Test Event Olimpiade Tokyo 2020 Dikritik Warga Lokal
Kamis, 06 Mei 2021 - 01:31 WIB
TOKYO - Pemerintah Kota Sapporo pekan ini menggelar Festival Maraton Hokkaido-Sapporo 2021 sebagai bagian dari test event menjelang Olimpiade Tokyo 2020 . Kegiatan tersebut mendapat kritik pedas dari warga lokal.
Untuk menggelar acara, menurut Inside The Gamez, pemerintah kota menutup sebagian fasilitas umum dan membatalkan acara lain guna mencegah penularan virus corona. Namun, di saat yang sama, ratusan peserta dari luar dibiarkan masuk ke Sapporo untuk melakoni test event.
Panitia Olimpiade Tokyo 2020 sendiri mengatakan test event ini sangat penting untuk menguji keamanan dan penanggulangan Covid-19 . Sebagian warga yang diminta pendapatnya mengatakan bahwa kegiatan justru kontradiktif dengan semangat menekan angka penularan virus.
Shuji Muira, 55 tahun, sorang manajer kafe yang tempat usahanya terletak di sepanjang rute maraton, mengatakan kepada Asahi Shumbun, dia telah memenuhi permintaan Pemerintah Hokkaido agar menutup tempat usahanya pukul 21.00 sejak 27 April sampai 11 Mei 2021. Namun, dengan adanya test event, Shuji Muira merasa pengorbanannya sia-sia.
“Kami sedang melakukan apa yang kami bisa untuk menahan virus corona. Tapi akan sia-sia jika mereka (pemerintah dan panitia lomba) mengadakan acara gladi bersih sebelum kami melihat hasilnya,” kata Shuji Muira.
Pendapat senada diutarakan pemilik usaha kembang gula di distrik Susukino Sapporo. Perempuan 47 tahun yang enggan disebut namanya itu mengaku heran dengan kebijakan pemerintah kota yang tetap memberikan izin untuk menggelar test event.
“Saya tidak dapat menemukan alasan yang tepat, mengapa mereka harus memaksakan diri ketika angka infeksi meningkat sebanyak ini,” kata perempuan itu.
Sekadar informasi, awal pekan ini Sapporo mengkonfirmasi lima kematian dan rekor penambahan sebanyak 246 kasus infeksi baru pada 2 Mei 2021. Ini merupakan kali pertama perhitungan infeksi harian mencapai angka 200 di kota tersebut.
Untuk menggelar acara, menurut Inside The Gamez, pemerintah kota menutup sebagian fasilitas umum dan membatalkan acara lain guna mencegah penularan virus corona. Namun, di saat yang sama, ratusan peserta dari luar dibiarkan masuk ke Sapporo untuk melakoni test event.
Panitia Olimpiade Tokyo 2020 sendiri mengatakan test event ini sangat penting untuk menguji keamanan dan penanggulangan Covid-19 . Sebagian warga yang diminta pendapatnya mengatakan bahwa kegiatan justru kontradiktif dengan semangat menekan angka penularan virus.
Shuji Muira, 55 tahun, sorang manajer kafe yang tempat usahanya terletak di sepanjang rute maraton, mengatakan kepada Asahi Shumbun, dia telah memenuhi permintaan Pemerintah Hokkaido agar menutup tempat usahanya pukul 21.00 sejak 27 April sampai 11 Mei 2021. Namun, dengan adanya test event, Shuji Muira merasa pengorbanannya sia-sia.
“Kami sedang melakukan apa yang kami bisa untuk menahan virus corona. Tapi akan sia-sia jika mereka (pemerintah dan panitia lomba) mengadakan acara gladi bersih sebelum kami melihat hasilnya,” kata Shuji Muira.
Pendapat senada diutarakan pemilik usaha kembang gula di distrik Susukino Sapporo. Perempuan 47 tahun yang enggan disebut namanya itu mengaku heran dengan kebijakan pemerintah kota yang tetap memberikan izin untuk menggelar test event.
“Saya tidak dapat menemukan alasan yang tepat, mengapa mereka harus memaksakan diri ketika angka infeksi meningkat sebanyak ini,” kata perempuan itu.
Sekadar informasi, awal pekan ini Sapporo mengkonfirmasi lima kematian dan rekor penambahan sebanyak 246 kasus infeksi baru pada 2 Mei 2021. Ini merupakan kali pertama perhitungan infeksi harian mencapai angka 200 di kota tersebut.
(sha)
tulis komentar anda