FIFA Usul Israel dan Palestina Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2030
Kamis, 14 Oktober 2021 - 17:50 WIB
YERUSALEM - Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, mengatakan Israel bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030. Hal itu diungkapkan setelah Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), Gianni Infantino, mengusulkan agar Israel mengajukan diri menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola dunia.
Bennett bertemu Infantino di kantornya di Yerusalem pada kunjungan resmi pertama seorang presiden FIFA ke Israel. Dalam pertemuan tersebut, ada banyak pembicaraan dalam beberapa bulan terakhir tentang kemungkinan Israel menjadi tuan rumah Piala Dunia bersama dengan UEA atau negara-negara Arab lainnya.
Kedatangan Infantino ke Israel adalah menghadiri Konferensi Pos Yerusalem Tahunan ke-10. Namun, ia juga mengatakan dalam pertemuannya tersebut, tidak mustahil bahwa Israel menjadi bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030.
Menurutnya, salah satu cara yang membuka jalan Israel jadi tuan rumah Piala Dunia adalah dengan normalisasi hubungan beberapa negara tetangga. Salah satunya adalah normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara tetangga seperti Uni Emirat Arab , Bahrain, yang dinilai bisa membantu Israel menggelar Piala Dunia.
"Selama pertemuan mereka, presiden FIFA mengemukakan gagasan bahwa Israel, selain negara-negara di kawasan itu, yang dipimpin oleh Uni Emirat Arab, berpartisipasi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030," kata Bennett dilansir dari Memo Middle East Monitor, Rabu (13/10/2021).
Sementara itu, Asosiasi Sepak Bola Palestina mengatakan telah menolak untuk menerima usulan Infantino yang hadir dalam sebuah upacara yang diadakan di reruntuhan pemakaman Islam kuno di Yerusalem. Mereka mengatakan partisipasi Infantino dalam upacara itu mempolitisasi olahraga dan tidak bertujuan untuk perdamaian atau toleransi.
Israel baru tampil satu kali di Piala Dunia, yakni pada edisi 1970 di Meksiko. Ketika itu Israel, tampil mewakili konfederasi Asia (AFC) sebelum terasingkan karena tak diakui berbagai anggota. Setelah itu, Israel akhirnya gabung UEFA pada 1991.
Bennett bertemu Infantino di kantornya di Yerusalem pada kunjungan resmi pertama seorang presiden FIFA ke Israel. Dalam pertemuan tersebut, ada banyak pembicaraan dalam beberapa bulan terakhir tentang kemungkinan Israel menjadi tuan rumah Piala Dunia bersama dengan UEA atau negara-negara Arab lainnya.
Kedatangan Infantino ke Israel adalah menghadiri Konferensi Pos Yerusalem Tahunan ke-10. Namun, ia juga mengatakan dalam pertemuannya tersebut, tidak mustahil bahwa Israel menjadi bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030.
Menurutnya, salah satu cara yang membuka jalan Israel jadi tuan rumah Piala Dunia adalah dengan normalisasi hubungan beberapa negara tetangga. Salah satunya adalah normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara tetangga seperti Uni Emirat Arab , Bahrain, yang dinilai bisa membantu Israel menggelar Piala Dunia.
"Selama pertemuan mereka, presiden FIFA mengemukakan gagasan bahwa Israel, selain negara-negara di kawasan itu, yang dipimpin oleh Uni Emirat Arab, berpartisipasi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030," kata Bennett dilansir dari Memo Middle East Monitor, Rabu (13/10/2021).
Sementara itu, Asosiasi Sepak Bola Palestina mengatakan telah menolak untuk menerima usulan Infantino yang hadir dalam sebuah upacara yang diadakan di reruntuhan pemakaman Islam kuno di Yerusalem. Mereka mengatakan partisipasi Infantino dalam upacara itu mempolitisasi olahraga dan tidak bertujuan untuk perdamaian atau toleransi.
Israel baru tampil satu kali di Piala Dunia, yakni pada edisi 1970 di Meksiko. Ketika itu Israel, tampil mewakili konfederasi Asia (AFC) sebelum terasingkan karena tak diakui berbagai anggota. Setelah itu, Israel akhirnya gabung UEFA pada 1991.
(sto)
tulis komentar anda