Man United Bantah Ada Keterlibatan Staf Klub dalam Aksi Pembajakan Old Trafford

Selasa, 04 Mei 2021 - 17:02 WIB
Manchester United membantah laporan yang menyatakan bahwa staf klub membiarkan pendukung menggeruduk Old Trafford jelang laga melawan Liverpool, akhir pekan kemarin / Foto: Kolase Metro
MANCHESTER - Manchester United membantah laporan yang menyatakan bahwa staf klub membiarkan pendukung menggeruduk Old Trafford jelang laga melawan Liverpool, akhir pekan kemarin. Saat ini manajemen Setan Merah sudah berkomunikasi dengan pihak kepolisian setempat untuk mengidentifikasi siapa saja yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Ratusan suporter Man United membajak Old Trafford jelang pertandingan kontra Liverpool. Pembajakan itu berbuntut penundaan laga lanjutan di Liga Primer 2020/2021. Semua berawal dari demo menuntut mundurnya Keluarga Glazer, lalu suporter masuk ke dalam Old Trafford.

BACA JUGA: Manchester United vs Liverpool Resmi Ditunda, Jadwal Baru Masih Dibahas



Glazer diduga terlibat dalam proyek kompetisi Liga Super Eropa yang sempat membuat heboh publik sepak bola, bulan lalu. Dalam pernyataan resminya, manajemen Man United mendukung aksi protes itu jika dilakukan secara damai.

Tetapi manajemen Man United tidak sepakat jika aksi protes itu dilakukan anarkis. Karena itu, klub mendesak kepada pihak kepolisian untuk menghukum suporter yang telah merusak fasilitas Old Trafford.

BACA JUGA: Legenda Man United Salut Fans The Red Devils Bajak Old Trafford

"Menyusul peristiwa kemarin, sementara banyak penggemar ingin menggunakan hak mereka untuk memprotes dan mengekspresikan pendapat mereka dengan damai, beberapa berniat mengganggu persiapan tim dan pertandingan itu sendiri, sebagaimana dibuktikan dengan aktivitas di Hotel Lowry dan di stadion," demikian pernyataan resmi klub, Selasa (4/5/2021).

Menurut laporan media lokal, ratusan suporter yang berhasil membajak Old Trafford lantaran ada dugaan keterlibatan staf klub yang membiarkan mereka masuk. Tetapi Man United membantah kabar tersebut dan itu sepenuhnya tidak benar.

"Setelah menerobos penghalang dan keamanan di halaman depan, beberapa pengunjuk rasa memanjat gerbang di ujung terowongan Munich, kemudian memaksa masuk ke pintu samping di tribun, sebelum membuka pintu eksternal yang memungkinkan orang lain masuk ke area pertemuan dan lapangan. Pelanggaran kedua terjadi ketika seorang pemrotes mendobrak pintu lift akses penyandang disabilitas, memungkinkan satu kelompok untuk memasuki tribun," bantah klub.

"Mayoritas pendukung kami mengutuk aksi kriminalitas yang menyebabkan kerusakan ini. Bersama dengan kekerasan apapun terhadap staf klub, polisi atau fans lain, dan ini sekarang menjadi masalah polisi. Klub tidak memiliki keinginan untuk melihat pengunjuk rasa damai dihukum, tetapi akan bekerja dengan polisi untuk mengidentifikasi mereka yang terlibat dalam kegiatan kriminal, dan juga akan mengeluarkan sanksi sendiri kepada pemegang tiket musiman atau anggota yang diidentifikasi, sesuai dengan kebijakan sanksi yang diterbitkan."
(sha)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More