Loh Kean Yew Bikin Singapura Sejajar Negara Elite Bulu Tangkis Asia Tenggara
Senin, 20 Desember 2021 - 21:30 WIB
HUELVA - Prestasi Loh Kean Yew menjadi juara dunia bulu tangkis tunggal putra membuat harum nama Singapura. Kini, Negeri Singa itu sejajar dengan Indonesia dan Thailand yang pernah menempatkan atletnya meraih gelar di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis.
Singapura menjadi negara ketiga asal Asia Tenggara setelah Indonesia dan Thailand, yang sudah terlebih dahulu memiliki juara di salah satu turnamen paling bergengsi di dunia tepok bulu itu.
Loh Kean Yew berhasil meraih medali emas pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2021 di Huelva, Spanyol. Dia mengalahkan wakil India, Kidambi Srikanth, di partai puncak, Minggu (19/12/2021).
Pemain berusia 24 tahun itu tampil apik di babak final. Meski berada di ranking 22 dunia, Kean mampu menang dua gim langsung atas lawannya yang berstatus sebagai unggulan ke-12 itu dengan skor 21-15 dan 22-20.
Dengan kemenangan itu, Kean membuat Singapura melampaui Malaysia dari segi trofi yang didapat pada kejuaraan dunia. Pasalnya, Negeri Jiran sama sekali belum pernah merengkuh satu gelar pun sejak turnamen itu pertama kali bergulir pada 1977 lalu.
Padahal, Malaysia dulu memiliki sejumlah pemain top, seperti Lee Chong Wei. Namun, mantan pemain tunggal putra nomor satu dunia itu tidak bisa mempersembahkan satu gelar pun untuk negaranya pada ajang kejuaraan dunia.
Sementara Thailand dan Indonesia telah lebih dahulu memiliki pemain yang menjadi juara di kejuaraan dunia. Bahkan, Negeri Gajah Putih meraih medali emas tambahan pada edisi 2021 lewat Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai yang bermain di sektor ganda campuran. Sebelumnya, Ratchanok Intanon menjadi pemain pertama asal Thailand yang menyabet gelar juara pada turnamen tersebut.
Sedangkan Tim Merah-Putih, terakhir kali menyabet gelar juara pada 2019 lalu lewat Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Sayangnya, pada tahun ini PBSI memutuskan untuk menarik semua pemain tanah air karena mempertimbangkan situasi pandemi covid-19 yang sedang memburuk di Eropa. Alhasil, Indonesia tidak memiliki kesempatan untuk menambah gelar tahun ini.
Sekadar informasi, Kean tidak mendapatkan medali emas di Huelva dengan mudah karena harus berjumpa dengan sejumlah pemain top dunia, seperti pemain ranking satu dan tiga dunia asal Denmark, Viktor Axelsen dan Anders Antonsen. Namun, berkat permainan apiknya, dia sukses menyingkirkan dua pemain tersebut masing-masing pada babak pertama dan semifinal.
Untuk itu, prestasi yang didapat oleh Kean itu sangatlah luar biasa. Dia membuat bangga negaranya dengan gelar juara dunianya itu dan tentu saja, dia mempermalukan Malaysia yang belum mengoleksi satu gelar pun di ajang kejuaraan dunia.
Singapura menjadi negara ketiga asal Asia Tenggara setelah Indonesia dan Thailand, yang sudah terlebih dahulu memiliki juara di salah satu turnamen paling bergengsi di dunia tepok bulu itu.
Loh Kean Yew berhasil meraih medali emas pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2021 di Huelva, Spanyol. Dia mengalahkan wakil India, Kidambi Srikanth, di partai puncak, Minggu (19/12/2021).
Pemain berusia 24 tahun itu tampil apik di babak final. Meski berada di ranking 22 dunia, Kean mampu menang dua gim langsung atas lawannya yang berstatus sebagai unggulan ke-12 itu dengan skor 21-15 dan 22-20.
Baca Juga
Dengan kemenangan itu, Kean membuat Singapura melampaui Malaysia dari segi trofi yang didapat pada kejuaraan dunia. Pasalnya, Negeri Jiran sama sekali belum pernah merengkuh satu gelar pun sejak turnamen itu pertama kali bergulir pada 1977 lalu.
Padahal, Malaysia dulu memiliki sejumlah pemain top, seperti Lee Chong Wei. Namun, mantan pemain tunggal putra nomor satu dunia itu tidak bisa mempersembahkan satu gelar pun untuk negaranya pada ajang kejuaraan dunia.
Sementara Thailand dan Indonesia telah lebih dahulu memiliki pemain yang menjadi juara di kejuaraan dunia. Bahkan, Negeri Gajah Putih meraih medali emas tambahan pada edisi 2021 lewat Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai yang bermain di sektor ganda campuran. Sebelumnya, Ratchanok Intanon menjadi pemain pertama asal Thailand yang menyabet gelar juara pada turnamen tersebut.
Sedangkan Tim Merah-Putih, terakhir kali menyabet gelar juara pada 2019 lalu lewat Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Sayangnya, pada tahun ini PBSI memutuskan untuk menarik semua pemain tanah air karena mempertimbangkan situasi pandemi covid-19 yang sedang memburuk di Eropa. Alhasil, Indonesia tidak memiliki kesempatan untuk menambah gelar tahun ini.
Sekadar informasi, Kean tidak mendapatkan medali emas di Huelva dengan mudah karena harus berjumpa dengan sejumlah pemain top dunia, seperti pemain ranking satu dan tiga dunia asal Denmark, Viktor Axelsen dan Anders Antonsen. Namun, berkat permainan apiknya, dia sukses menyingkirkan dua pemain tersebut masing-masing pada babak pertama dan semifinal.
Untuk itu, prestasi yang didapat oleh Kean itu sangatlah luar biasa. Dia membuat bangga negaranya dengan gelar juara dunianya itu dan tentu saja, dia mempermalukan Malaysia yang belum mengoleksi satu gelar pun di ajang kejuaraan dunia.
(sha)
tulis komentar anda