kami mementingkan kualitas,” ujar Ketua Dewan Pengawas dan Pertimbangan Anggota, Timbul Thomas Lubis dalam pernyataan resminya, Senin (5/4/2021).



Porkemi berencana untuk melaporkan hasil yang diraih atlet kempo Indonesia dalam kejuaraan dunia kempo virtual ini kepada Komite Olimpiade Indonesia dalam waktu dekat.

E-Kempo IKF World Championship 2021 adalah kejuaraan virtual yang digelar oleh Federasi Kempo Internasional (IKF) untuk kedua kalinya. Kompetisi ini mempertandingkan dua divisi utama, yaitu kata dan weapon kata. Setiap divisi kembali dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hard dan soft.

Prosedur untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini adalah dengan mengirimkan rekaman video saat atlet memperagakan gerakan kata, dan video tersebut akan dinilai oleh tiga orang juri. Untuk memastikan penilaian yang adil, juri tidak boleh menilai atlet dari negara yang sama. Video yang dikirimkan pun harus merupakan satu video utuh dan tidak boleh diedit.

“Kami sudah tekankan pada para ksatria untuk tidak mengedit video yang mereka kirimkan. Format yang diminta adalah format mp4 dan ukuran satu video cukup besar. Penyelenggara memiliki tim kontrol kualitas yang memeriksa metadata setiap video untuk memastikan video tersebut tidak diedit,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal I Porkemi, Musashi Nainggolan.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More