Stadion Mattoanging Jadi Kebun Sayur, Ini Tanggapan Manajemen PSM
Jum'at, 22 Mei 2020 - 23:24 WIB
MAKASSAR - Manajemen PSM Makassar angkat bicara ihwal kondisi Stadion Mattoanging yang beralih fungsi menjadi kebun sayur. Pihak PSM Makassar mengaku baru tahu hal itu. Toh, mereka sebatas penyewa, bukan pengelola.
Kondisi Stadion Mattoanging yang tidak terawat kini menjadi pembicaraan luas publik sepak bola Indonesia. Linimasa media sosial diramaikan dengan foto-foto lahan Stadion Mattoanging yang berubah fungsi menjadi lahan perkebunan sayur.
Warga sekitar stadion memanfaatkan lahan untuk menanam kangkung, bayam, dan juga sawi putih.
Penghentian sementara Liga 1 2020 menyebabkan stadion sudah tidak digunakan lagi sejak Maret lalu. Terakhir kali PSM Makassar bermain di stadion yang dibangun pada 1957 itu adalah saat menjamu Barito Putera pada 15 Maret 2020 yang berkesudahan imbang 1-1.
Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim, mengatakan dirinya baru tahu berita tersebut. Sebab, pengelolaan stadion yang dibangun pada 1957 bukan jadi tanggung jawab klub.
"Ya soal itu kita nggak tahu. Ini kan soal pengelolaan. PSM bukan pengelola. PSM adalah penyewa. Kami menyewa untuk pertandingan dan latihan," kata Sulaiman.
Sulaiman menjelaskan PSM selaku penyewa stadion hanya berkepentingan saat bertanding serta berlatih. Diluar dua aktivitas tersebut jadi tanggung jawab pengelola yakni Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kondisi Stadion Mattoanging yang tidak terawat kini menjadi pembicaraan luas publik sepak bola Indonesia. Linimasa media sosial diramaikan dengan foto-foto lahan Stadion Mattoanging yang berubah fungsi menjadi lahan perkebunan sayur.
Warga sekitar stadion memanfaatkan lahan untuk menanam kangkung, bayam, dan juga sawi putih.
Penghentian sementara Liga 1 2020 menyebabkan stadion sudah tidak digunakan lagi sejak Maret lalu. Terakhir kali PSM Makassar bermain di stadion yang dibangun pada 1957 itu adalah saat menjamu Barito Putera pada 15 Maret 2020 yang berkesudahan imbang 1-1.
Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim, mengatakan dirinya baru tahu berita tersebut. Sebab, pengelolaan stadion yang dibangun pada 1957 bukan jadi tanggung jawab klub.
"Ya soal itu kita nggak tahu. Ini kan soal pengelolaan. PSM bukan pengelola. PSM adalah penyewa. Kami menyewa untuk pertandingan dan latihan," kata Sulaiman.
Sulaiman menjelaskan PSM selaku penyewa stadion hanya berkepentingan saat bertanding serta berlatih. Diluar dua aktivitas tersebut jadi tanggung jawab pengelola yakni Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel).
(tri)
tulis komentar anda