Kegagalan Indonesia di Piala Sudirman 2021 Jadi Alarm Jelang Piala Thomas dan Uber
Minggu, 03 Oktober 2021 - 10:02 WIB
VANTAA - Skuat bulu tangkis Merah Putih kembali mengalami kegagalan untuk membawa pulang Piala Sudirman 2021 usai ditaklukan oleh tim bulutangkis Malaysia dengan skor 3-2 di babak perempat final. Hasil ini mengulang kembali sejarah penampilan tim Indonesia di tahun 2013 yang hanya bisa mencapai hingga babak delapan besar.
Kekalahan pemain Indonesia melawan para pemain muda Malaysia bisa dibilang menyisakan sorotan tajam terhadap performanya akhir-akhir ini. Tentunya, hasil tersebut menambah panjang catatan buruk di ajang beregu terbesar dua tahunan tersebut.
Seperti salah satunya pada Piala Sudirman tahun 2019, kala itu tim Merah Putih berhasil menembus hingga babak semifinal bertemu dengan lawan berat dari tim bulu tangkis Jepang. Sayangnya, mimpi Indonesia untuk membawa pulang Piala yang akrab disapa Papah Sudirman itu kembali pupus.
Namun untuk tahun 2021 ini, bahkan jauh dari yang sudah ditargetkan oleh PBSI. Mengingat, kekuatan tim bulutangkis Malaysia bisa dibilang dipenuhi dengan para pemain muda yang belum memiliki pengalaman matang bertanding di Piala Sudirman.
Tim bulutangkis Indonesia kerap kali menunjukkan tajinya dalam setiap kompetisi apapun, namun kini seakan tenggelam. Tercatat, sudah lebih dari 32 tahun lamanya, Piala Sudirman berada di tangan negara lain.
Indonesia pernah berhasil memenangkan kejuaraan beregu campuran dua tahunan tersebut pada tahun 1989. Setelah kemenangan tersebut, hingga kini Indonesia masih harus berjuang untuk bisa membawa pulang kembali Piala Sudirman.
Atas hasil mengecewakan tersebut bisa jadi lampu kuning untuk tim bulutangkis Indonesia pada pertandingan berikutnya yaitu Piala Thomas dan Piala Uber yang rencananya akan digelar di Aarhus, Denmark pada 9 hingga 17 Oktober 2021 mendatang.
Sebenarnya, peluang Indonesia masih terbuka sangat lebar untuk bisa menorehkan prestasi yang lebih luar biasa lagi dengan adanya evaluasi kesalahan dan membangkitkan kembali gairah semangat para pemainnya.
Walaupun, masih menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi para pelatih di PBSI, tentunya para pencinta bulutangkis Tanah Air masih mengharapkan adanya gebrakan-gebrakan luar biasa lainnya yang tercipta. Mengingat, Indonesia tak lama lagi akan menghadapi Piala Thomas dan Uber di Denmark.
Kekalahan pemain Indonesia melawan para pemain muda Malaysia bisa dibilang menyisakan sorotan tajam terhadap performanya akhir-akhir ini. Tentunya, hasil tersebut menambah panjang catatan buruk di ajang beregu terbesar dua tahunan tersebut.
Seperti salah satunya pada Piala Sudirman tahun 2019, kala itu tim Merah Putih berhasil menembus hingga babak semifinal bertemu dengan lawan berat dari tim bulu tangkis Jepang. Sayangnya, mimpi Indonesia untuk membawa pulang Piala yang akrab disapa Papah Sudirman itu kembali pupus.
Namun untuk tahun 2021 ini, bahkan jauh dari yang sudah ditargetkan oleh PBSI. Mengingat, kekuatan tim bulutangkis Malaysia bisa dibilang dipenuhi dengan para pemain muda yang belum memiliki pengalaman matang bertanding di Piala Sudirman.
Tim bulutangkis Indonesia kerap kali menunjukkan tajinya dalam setiap kompetisi apapun, namun kini seakan tenggelam. Tercatat, sudah lebih dari 32 tahun lamanya, Piala Sudirman berada di tangan negara lain.
Indonesia pernah berhasil memenangkan kejuaraan beregu campuran dua tahunan tersebut pada tahun 1989. Setelah kemenangan tersebut, hingga kini Indonesia masih harus berjuang untuk bisa membawa pulang kembali Piala Sudirman.
Atas hasil mengecewakan tersebut bisa jadi lampu kuning untuk tim bulutangkis Indonesia pada pertandingan berikutnya yaitu Piala Thomas dan Piala Uber yang rencananya akan digelar di Aarhus, Denmark pada 9 hingga 17 Oktober 2021 mendatang.
Sebenarnya, peluang Indonesia masih terbuka sangat lebar untuk bisa menorehkan prestasi yang lebih luar biasa lagi dengan adanya evaluasi kesalahan dan membangkitkan kembali gairah semangat para pemainnya.
Walaupun, masih menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi para pelatih di PBSI, tentunya para pencinta bulutangkis Tanah Air masih mengharapkan adanya gebrakan-gebrakan luar biasa lainnya yang tercipta. Mengingat, Indonesia tak lama lagi akan menghadapi Piala Thomas dan Uber di Denmark.
(sto)
tulis komentar anda