Tak Ada Jaminan Pemerintah, Pemain LaLiga Ogah Gelar Latihan
Rabu, 22 April 2020 - 18:11 WIB
MADRID - Asosiasi Pesepakbola Spanyol (AFE) meminta jaminan dari pemerintah Spanyol, jika mereka menginginkan semua pemain di LaLiga untuk kembali memulai latihan. Para pemain tak mau melakukan hal konyol meski sebelumnya antara LaLiga dan RFEF telah memutuskan semua tim bisa memulai latihan pada Mei mendatang.
Akhir pekan lalu LaLiga dan RFEF melakukan pertemuan guna membahas kemungkinan akan digelarnya kembali kompetisi. Hal utama yang diputuskan dalam pertemuan itu adalah memulai latihan semua klub.
Namun, AFE merespon keputusan tersebut. Mereka pun menggelar pertemuan dengan para kapten dari semua 20 tim LaLiga. Hasilnya mereka belum mau berlatih jika pemerintah Spanyol tidak memberikan jaminan.
"Kesehatan telah menjadi topik utama perdebatan dan dalam aspek ini ada penyatuan absolut. Pemain ingin Kementerian Kesehatan memberikan OK definitif untuk kembali ke kegiatan olahraga," bunyi pernyataan AFE dikutip Marca, Rabu (22/4).
"Mereka akan mengalihkan kekhawatiran ke Kementerian Kesehatan dan CSD (Dewan Olahraga Nasional), karena para pemain sepak bola memahami bahwa kata-kata mereka harus didengar setiap saat. Mengenai kamp pelatihan, jika perlu mereka terus bertentangan dengan keputusan yang sudah dibuat."
Akhir pekan lalu LaLiga dan RFEF melakukan pertemuan guna membahas kemungkinan akan digelarnya kembali kompetisi. Hal utama yang diputuskan dalam pertemuan itu adalah memulai latihan semua klub.
Namun, AFE merespon keputusan tersebut. Mereka pun menggelar pertemuan dengan para kapten dari semua 20 tim LaLiga. Hasilnya mereka belum mau berlatih jika pemerintah Spanyol tidak memberikan jaminan.
"Kesehatan telah menjadi topik utama perdebatan dan dalam aspek ini ada penyatuan absolut. Pemain ingin Kementerian Kesehatan memberikan OK definitif untuk kembali ke kegiatan olahraga," bunyi pernyataan AFE dikutip Marca, Rabu (22/4).
"Mereka akan mengalihkan kekhawatiran ke Kementerian Kesehatan dan CSD (Dewan Olahraga Nasional), karena para pemain sepak bola memahami bahwa kata-kata mereka harus didengar setiap saat. Mengenai kamp pelatihan, jika perlu mereka terus bertentangan dengan keputusan yang sudah dibuat."
(bbk)
tulis komentar anda