Mungkinkah Valentino Rossi Gabung dengan Ducati?
Rabu, 03 Juni 2020 - 18:14 WIB
TAVULLIA - Mungkinkah Valentino Rossi bakal mengakhiri kariernya bersama tim Ducati? Mungkin spekulasi itu bakal muncul mengingat masa depan The Doctor bakal ditentukan dalam beberapa pekan ke depan.
Ducati dan Rossi sebenarnya pernah punya konektivitas pada 2011 saat pemilik nomor 46 itu membela tim pabrikan Italia. Sayangnya, keputusannya pindah ke kampung halaman tidak sesuai rencana.
Pasalnya, Rossi bisa dikatakan sangat kepayahan beradaptasi dengan motor Desmosedici GP11. Terbukti, selama dua tahun membela tim Ducati tidak ada kemenangan yang diraihnya. Hasil terbaik yang diraihnya hanya berada di podium kedua di Le Mans dan San Marino.
Ducati Desmosedici GP11 sebagian besar mirip dengan tahun sebelumnya. Prototipe ini mengikuti filosofi yang berbeda dari motor lain atau secara khusus, itu tidak termasuk bingkai aluminium balok ganda konvensional. Sebagai gantinya, GP11 dibangun menggunakan motor / airbox yang menahan beban.
Airbox bertindak efektif sebagai semacam bingkai, mulai dari kepala garpu dan memperbaiki sendiri ke mesin antara silinder depan dan belakang. Pada tahun itu, mendiang Nicky Hayden dan Rossi mengeluh tentang kurangnya perasaan pada bagian depan.
Ini mendorong Ducati untuk sepenuhnya mengubah GP11-nya dan membuat GP11.1, seperti yang dijuluki. Perubahan paling penting adalah bahan berbeda yang digunakan untuk airbox. Mereka mengganti versi serat karbon dengan versi aluminium. Ini membantu melunakkan bagian depan dan memberi perasaan lebih besar: aluminium tertekuk lebih dari karbon.
Namun sejumlah perubahan yang dilakukan tak membuat Rossi mampu keluar dari tekanan. Dia justru semakin terpuruk dan ia bahkan sempat mengakhiri kariernya sebagai seorang pembalap. (Baca juga: Promosikan Jack Miller, Espargaro Kesal dengan Ducati )
"Saat saya berada di Ducati sangat sulit, terutama awal 2012 ketika kami mempunyai harapan baru yang tinggi setelah 2011 adalah musim negatif," kata Rossi dikutip dari Corsedimoto, Rabu (3/6/2020).
"Tahun kedua kami mempunyai motor baru, jadi kami berharap dapat bersaing. Namun, itu sangat sulit, sangat sulit. Saya berpikir berkali-kali untuk pensiun, karena awalnya Yamaha mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak memiliki motor untuk saya (pada 2013). Jadi itu adalah momen yang sangat sulit dalam hidup saya, karena saya pikir karier saya akan berakhir di sana," kenang Rossi
Ducati dan Rossi sebenarnya pernah punya konektivitas pada 2011 saat pemilik nomor 46 itu membela tim pabrikan Italia. Sayangnya, keputusannya pindah ke kampung halaman tidak sesuai rencana.
Pasalnya, Rossi bisa dikatakan sangat kepayahan beradaptasi dengan motor Desmosedici GP11. Terbukti, selama dua tahun membela tim Ducati tidak ada kemenangan yang diraihnya. Hasil terbaik yang diraihnya hanya berada di podium kedua di Le Mans dan San Marino.
Ducati Desmosedici GP11 sebagian besar mirip dengan tahun sebelumnya. Prototipe ini mengikuti filosofi yang berbeda dari motor lain atau secara khusus, itu tidak termasuk bingkai aluminium balok ganda konvensional. Sebagai gantinya, GP11 dibangun menggunakan motor / airbox yang menahan beban.
Airbox bertindak efektif sebagai semacam bingkai, mulai dari kepala garpu dan memperbaiki sendiri ke mesin antara silinder depan dan belakang. Pada tahun itu, mendiang Nicky Hayden dan Rossi mengeluh tentang kurangnya perasaan pada bagian depan.
Ini mendorong Ducati untuk sepenuhnya mengubah GP11-nya dan membuat GP11.1, seperti yang dijuluki. Perubahan paling penting adalah bahan berbeda yang digunakan untuk airbox. Mereka mengganti versi serat karbon dengan versi aluminium. Ini membantu melunakkan bagian depan dan memberi perasaan lebih besar: aluminium tertekuk lebih dari karbon.
Namun sejumlah perubahan yang dilakukan tak membuat Rossi mampu keluar dari tekanan. Dia justru semakin terpuruk dan ia bahkan sempat mengakhiri kariernya sebagai seorang pembalap. (Baca juga: Promosikan Jack Miller, Espargaro Kesal dengan Ducati )
"Saat saya berada di Ducati sangat sulit, terutama awal 2012 ketika kami mempunyai harapan baru yang tinggi setelah 2011 adalah musim negatif," kata Rossi dikutip dari Corsedimoto, Rabu (3/6/2020).
"Tahun kedua kami mempunyai motor baru, jadi kami berharap dapat bersaing. Namun, itu sangat sulit, sangat sulit. Saya berpikir berkali-kali untuk pensiun, karena awalnya Yamaha mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak memiliki motor untuk saya (pada 2013). Jadi itu adalah momen yang sangat sulit dalam hidup saya, karena saya pikir karier saya akan berakhir di sana," kenang Rossi
tulis komentar anda