Minim Prestasi, Bouchard Lebih Mirip Selebgram Ketimbang Petenis Top
Kamis, 28 Mei 2020 - 22:01 WIB
MONTREAL - Oleh sebagian besar penggemar, petenis cantik Eugenie Bouchard dianggap sudah salah jalan. Lewat media sosial, netizen menyebut Bouchard sekarang lebih mirip selebgram ketimbang petenis top karena peringkatnya terus menerus merosot.
Sebelum pandemi virus corona, peringkat Bouchard merosot ke posisi 332 dunia. Padahal ia pernah masuk lima besar dunia, dan bertemu Petra Kvitova di final grand slam Wimbledon 2014. (Baca juga: Curhat Garbine Muguruza, Hidup tanpa Tenis dan Status Warga Dunia )
Sejak saat itu Bouchard tak banyak mengukir prestasi di lapangan. Pemberitaan terhadap dirinya lebih banyak urusan remeh temeh seperti kebiasaannya yang aktif di media sosial Instagram.
Petenis 26 tahun kerap tersingkir di babak awal turnamen WTA dan grand slam. Wajahnya yang rupawan sedikit jadi penolong, karena jurnalis dari media-media hiburan masih sering mengupas kehidupannya di luar lapangan.
Bouchard tidak menutup mata soal kritikan penggemar yang menyebutnya lebih mirip seorang selebgram ketimbang petenis top dunia. Dalam wawancara yang dikutip The Sun, Bouchard mengaku sadar akan kekecewaan penggemar.
“Memahami kritikan sebagai bahan refleksi diri merupakan hal yang sulit. Tapi saya tidak pernah membenci mereka,” kata Bouchard dikutip The Sun. (Baca juga: Petra Kvitova Ogah Bertanding Tanpa Penonton )
Di era keterbukaan informasi seperti sekarang, kata Bouchard, menyaring kritik adalah ilmu yang wajib dikuasai seorang figur publik. Jika tidak, komentar netizen akan membuat seseorang menjadi stress.
“Saya lahir pada generasi di mana internet menggila. Semua orang menuliskan kemarahan mereka,” kata Bouchard.
Ketika pandemi virus corona berakhir, turnamen tenis Internasional kembali dibuka, Bouchard berjanji untuk tampil lebih kompetitif. Menurutnya hanya prestasi yang bisa membungkam mulut para kritikus di media sosial.
Sebelum pandemi virus corona, peringkat Bouchard merosot ke posisi 332 dunia. Padahal ia pernah masuk lima besar dunia, dan bertemu Petra Kvitova di final grand slam Wimbledon 2014. (Baca juga: Curhat Garbine Muguruza, Hidup tanpa Tenis dan Status Warga Dunia )
Sejak saat itu Bouchard tak banyak mengukir prestasi di lapangan. Pemberitaan terhadap dirinya lebih banyak urusan remeh temeh seperti kebiasaannya yang aktif di media sosial Instagram.
Petenis 26 tahun kerap tersingkir di babak awal turnamen WTA dan grand slam. Wajahnya yang rupawan sedikit jadi penolong, karena jurnalis dari media-media hiburan masih sering mengupas kehidupannya di luar lapangan.
Bouchard tidak menutup mata soal kritikan penggemar yang menyebutnya lebih mirip seorang selebgram ketimbang petenis top dunia. Dalam wawancara yang dikutip The Sun, Bouchard mengaku sadar akan kekecewaan penggemar.
“Memahami kritikan sebagai bahan refleksi diri merupakan hal yang sulit. Tapi saya tidak pernah membenci mereka,” kata Bouchard dikutip The Sun. (Baca juga: Petra Kvitova Ogah Bertanding Tanpa Penonton )
Di era keterbukaan informasi seperti sekarang, kata Bouchard, menyaring kritik adalah ilmu yang wajib dikuasai seorang figur publik. Jika tidak, komentar netizen akan membuat seseorang menjadi stress.
“Saya lahir pada generasi di mana internet menggila. Semua orang menuliskan kemarahan mereka,” kata Bouchard.
Ketika pandemi virus corona berakhir, turnamen tenis Internasional kembali dibuka, Bouchard berjanji untuk tampil lebih kompetitif. Menurutnya hanya prestasi yang bisa membungkam mulut para kritikus di media sosial.
(sha)
tulis komentar anda