Taliban Ancam Bunuh Maziar Kouhyar Pemain Afghanistan Pertama di Liga Inggris
Minggu, 22 Agustus 2021 - 20:09 WIB
Taliban ancam bunuh Maziar Kouhyar pemain Afghanistan pertama yang bermain sepak bola profesional di Liga Inggris . Jika bintang Afghanistan berusia 23 tahun itu itu kembali ke tanah airnya, dia takut Taliban akan membawanya ke stadion nasional di Kabul untuk mengeksekusinya.
Mantan pemain sayap Walsall – sekarang bermain untuk Hereford – datang ke Inggris bersama orang tuanya sebagai pengungsi pada tahun 1999 ketika dia berusia dua tahun saat mereka melarikan diri dari rezim jahat. Karim, ayahnya adalah seorang perwira militer di tentara Afghanistan sebelum dikuasai oleh Taliban.
Dia kemudian kembali bekerja sebagai pejabat politik untuk PBB, membantu mengembangkan negara dan infrastrukturnya, dan penasihat budaya untuk NATO. Dia juga mengajar pasukan Inggris bahasa Persia asli Afghanistan.
’’Ayah saya dipandang sebagai kolaborator dan setiap keluarga saya, termasuk saya, diancam akan dieksekusi. Kami memiliki kerabat yang sekarang bersembunyi,’’tuturnya.
“Taliban menentang nilai-nilai orang beradab pada tahun 2021. Bahkan jika saya mengenakan celana pendek, mereka akan mempermasalahkannya. Ayah saya ditangkap sebelum kami melarikan diri karena janggutnya tidak cukup panjang!,’’lanjutnya.
Maziar sempat berseragam Tim Nasional Afghanistan tapi mengundurkan diri sebelum menjalani laga persahabatan internasional. ’’Tiga tahun lalu saya menarik diri dari skuad Afghanistan saat pertandingan persahabatan melawan Palestina di Kabul. Terlalu berbahaya untuk mengambil risiko kembali karena Taliban selalu mengintai,’’ungkapnya.
Mantan pemain sayap Walsall – sekarang bermain untuk Hereford – datang ke Inggris bersama orang tuanya sebagai pengungsi pada tahun 1999 ketika dia berusia dua tahun saat mereka melarikan diri dari rezim jahat. Karim, ayahnya adalah seorang perwira militer di tentara Afghanistan sebelum dikuasai oleh Taliban.
Dia kemudian kembali bekerja sebagai pejabat politik untuk PBB, membantu mengembangkan negara dan infrastrukturnya, dan penasihat budaya untuk NATO. Dia juga mengajar pasukan Inggris bahasa Persia asli Afghanistan.
’’Ayah saya dipandang sebagai kolaborator dan setiap keluarga saya, termasuk saya, diancam akan dieksekusi. Kami memiliki kerabat yang sekarang bersembunyi,’’tuturnya.
“Taliban menentang nilai-nilai orang beradab pada tahun 2021. Bahkan jika saya mengenakan celana pendek, mereka akan mempermasalahkannya. Ayah saya ditangkap sebelum kami melarikan diri karena janggutnya tidak cukup panjang!,’’lanjutnya.
Maziar sempat berseragam Tim Nasional Afghanistan tapi mengundurkan diri sebelum menjalani laga persahabatan internasional. ’’Tiga tahun lalu saya menarik diri dari skuad Afghanistan saat pertandingan persahabatan melawan Palestina di Kabul. Terlalu berbahaya untuk mengambil risiko kembali karena Taliban selalu mengintai,’’ungkapnya.
tulis komentar anda