Saptoyogo Purnomo Gagal Tambah Medali Para-Atletik Paralimpiade Tokyo 2020
Sabtu, 04 September 2021 - 09:30 WIB
TOKYO - Atlet andalan Indonesia, Saptoyogo Purnomo gagal menambah pundi medali di Paralimpiade Tokyo 2020 . Turun di final para-atletik nomor 200 meter T37 (celebral palsy) putra, Saptoyogo tak mampu bersaing dengan rival-rivalnya.
Pada lomba yang berlangsung di Stadion Olimpiade, Tokyo, Sabtu (4/9/2021) pagi WIB, Saptoyogo tampil kurang memuaskan. Pelari berusia 22 tahun itu harus menerima kenyataan menempati urutan keenam dengan catatan waktu 23,27 detik.
Pada partai final kali ini, Saptoyogo berada di lane delapan bersaing dengan tujuh pelari lainnya. Ketujuh pelari tersebut adalah Christian Gabriel Luiz da Costa (Brasil), Ali Alnakhli (Arab Saudi), Andrei Vdovin (Rusia), Ricardo Gomes de Mendonca (Brasil), Nick Mayhugh (Amerika Serikat), Chermen Kobesov (Rusia), dan Michal Kotkowski (Polandia).
Meski memiliki rival-rival yang tidak jauh berbeda saat ia meraih medali peruggu di nomor 100 meter T37 , tetapi Saptoyogo harus berjuang keras. Kecepatannya pun belum mampu mengimbangi para pelari lain hingga akhirnya ia gagal merebut posisi tiga besar.
Sementara itu, medali emas berhasil direbut wakil Amerika Serikat, Mayhugh. Sang peraih medali emas di nomor 100 meter T37 itu mencatatkan waktu 21,91 detik sekaligus memecahkan rekor dunia yang sebelumnya dipegang namanya sendiri.
Sedangkan medali perak direbut pelari Rusia yakni Vdovin dengan waktu 22,24 detik. Lalu, medali perunggu menjadi milik Gomes de Mendonca asal Brasil Brasil dengan raihan 22,62 detik.
Kegagalan ini membuat Saptoyogo hanya mampu meraih satu medali perunggu di ajang Paralimpiade Tokyo 2020 dari tiga nomor yang diikuti. Sebelumnya, dia sukses menyumbangkan medali perunggu pada nomor bergengsi yakni 100 meter T37 putra. Sedangkan di nomor estafet 4x100 meter universal, dia gagal mempersembahkan medali.
Pada lomba yang berlangsung di Stadion Olimpiade, Tokyo, Sabtu (4/9/2021) pagi WIB, Saptoyogo tampil kurang memuaskan. Pelari berusia 22 tahun itu harus menerima kenyataan menempati urutan keenam dengan catatan waktu 23,27 detik.
Baca Juga
Pada partai final kali ini, Saptoyogo berada di lane delapan bersaing dengan tujuh pelari lainnya. Ketujuh pelari tersebut adalah Christian Gabriel Luiz da Costa (Brasil), Ali Alnakhli (Arab Saudi), Andrei Vdovin (Rusia), Ricardo Gomes de Mendonca (Brasil), Nick Mayhugh (Amerika Serikat), Chermen Kobesov (Rusia), dan Michal Kotkowski (Polandia).
Meski memiliki rival-rival yang tidak jauh berbeda saat ia meraih medali peruggu di nomor 100 meter T37 , tetapi Saptoyogo harus berjuang keras. Kecepatannya pun belum mampu mengimbangi para pelari lain hingga akhirnya ia gagal merebut posisi tiga besar.
Baca Juga
Sementara itu, medali emas berhasil direbut wakil Amerika Serikat, Mayhugh. Sang peraih medali emas di nomor 100 meter T37 itu mencatatkan waktu 21,91 detik sekaligus memecahkan rekor dunia yang sebelumnya dipegang namanya sendiri.
Sedangkan medali perak direbut pelari Rusia yakni Vdovin dengan waktu 22,24 detik. Lalu, medali perunggu menjadi milik Gomes de Mendonca asal Brasil Brasil dengan raihan 22,62 detik.
Kegagalan ini membuat Saptoyogo hanya mampu meraih satu medali perunggu di ajang Paralimpiade Tokyo 2020 dari tiga nomor yang diikuti. Sebelumnya, dia sukses menyumbangkan medali perunggu pada nomor bergengsi yakni 100 meter T37 putra. Sedangkan di nomor estafet 4x100 meter universal, dia gagal mempersembahkan medali.
(sha)
tulis komentar anda