Luka Modric Mengaku Menderita Lihat Kroasia Gagal Kalahkan Ceko
Sabtu, 19 Juni 2021 - 08:25 WIB
GLASGOW - Kroasia hanya bisa bermain 1-1 saat melawan Republik Ceko pada laga kedua Grup D Piala Eropa 2020 di Stadion Hampden Park, Glasgow, Sabtu (19/6/2021) dini hari WIB. Luka Modric selaku kapten mengakui permainan Vatreni pada babak pertama tidak beraturan.
Kroasia belum juga meraih kemenangan dari dua pertandingan yang dijalani. Setelah dihajar Inggris 0-1 pada laga pertama, armada Zlatko Dalic ditahan Republik Ceko di Hampden Park, Sabtu (19/6/2021).
Bahkan pada laga itu, Kroasia hampir saja tumbang karena tertinggal dulu di babak pertama. Ini karena Kroasia beberapa kali mendapat tekanan. Padahal, Modric mampu menghalau sejumlah serangan yang dilancarkan Republik Ceko.
Petaka bagi Kroasia lantaran terjadi kesalahan fatal jelang rehat. Dejan Lovren harus menjatuhkan Patrik Schick di kotak penalti. Wasit kemudian menyatakan hal itu sebagai pelanggaran dan menunjuk titik putih.
Schick yang menjadi eksekutor berhasil melaksanakan tugasnya pada menit ke-38. Namun, pada akhirnya Kroasia terhindar dari kekalahan, berkat gol Ivan Perisic pada menit ke-47. Tetapi, Modric mengakui jika hasil ini membuatnya menderita karena terasa pahit.
“Pertandingan ini terasa sangat pahit. Kami sangat tidak terorganisir ketika memulai pertandingan. Kami kemudian tampil lebih baik pada babak kedua,” ungkap gelandang Real Madrid itu, di laman resmi UEFA.
Modric menilai seharusnya Kroasia bisa menang dengan skor besar. Dengan hasil ini, dia harus memimpin rekan-rekannya mengalahkan Skotlandia di laga penutup, sambil berharap Inggris mengalahkan Republik Ceko dengan skor besar.
Pasalnya, Kroasia kini menempati posisi tiga dengan satu poin, sama seperti Skotlandia. Mereka sama-sama tertinggal tiga poin dari Republik Ceko dan Inggris. Artinya, Republik Ceko dan Inggris hanya perlu bermain imbang untuk lolos ke 16 besar.
Dengan kata lain, Swedia butuh keajaiban untuk bisa bertahan. “Kami memang mencetak gol tersebut. Namun, kami seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol. Sayang, kami gagal menang. Sekarang, kami harus mengalahkan Skotlandia untuk melaju,” tegasnya.
Kroasia belum juga meraih kemenangan dari dua pertandingan yang dijalani. Setelah dihajar Inggris 0-1 pada laga pertama, armada Zlatko Dalic ditahan Republik Ceko di Hampden Park, Sabtu (19/6/2021).
Bahkan pada laga itu, Kroasia hampir saja tumbang karena tertinggal dulu di babak pertama. Ini karena Kroasia beberapa kali mendapat tekanan. Padahal, Modric mampu menghalau sejumlah serangan yang dilancarkan Republik Ceko.
Petaka bagi Kroasia lantaran terjadi kesalahan fatal jelang rehat. Dejan Lovren harus menjatuhkan Patrik Schick di kotak penalti. Wasit kemudian menyatakan hal itu sebagai pelanggaran dan menunjuk titik putih.
Schick yang menjadi eksekutor berhasil melaksanakan tugasnya pada menit ke-38. Namun, pada akhirnya Kroasia terhindar dari kekalahan, berkat gol Ivan Perisic pada menit ke-47. Tetapi, Modric mengakui jika hasil ini membuatnya menderita karena terasa pahit.
“Pertandingan ini terasa sangat pahit. Kami sangat tidak terorganisir ketika memulai pertandingan. Kami kemudian tampil lebih baik pada babak kedua,” ungkap gelandang Real Madrid itu, di laman resmi UEFA.
Modric menilai seharusnya Kroasia bisa menang dengan skor besar. Dengan hasil ini, dia harus memimpin rekan-rekannya mengalahkan Skotlandia di laga penutup, sambil berharap Inggris mengalahkan Republik Ceko dengan skor besar.
Pasalnya, Kroasia kini menempati posisi tiga dengan satu poin, sama seperti Skotlandia. Mereka sama-sama tertinggal tiga poin dari Republik Ceko dan Inggris. Artinya, Republik Ceko dan Inggris hanya perlu bermain imbang untuk lolos ke 16 besar.
Dengan kata lain, Swedia butuh keajaiban untuk bisa bertahan. “Kami memang mencetak gol tersebut. Namun, kami seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol. Sayang, kami gagal menang. Sekarang, kami harus mengalahkan Skotlandia untuk melaju,” tegasnya.
(mirz)
tulis komentar anda