Pemain Keturunan Indonesia Berdarah Maluku Yang Raih Ballon d’Or
Rabu, 08 Desember 2021 - 05:41 WIB
Pemain keturunan Indonesia berdarah Maluku ada yang meraih Ballon d’Or, trofi bergengsi pemain terbaik sepak bola. Banyak orang tidak menyadari bahwa ada pemain keturunan Indonesia yang pernah mendapat gelar bergengsi sekelas Ballon d’Or karena yang meraihnya merupakan pemain terbaik dunia di saat itu.
Ballon d’Or adalah penghargaan individu tertinggi dalam dunia sepak bola. Ballon d’Or ditentukan oleh voting yang dilakukan oleh berbagai kapten dan pelatih tim nasional seluruh dunia. Calon-calon peraih Ballon d’Or akan dirilis FIFA beberapa waktu sebelum pemilihan Ballon d’Or. Pemain keturunan Indonesia yang pernah meraih gelar Ballon d’Or adalah Ruud Gullit. Ruud Gullit meraih gelar Ballon d’Or di tahun 1987.
Gullit berpeluang meraih gelar Ballon d’Or keduanya di tahun 1998. Sayang, dia kalah tipis dari rekan senegaranya, Marco van Basten. Gullit adalah pemain keturunan Indonesia. Tepatnya dari Maluku. Gullit disebut memiliki darah Maluku dari leluhurnya.
Ini dikarenakan di zaman kolonial, banyak orang Indonesia, terutama Maluku yang dipaksa pindah Suriname untuk kerja paksa oleh pemerintah Belanda. Orang Indonesia yang pindah ke Suriname akhirnya memulai hidup baru di sana.
Kemudian, ada juga yang akhirnya pindah ke Belanda. Beberapa sumber menyebutkan mereka pindah ke Belanda karena ikut majikan mereka yang merupakan orang Belanda. Maka, tak heran jika akhirnya muncul istilah “Belanda Hitam” di zaman dahulu. Di zaman sekarang, kita tidak diperbolehkan menggunakan istilah tersebut karena akan dianggap rasis. Istilah ''Belanda Hitam'' membuat Belanda tidak hanya dihuni oleh orang asli kulit putih.
Dengan adanya percampuran budaya, warga negara Belanda pun ada yang tidak berkulit putih. Ada yang berkulit hitam, berkulit sawo matang, dan lain-lain. Tak heran jika banyak pesepak bola Belanda tidak berkulit putih. Sebut saja Ruud Gullit, Frank Rijkaard, Georginio Wijnaldum, Edgar Davids, hingga Georginio Wijnaldum. Ruud Gullit meraih Ballon d’Or ketika memperkuat AC Milan. Gullit meraih berbagai prestasi di sekitar tahun 1983-1997.
Dia memperkuat berbagai klub papan atas Eropa seperti AC Milan, Feyenoord, Sampdoria, dan Chelsea. Gullit juga membentuk trio maut Belanda di era kejayaannya. Dia membentuk trio maut Bersama Marco van Basten dan Frank Rijkaard.
Bersama Basten dan Rijkaard, mereka bertiga mempersembahkan gelar Liga Champions Eropa di tahun 1989 dan Van Basten keluar sebagai pemenang Ballon d’Or.Ruud Gullit sendiri pernah datang ke Indonesia. Gullit datang ke Indonesia di tahun 2015 lalu.
Ballon d’Or adalah penghargaan individu tertinggi dalam dunia sepak bola. Ballon d’Or ditentukan oleh voting yang dilakukan oleh berbagai kapten dan pelatih tim nasional seluruh dunia. Calon-calon peraih Ballon d’Or akan dirilis FIFA beberapa waktu sebelum pemilihan Ballon d’Or. Pemain keturunan Indonesia yang pernah meraih gelar Ballon d’Or adalah Ruud Gullit. Ruud Gullit meraih gelar Ballon d’Or di tahun 1987.
Gullit berpeluang meraih gelar Ballon d’Or keduanya di tahun 1998. Sayang, dia kalah tipis dari rekan senegaranya, Marco van Basten. Gullit adalah pemain keturunan Indonesia. Tepatnya dari Maluku. Gullit disebut memiliki darah Maluku dari leluhurnya.
Ini dikarenakan di zaman kolonial, banyak orang Indonesia, terutama Maluku yang dipaksa pindah Suriname untuk kerja paksa oleh pemerintah Belanda. Orang Indonesia yang pindah ke Suriname akhirnya memulai hidup baru di sana.
Kemudian, ada juga yang akhirnya pindah ke Belanda. Beberapa sumber menyebutkan mereka pindah ke Belanda karena ikut majikan mereka yang merupakan orang Belanda. Maka, tak heran jika akhirnya muncul istilah “Belanda Hitam” di zaman dahulu. Di zaman sekarang, kita tidak diperbolehkan menggunakan istilah tersebut karena akan dianggap rasis. Istilah ''Belanda Hitam'' membuat Belanda tidak hanya dihuni oleh orang asli kulit putih.
Dengan adanya percampuran budaya, warga negara Belanda pun ada yang tidak berkulit putih. Ada yang berkulit hitam, berkulit sawo matang, dan lain-lain. Tak heran jika banyak pesepak bola Belanda tidak berkulit putih. Sebut saja Ruud Gullit, Frank Rijkaard, Georginio Wijnaldum, Edgar Davids, hingga Georginio Wijnaldum. Ruud Gullit meraih Ballon d’Or ketika memperkuat AC Milan. Gullit meraih berbagai prestasi di sekitar tahun 1983-1997.
Dia memperkuat berbagai klub papan atas Eropa seperti AC Milan, Feyenoord, Sampdoria, dan Chelsea. Gullit juga membentuk trio maut Belanda di era kejayaannya. Dia membentuk trio maut Bersama Marco van Basten dan Frank Rijkaard.
Bersama Basten dan Rijkaard, mereka bertiga mempersembahkan gelar Liga Champions Eropa di tahun 1989 dan Van Basten keluar sebagai pemenang Ballon d’Or.Ruud Gullit sendiri pernah datang ke Indonesia. Gullit datang ke Indonesia di tahun 2015 lalu.
tulis komentar anda